Puas berkeliling Seoul, tujuan saya selanjutnya adalah jalan-jalan ke Busan. Why Busan? Ya, Busan adalah kota pelabuhan terbesar di Korea Selatan, pantainya indah serta memiliki banyak obyek wisata menarik. Sayangnya, banyak wisatawan Indonesia kurang mengetahui tentang obyek wisata di Busan, mereka umumnya jauh lebih tertarik liburan seminggu di Seoul tanpa menyambangi Busan, padahal Busan adalah kota yang sangat indah, keramahan penduduknya benar-benar berbeda dengan orang Seoul yang lebih cuek. Seorang teman saya orang Korea yang menetap lama di Indonesia pernah mengatakan, "Jika diibaratkan penduduk Seoul itu seperti orang Jakarta, sedangkan Busan adalah Jogjanya Korea".

Menaiki Korea Train Expres (KTX), Busan dan Seoul terasa begitu dekat hanya 3,5 jam saja, padahal jarak antara kedua kota ini adalah 332 km, maklum saja KTX yang saya tumpangi kecepatannya sekitar 352km/jam. Minusnya jika menggunakan KTX adalah harga yang kurang ramah dikantong, sekali perjalanan Busan - Seoul adalah KRW 54.400 jika dikurskan sekitar Rp. 628.000,- (Baca: Cara naik KTX di Korsel).

Pilihan lain jika ingin lebih murah adalah menaiki bus Korail dengan tarif KRW 34.200, harga yang selisih setengah dari KTX tentu saja waktu tempuh lebih lama sekitar 5 jam. Anda bisa menaiki bus ekspress di beberapa terminal bus Seoul, info lengkap bisa cek disini tentang tarif dan info lengkap bus korail bisa cek disini. Sejujurnya jika saja saya membawa ransel bukan koper, maka saya akan memilih bus saja karena lebih murah, kan lumayan selisih harga dari KTX bisa buat shopping hehe..

(Suasana didalam KTX)

KTX berhenti di Busan Station, jika ingin menaiki subway maka harus keluar dari Busan Station kemudian berjalan lurus untuk menuju gate 8 Subway Busan Station. Pengalaman saya, menaiki Subway di Busan lebih mudah dibandingkan Seoul, jalur Subway di Busan tidak terlalu banyak dan tidak ribet. Jika dibandingkan dengan Seoul, untuk membaca peta Subway Busan dalam sekali baca, saya langsung bisa memahaminya sedangkan di Seoul untuk membaca peta saya harus membaca dengan benar-benar teliti, lengah sedikit saja bisa turun di stasiun subway yang salah.


(Atas: Busan station, Bawah: gate 8 Busan station subway)

Di Busan, T money yang saya beli di Seoul bisa dipergunakan untuk menaiki subway maupun bus, untuk recharge kartu bisa dilakukan di sevel, CU atau GS25 free melalui kasir. Recharge kartu di mesin station busan, hanya bisa dipergunakan jika T money dibeli di Busan. Saran saya, kalau di Busan paling enak menggunakan One Day Trip yang hanya KRW.4000, kita akan bebas naik subway maupun bus sepuasnya dalam satu hari di Busan, tiketnya bisa dibeli di mesin yang ada disetiap stasiun subway Busan. Apesnya saya baru mengetahui tiket one day trip ini ketika hari terakhir di Busan .

Hotel tempat saya menginap di daerah Haeundae beach, hotelnya benar-benar strategis dan sangat nyaman. Keluar dari subway, hanya berjalan sebentar "very close to Haeundae Station", jarak ke pantai Haeundae hanya 500 meter cukup 10 menit jalan kaki, namun minusnya check inn hotel ini pukul 04.00 sore. Waktu itu saya sampai hotel pukul 03.30, sekitar 30 menit lagi saya baru boleh check inn, dengan fasilitas ruang tunggunya yang nyaman free wifi, free coffe dan air mineral waktu 30 menit untuk menunggu hampir tak terasa.

Ketika masuk kekamar penghangat ruangan sudah dinyalakan dan tersedia fasilitas heater floor, nyaman banget saya bebas berjalan tanpa alas kaki dengan suhu udara -2 derajat diluar ruangan dengan fasilitas heater benar-benar nyaman. Sedikit cerita, di Seoul saya begitu menderita ketika didalam hotel, fasilitas heater di hotel tidak berfungsi dengan baik hampir tiap malam ketika tidur saya kedinginan dan saya jarang mandi karena pemanas air juga rusak errghh… Tips dari saya ketika perjalanan ke Korea Selatan sewaktu musim dingin pilihlah hotel maupun hostel dengan fasilitas heater dan floor heater yang tersedia di ruangan, lupakan harga murah jika hostel tidak tersedia heater.
(Ini kamar saya yg bukan backpacker sejati)


CHARLIE BROWN CAFE
Malam pertama di Busan saya nongkrong di Charlie Brown Cafe, memang tak banyak orang tahu jika cafe ini juga ada di Busan. Charlie Brown di Korsel, tenarnya berada di bandara Incheon, yang konon menjadi salah satu jujugan wisatawan dan satu lagi dikawasan Sangbongyeok Subway yang relatif kecil dan sepi. Selain di Seoul dan Busan Charlie Brown ini juga ada di Singapore, Hongkong, Malaysia, Jepang, Amerika dan di Indonesia satu-satunya ada di Medan (jauh amat yak ). Mungkin jika cafe ini sudah buka cabang di Surabaya atau Jakarta, saya gak bakal se-lebay ini ketika di Korsel.

Charlie Brown Cafe Busan terletak di kawasan PUSAN University, salah satu komplek kampus yang ngehip di Busan. Letak cafenya berada didalam gang yang sempit dan buntu, butuh kesabaran jika menemukan cafe ini. Masuk ke Café Charlie Brown, interiornya tentu saja serba boneka Snoppy dan ganknya, pernak perniknya tertata dengan rapi, gambar kartun terhias dihampir semua dinding café bahkan untuk atap café juga ada lukisan maupun lampu bergambar Snoppy.


(Charlie brown cafe, Busan)

Jika dibandingkan dengan Hello Kitty Cafe di daerah Hogdae Seoul, saya lebih menyukai cafe ini, alasannya sih simple karena Hello Kitty Cafe terlalu turis banget bahkan banyak sekali orang Indonesia disana. Ada juga kejadian lucu sewaktu saya di Hello Kitty Cafe di Hongdae, seorang turis dengan permisi ingin mengabadikan kopi saya "May, I take picture of this drink?" sambil nyengir saya mengiyakan sedangkan dalam hati saya mengumpat “pede amat yak ".


(Coffe saya dan free chocolate dari waiters hehe)

Di Charlie Brown ini, begitu nyaman dengan harga minuman yang hampir sama dengan coffe shop di Indonesia dan fasilitas wifi yang lumayan cepat saya begitu menikmatinya. Pesanan saya hanya 1 item, maklumlah tujuan saya kan hanya nongkrong ala backpacker jadi pesannya juga yang paling murah . Dua jam saya nongkrong di café ini, selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke Capodacia dikawasan Dusil.

Getting There :
PUSAN area
Operating : 11.00 - 23.00
PNU station exit 3, seberangi jalan kemudian berjalan lurus 500 meter dideretan toko-toko hingga terlihat jalan raya besar. Lalu belok kiri di gang paling terakhir (sebelum jalan raya), setelah itu belok kanan, lihatlah keatas maka akan terlihat papan nama Charlie Brown.



DUSIL - CAPODACIA RESTAURANT
Dusil adalah daerah muslim di Busan, didaerah ini terdapat Islamic Center, masjid dan asrama pelajar muslim dari berbagai negara, banyak mahasiswa muslim yang menetap di daerah ini sambil menyelesaikan studinya. Jika anda backpacker sejati, cobalah menginap di masjid Al fattah, disini diperbolehkan menginap di masjid, bila musim dingin menginap disini anda tak perlu khawatir kedinginan karena selimut tersedia dimasjid, jika menginap jangan lupa sekalian sholat berjamaah ya...

Keluar dari subway Dusil exit 8, saya harus berjalan 600 meter untuk menuju capodacia, jalanan sangat sepi dan penerangan redup, sebagai solo traveler wanita sempat keder juga ketika berjalan melewati trotoar, noleh kebelakang hanya saya yang berjalan, selain takut penampakan, saya juga takut dengan kejahatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saya berjalan zig zag, pikir saya jika ada orang jahat kan pasti bingung ngelihat tingkah saya

Alhamdulilah, kekhawatiran saya tidak beralasan, Korsel adalah Negara yang aman untuk traveler wanita, selama seminggu saya sendirian aman-aman saja dan tidak ada tuh yang namanya cowok yang godain saya sambil siul-siul padahal kan ngarepnya pengen digodain ama opa-opa.

Capodacia adalah restaurant turkish kebab house, intinya all about kebab semua ada disini. Jika ke Busan, maka anda harus dan wajib hukumnya menikmati makanan di capodacia, karena makanannnya enak dan salah satu recomm tripadvisor maupun lonely planet sebagai kuliner wajib. Harganya memang cukup tinggi, range harga sekitar KRW 9.500 sampai dengan KRW 19.000, sesekali makan mahal tidak apa-apa kan mumpung lagi di Busan.


(Capodacia dan logo halal restaurant)

Masuk Capodacia suasana yang ditawarkan begitu islami dengan pernak-pernak dan hiasan kaligrafi khas Turki, sesaat saya lupa kalau berada di Busan, hingga seorang pramusaji memberikan saya buku menu sambil menyapa "Anyeong Haseo". Pesanan saya gak neko-neko alias yang paling murah yaitu Chicken Kebab, ketika dihidangkan aroma bawang bombay menyerebak, ayamnya ditusuk seperti sate barbeque dengan potongan yang lumayan besar dan saos khas kebab, harganya KRW 9.500. Jika ke Capodacia tak perlu khawatir kehalalannya, karena restaurant ini bersertifikat halal dan logo halal tertempel di pintu masuk restaurant. Minuman saya apa? ini nih enaknya jika di Korsel untuk minuman kita tidak perlu memesan lagi karena setiap restaurant menyediakan free air putih, lumayanlah saya jadi lebih berhemat.


(Chicken kebab)
Getting There:
123-9, Geumdan-ro, Geumjeong-gu, Busan
Operating : 11.30 - 22.00
Busan Subway line 1 Dusil Station exit 8, lalu berjalan lurus sekitar 600meter hingga terlihat SK Gas Station dan penunjuk jalan bertuliskan Islam Center, lalu beloklah kekanan berjalan 100 meter. Capodacia terletak dikanan jalan, 10 menit berjalan kaki dari station Dusil.



Sedikit curhat, jika traveling saya punya prinsip harus makan nasi minimal sekali, saya bakalan lemas jika tidak makan nasi karena di Korsel harus banyak berjalan kaki, bahkan saya iseng sewaktu di station subway menghitung anak tangga jumlahnya 48 (makkk kurang 2 lagi genap 50).

Dibandingkan MRT Singapore, Monorail Malaysia atau BTS Bangkok, subway di Korsel jauh lebih mengerikan jumlah anak tangganya dan eskalator sangat jarang, ketika menemukan eskalator biasanya saya langsung terharu seperti melihat fatamorgana di padang pasir , jika kepepet banget karena capek berjalan biasanya saya naik lift yang khusus lansia sambil pura-pura pegang kaki sakit (jangan dicontoh ya...)


HAEUNDAE BEACH
Pukul 21.30 saya meninggalkan Capodacia, selanjutnya saya ke Haeundae Beach. What malam-malam ke Pantai? Mungkin jika di Indonesia, saya pasti akan dikira orang stress berjalan sendirian di pantai, kalau di Busan meski malam pantainya ramai loh!!! ketika di pantai saya duduk sendirian, bermain pasir dan melihat abg yang bermain kembang api, orang-orang berselfie dengan latar ombak..ah indah banget.


(Indahnya Haeundae beach di malam hari)

Obyek wisata di Pantai Haeundae ini adalah Busan Aquarium, lokasi Busan Aquarium ini adalah dipintu gerbang Pantai Haeundae, intinya sih gampang banget menemukannya tinggal melipir aja kepantainya nanti pasti menemukan Busan aquarium. Karena kemalaman saya tidak sempat untuk menikmati Busan Aquarium, berencana besok untuk pergi ke Aquarium dan ternyata besoknya saya kecapaian yang akhirnya gagal juga menikmati wisata ini. Setidaknya saya sudah berfoto didepan Busan Aquarium yang cukup membuat saya puas, lagian saya juga berpikir jika sendirian bakalan aneh ya masuk ke Busan Aquarium apalagi tidak membawa anak kecil. Ada apa di Busan Aquarium? di Busan Aquarium kita bisa menikmati segala sesuatu tentang dunia laut, info lengkap cek disini
(Akhirnya berselfie di Busan Aquarium)


Getting There:
Haeundae station, exit 2. Berjalan lurus sekitar 800 meter, jika terlihat de chocolate cafe maka beloklah kanan, nah setelah belok kemudian berjalan saja lurus nanti akan terlihat pantai haeundae.


.....
Note:
Artikel tentang Charli Brown Cafe dan Capodacia, nantinya akan saya ulas lagi lebih lengkap beserta review, harga dan foto-foto yang lebih lengkap dalam satu artikel terpisah. Sabar yah kalo penasaran