Hari ke-2 di Seoul, saya mencoba Seoul City Tour Bus. Ada beberapa pilihan paket di dalam Seoul City Tour Bus, yaitu Downton Palace Course, Seoul Panorama Cours dan Night Course (single/double) dengan harga krw 12.000. Info lengkap bis cek disini. Pilihan saya Downtown Palace Course, paket tour ini terdiri dari 27 stop tempat wisata di Seoul, dalam satu hari kita bisa melahap semua tempat wisata favorit yang ada di Seoul, lumayan hemat waktu dan tidak ribet.

Sistem tur adalah hoop on hoop off mirip dengan city tour yang pernah saya coba di KL dan Singapore, penumpang bisa turun dan naik bebas di 27 stop yang ada di dalam rute, jika tidak ingin turun duduk saja di bus hingga sampai di pemberhentian yang dikehendaki. Dalam sehari kita bebas berkeliling menaiki bus ini dari pagi hingga sore. Untuk menaiki bus berikutnya tunjukkan saja tiket bus yang dibeli tadi dan jangan sampai hilang, jika hilang maka kita tidak diperbolehkan menaiki bus.

Membeli tiket city tour bus cukup mudah, setelah turun di MRT Gwanghwamun carilah booth ticket berwarna hijau tua, belilah tiket dengan memilih jadwal bus sesuai waktu yang diinginkan, tiap jadwal bus berdurasi sekitar 1 jam-an. Waktu itu pukul 09.00 saya sudah membeli tiket, bus seoul city tour bus sudah stand by menunggu penumpang didepan booth ticket. Ada 2 bus yang sudah menunggu penumpang, satu double decker untuk paket panorama tour dan downtown palace course dengan single decker.

(Seoul City Tour Bus)
Sekitar 15 menit menunggu bus-pun berangkat, bus tak begitu banyak penumpang dikarenakan masih pagi, jika siang bus cukup penuh bahkan banyak juga yang berdiri, saran saya datanglah sepagi mungkin biar tidak rempong. Stop pertama adalah di Deoksugung, sengaja saya melewatkannya karena terlalu dekat dengan booth, saya merencanakan mengeksplor deoksugung ketika pulang nanti, sedangkan first destination di National Museum of Korea.

National Museum Of Korea

Museum ini berisi benda-benda penting sejarah tentang Korea, seperti artefak, lulisan, karya seni pada zaman kerajaan dan museum children. Menurut saya "no special" boring, saya juga tidak masuk ke galerinya, sekedar jalan-jalan di sekitar museum dan berfoto, tamannya lumannya indah terdapat gazebo Korea dengan pepohonan dan terdapat sisa salju. Salju itu seperti es serut, sebelumnya saya berpikir salju itu halus dan berwarna putih..excited banget.


(Sisa salju bulan februari di National Museum Of Korea)
Myeongdong (free photo hanbok, kuliner sinseon seoulnangtang)

Penggemar Korea, pasti tahukan Myeongdong? Ya, Myeongdong pusatnya toko-toko serba Korea, dari deretan komestik, baju-baju, kuliner atau mau ngelihat para oppa-oppa dengan menggandeng cewe’nya semua lengkap di area ini. Mulai pukul 12 siang hingga tengah malam di Myeongdong tak pernah sepi pengunjung.

Di Myeongdong tujuan saya bukan belanja, namun pengen free photo hanbok, free photo hanbok bisa dengan mendaftar dulu di Seoul Global Culture & Tourism Center, yang terletak di 5th M Plaza. Di Seoul Global Culture & Tourism Center saya mengisi buku tamu di customer service, setelah mengisi buku tersebut, saya mendapatkan jadwal foto sekitar tiga jam lagi….(lama beneerrr), sambil menunggu jadwal foto saya berkuliner seolnangtang.

Seolnangtang jika dibandingkan dengan bulgogi bisa dibilang kalah tenar di Indonesia, kalau di Korea kuliner ini hip banget, meyeruput kuah kaldu seolnangtang membuat tubuh menjadi hangat. Sinseon seoulnangtang di Myeongdong, adalah salah satu kuliner wajib dicoba ketika di Myeongdong.

Mencoba seoulnangtang, bikin saya deg-degan karena takut rasanya tidak enak dan eneg, setelah dicoba kuahnya yang berwarna putih ketika diseruput rasanya nyes hangat banget dibadan dan dagingnya empuk. Ahh, suerrr enak banget….badan jadi hangat di suhu -2.


(Sinseon Myeongdong)
Lanjut menuju ke M plaza untuk free photo hanbok, bisa pilih-pilih baju dan aksesoris sesukanya dalam 10 menit. Tips saya jika berfoto menggunakan hanbok jika berambut panjang, kuncirlah rambut biar terlihat rapi, apesnya saya tidak bawa ikat rambut..hasilnya rambut jadi terlihat berantakan.


(Free photo hanbok di Myeongdong)
Tujuan berikutnya sebenarnya bukchon hanook village, namun karena melamun saya terlewat turun di bukchon hanok village yang jaraknya satu stop dari Myeongdong, hikkkss…

Destinasi berikutnya di N Seoul Tower…

N Seoul Tower

Turun dari bus, mata saya langsung terbelalak melihat jalan tanjakan…untuk menuju Namsan tower ini diperlukan jalan sekitar 1 km dengan menanjak hyaaa…… kenapa tidak ada yang bahas ya di internet. Naik menuju tempat wisata ini membuat saya ngos-ngosan, aseli capekk banget, saya beberapa kali berhenti untuk mengistirahatkan kaki.


(N Seoul Tower)
Sampai diatas, rasa lelah terbayarkan melihat gembok-gembok cinta yang terpasang dibeberapa pagar-pagar berbentuk pohon cemara..terharu bisa melihat langsung gembok cinta yang sering saya lihat di K-drama. Sayang museum teddy bear di tahun 2014 ini tutup digantikan dengan Alive Museum yang konsepnya mirip dengan Trick Eye Museum.

Namdaemun
Didaerah namdaemun terdapat namdaemun market yang sudah dibuka sejak tahun 1946, pasar ini terkenal banget dikalangan wisatawan asing yang jalan-jalan ke Seoul. Tiap hari Pasar Namdaemun buka pada pukul 11.00 dan tutup pada pukul 03.00 pagi. Sampai tengah malam pun, pasar Namdaemun masih ramai dikunjungi pembeli dan pedagang juga masih membuka dagangannya. Untuk membeli oleh-oleh khas Korea di Namdaemun lebih murah daripada di Insadong.

Selain namdaemun market, didaerah ini banyak mal-mal mirip JMP di Surabaya atau di Jakarta mirip mangga dua, tetapi bangunan dan kebersihannya lebih oke di Korea. Ada kejadian ketika berjalan-jalan di mall daerah namdaemun, saya di bully.

Di namdaemun ini niatnya sekalian cari coat, saya memasuki beberapa gerai toko yang memajang coat. Ketika memegang salah satu coat, ahjumma pemilik toko memeluk dengan memaksa untuk masuk ke tokonya, ahjumma samping dan depan toko ikut menyandera saya. Perasaan mulai tidak enak, coat yang saya pegang tadi, seharga krw 50.000, saya tak menawar karena tidak diperbolehkan mencobanya (kan aneh tuh, bukan kaos tidak boleh di coba). Sambil bilang "mianhaeyo" (maaf)...saya dikatain oleh empat ahjumma "jibang" sambil ketawa-ketiwi artinya "lemak" ergggghhhh

Kejadian tersebut membuat mental saya ngedrop tersinggung berat dan segera keluar dari mall. Mendinginkan hati, saya jajan street food Korea sambil duduk di kursi trotoar (dikatain jibang harusnya diet, ini malah makan haha). Dari namdaemun ini, saya mengakhiri perjalanan Seoul City Tour Bus, di bully di namdaemun bikin mood saya turun untuk jalan-jalan.

(Street food dan Potato Chips yang enak banget)