Wisata Solo itu ada banyak, ngga kalah deh sama kota tetangganya Yogyakarta dan Semarang. Sebut saja wisata budaya, alam maupun kulinernya yang “aduhai”. Kota Solo memang layak disebut The Spirit Of Java.

Kagum akan wisata Solo, tahun ini rencananya saya akan pergi ke Solo. Biar ngga repot keliling tempat-tempat wisata di Solo, saya sengaja mempersiapkan untuk sewa mobil. Pilihnya harus aman dan anti nyasar plus maunya cari sopirnya yang ramah. Pengalaman saya pernah kena tipu dan apes sewaktu mau sewa mobil. Waktu itu pernah browsing asal-asalan sewa mobil diinternet lalu sms untuk kesepakatan rental mobilnya. Eh, setelah transfer malah saya ngga dijemput dibandara. Duh, amit-amit kejadian kayak gitu lagi. Kapok, ngga pengen terulang lagi saya cari yang aman dan terpercaya yaitu Green Metro Car.

Apa sih Green Metro Car itu? Green Metro Car adalah Rental mobil serba pasti, mudah, cepat dan tarif kompentitif. Pilihan kendaraanya banyak ada mobil premium, mini bus, SUV, MPV 7 seater, MPV 6 Seater, sedan maupun taksi. Sewa mobilnya bisa dihitung, perjam (minimum 2 jam) dan harian. Kita juga ngga akan repot dijemput dimana saja seperti dibandara, stasiun, terminal ataupun dihotel. Biar ngga was-was, aplikasi sewa mobil
di Green Metro Car ini dilengkapi dengan fitur GPS bisa untuk pemesanan, penjemputan dan selama perjalanan kita bisa pantau, jadi aman banget dan ngga perlu takut diculik kalo traveling sendirian wekekeke

Saya minta dijemput sama pak sopir green metro car di stasiun, udah janjian untuk jam dan harinya sesuai keinginan saya. Lalu saya sodorin 10 tempat wisata yang akan saya kunjungi selama di Solo, selama tiga hari yaitu:
  1. Kampung Laweyan
    Udah tahukan kalo Solo ini pusatnya Batik? Ya, terdapat salah satu kampung Batik di Solo yang banyak dikunjungi wisatawan yaitu Kampung Laweyan. Letaknya tak jauh dari pusat kota. Kampung laweyan Solo ini adalah sebuah kampung batik sejak zaman kerajaan yang lalu. Disini kita dapat menyusuri gang-gang kecil untuk melihat sentra kerajinan batik yang hampir ditekuni semua pemilik rumah. Setiap rumah-rumah dikampung laweyan juga digunakan sebagai showroom-showrom batik dan kita juga bisa melihat proses pembuatannya secara langsung. Kita juga dapat membeli kain-kain batik secara langsung dengan harga terjangkau. Yang paling saya suka disini, saya bisa window shopping batik, sambil “selfie” karena bangunan-bangunan di kampung laweyan ini banyak bangunan cagar budaya situs-situs bersejarah, mirip-mirip dengan kawasan Jembatan Merah Surabaya.
  2. Keraton Surakarta
    Mengunjungi Solo tak akan lengkap tanpa mengunjungi Keraton Surakarta. Bangunan yang dibangun pada tahun 1975 M ini dibangun oleh Pakoe Boewono II. Saat ini Keraton Surakarta masih ditinggali oleh keluarga Pakoe Boewono. Letak Keraton Surakarta sangat strategis terletak dipusat kota dengan bangunannya yang perpaduan Eropa dan Jawa dengan warna putih birunya. Jika berkunjung ke Keraton Surakarta, kita juga dapat melihat museum peninggalan kerajaan seperti barang pusaka, dan alat transportasi seperti kereta mapupun mobil kerajaan. Pastinya berkunjung ke Kerajaan Surakarta akan membuat kita seperti terlempar di mesin waktu. 


    Keraton Surakarta, sumber foto: www.surakarta.go.id
  3. Pasar Klewer
    Kalo berkunjung ke Keraton Surakarta, harus mampir ke Pasar Klewer karena lokasinya saling berdekatan. Meski sempat dilanda kebakaran pada tahun lalu, tahun ini pasar klewer sudah dibuka kembali dan tak pernah sepi pemintanya. Pasar Klewer pusatnya grosir batik maupun baju-baju murah, banyak pedagang-pedagang di Indonesia yang mengambil barang dagangannya di Pasar ini. Konon, sejak zaman Jepang pasar ini sudah digunakan para pribumi untuk tempat berjualan dadakan. Wah, jika saya kesini saya akan borong baju-baju batiknya yang murah-murah sekalian beli oleh-oleh.
  4. Keraton Mangkunegaraan atau Pura Mangkunegaraan
    Dulu ada pemberontakan di Keraton Solo, sehingga ada dua Keraton di Solo. Keraton Mangkunegaraan atau sering disebut Pura Mangkunegaraan dibangun oleh Mangkunegara I yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga Sri Paduka Mangkunegara beserta silsilah keluarganya hingga saat ini. Sama halnya dengan Keraton Surakarta, bangunan di Pura Mangkunegaraan berarsitektur Jawa dan Eropa. Didalamnya kita dapat melihat bangunan istana, perpustakaan, koleksi topeng berbagai daerah dan museum benda-benda peninggalan kerajaan. Wisata di Keraton ini kita dapat menyusuri sejarah sambil mengagumi arsitekturnya. 
    Keraton Mangkunegaraan, sumber foto: wwww.surakarta.go.id
  5. Benteng Vastenberg
    Sebagai penggemar bangunan bersejarah saya ingin sekali mengunjungi Benteng Vastenberg didaerah Gladak. Saya tahunya bangunan ini setelah menonton acara mister tukul, jadi sedikit ada bumbu mistiknya hehehe. Benteng Vastenberg ini salah satu benteng peninggalan Belanda yang selesai dibangun pada tahun 1779. Memang bangunan Benteng Vastenberg ini kurang terawatt dan banyak tanaman liarnya, namun sebagai penggemar fotografi benteng ini layak saya kunjungi.
  6. Pasar Antik Triwindu
    Sudah bukan rahasia lagi, jika kita ingin mengkoleksi barang antik maka wajib mengunjungi Pasar Antik Triwindu. Namun, seperti saya yang bukan kolektor barang antik tetap wajib mengunjungi Pasar barang antik ini. Masuk kedalamnya kita dapat melihat berbagai barang antik seperti jam dinding kuno, uang logam, barang-barang rumah tangga bahkan sepeda kuno. Disini kita bebas keliling antar kios-kios, sambil menawar barang dagangan jika ada yang cocok.
  7. Museum House of Danarhadi
    Museum House of Danarhadi pemiliknya masih kerabat dari Keraton Surakarta. Museum ini menyimpan koleksi benda-benda yang digunakan untuk membatik yang dapat memberikan edukasi kepada pengunjung. Didalamnya juga terdapat motif-motif kain batik tulis maupun cap, bahkan adapula batik yang konon dibuat oleh orang Belanda. Oia, masih dilokasi yang sama kita dapat melihat bangunan kuno Ndalem wuryaniratan yang beraksitektur Eropa. Konon rumah tersebut dulunya milik dari cucu Kasunanan Surakarta yang kini dibeli oleh Danarhadi. Hmm, tak sabar rasanya berkunjung di Museum ini.
  8. Taman Balekambang
    Taman Balekambang merupakan taman kota kebanggaaan warga Solo yang dibuka pada tahun 2008. Nongkrong ditaman ini dijamin saya akan menikmati hijaunya tanaman di tengah kota. Ada pula kolam air yang ditengahnya terdapat patung seorang ibu yang mengenakan pakaian jawa. Saya akan nongkrong cantik disini, dan ngga perlu khawatir sopir Green Metro Car itu akan ninggalin kita hihihi
  9. Pandawa Water World
    Saya tahu di Indonesia ada banyak konsep water world yang menarik, bahkan di Surabaya kota saya ada Ciputra Waterpark yang menjadi kebanggaan Surabaya. Namun, ada yang menarik dengan Pandawa Water Park Solo ini, yaitu konsepnya yang unik. Ya, didalam Pandawa Waterworld terdapat patung pandawa yaitu Yudisthira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa yang berdiri dengan gagahnya tepi kolam renang. Sebagai water world satu-satunya di Solo, tempat wisata air ini diklaim sebagai wisata berskala internasional. Wah, saya jadi penasaran “menggosongkan” badan yang sudah eksotis ini di Pandawa Water World.
  10. Galabo Solo
    Galabo dari singkatan Galagan Langen Bogan merupakan kebanggaan wisata kuliner malam Solo. Saat ini sentra pusat kuliner ini dijadikan tempat wisata wajib yang harus dikunjungi ketika berada di Solo. Disini kita dapat menikmati wisata kuliner Solo seperti selat Solo, thengkleng dan beberapa kuliner lainnya. Konon katanya konsep dari Galabo Solo ini mengadopsi dari hawker di Singapore loh. Kalo kesini saya akan nyiapin baju longgar biar bisa bebas berkuliner hihihi