Pembangunan disejumlah titik kawasan Surabaya kini berkembang sangat pesat. Mulai dari infrastruktur, hiburan, taman kota dan pariwisata Surabaya ditata apik. Sebut saja jalan utama Surabaya, yaitu Jalan A. Yani hingga kawasan jembatan Mayangkara Wonokromo kini memiliki frontage yang lebar. Jalan tersebut mengurai kemacetan di pagi hari hingga sore hari dikala jam pulang kantor.

Kawasan Surabaya Barat yang dulunya kawasan yang tak diperhitungkan, kini pun mulai ramai. Cafe, hotel, sekolah, mall dan pemukiman yang menjadi incaran masyarakat. Jalan Hr. Muhammad yang dulunya sempit, kini bertambah lebar. Kawasan Rungkut pun kini memiliki jalan lebar hingga mengarah ke kawasan Kenjeran.

Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya pun giat membangun gorong-gorong untuk menghalau banjir. Sejumlah titik gorong-gorong di kawasan Banyuurip, Kendangsari dan Rungkut pun telah rampung. Warga Surabaya dapat bernafas lega ketika musim hujan tiba. Sampah yang dulunya ada di sungai Kalimas yang membelah kota Surabaya kini juga bersih, warga Surabaya bisa menikmatinya dengan naik kapal untuk menikmati suasana Surabaya dari sungai Kalimas.

Surabaya juga memiliki kawasan bisnis yang diperhitungkan dengan beberapa perusahaan. Sejumlah penerbangan dari dan ke Surabaya mewarnai penerbangan di Bandara Juanda. Sebut saja Singapore, Malaysia, Bangkok, Timur Tengah, China, Amerika, Eropa dan kawasan Negara lainnya, pasti memiliki penerbangan dari dan ke Surabaya.

Mengeliatnya infrastruktur Surabaya, juga diwarnai dengan pembangunan wisata baru di Surabaya.

5 Wisata Baru di Surabaya
Di tengah perkembangan Surabaya yang kian pesat, pembangunan  pariwisata Surabaya layak diperhitungkan. Tahun 2015 hingga 2016, Surabaya memiliki 5 wisata baru, yaitu: 
  • Suroboyo Night Carnival
Warga Surabaya yang haus akan theme park, kini tak perlu jauh-jauh ke Kota Batu dengan hadirnya Suroboyo Night Carnival (SNC). Di launching sekitar Juli 2015 yang lalu, masyarakat Surabaya berbondong-bondong untuk datang ke theme park. Antusiasme warga Surabaya tersebut, sempat membuat Pemkot Surabaya geram karena banyak pengunjung yang memakirkan kendaraan hingga ke pintu masuk tol yang memiliki akses dekat dengan SNC. Bahkan SNC pun diperingatkan jika tidak menyelesaikan masalah parkir, maka izinnya akan ditutup.

SNC ini menawarkan theme park dengan suasana sore hingga malam hari. Para pengunjung bisa menikmati wahana, trick eye, kids play dengan membayar biaya masuk Rp. 80.000,- Meski tak seramai dulu, kini SNC tetaplah diburu masyarakat karena sering mengadakan event khusus, seperti pada bulan Oktober lalu dengan tema Hallowen.
  • Food Junction
Di buka sekitar Januari 2016, Food Junction menambah destinasi wisata Surabaya. Berada di kawasan Tandes yang jauh dari pusat kota Surabaya, pengembang berani membuka kawasan wisata di lokasi gersang. Food Junction menghadirkan arena bermain outdoor, kuliner dengan konsep food court, lampion dan juga tempat nongkrong dengan view kolam buatan yang sangat cantik.




Sempat saya pesimis dengan Food Junction yang akan ramai pada awal pembukaan saja, namun tempat ini hingga kini tetaplah ramai pengunjung. Food Junction yang lokasinya sangat jauh, tidak menyurutkan antusiasme warga Surabaya yang haus akan tempat wisata. Tempat wisata yang memiliki julukan “Lembang rasa Surabaya” ini menjadi incaran wisata dikala weekend atau long weekend.
  • Surabaya North Quay
Di buka pada awal Februari 2016, saya masih ingat Surabaya North Quay mendapatkan sambutan yang sangat antusias oleh warga Surabaya. Para pengunjung berbondong-bondong untuk memasuki kawasan yang dulunya steril dari pengunjung umum karena berada di terminal peti kemas. Saya pun tak ketinggalan ingin mengabadikan momen untuk mengambil sunset dengan view kapal-kapal nelayan bahkan kapal pesiar.







Namun, setelah pembukaanya sistem Surabaya North Quay memiliki sistem buka tutup yang membingungkan pengunjung. Surabaya North Quay hanya dibuka ketika weekend atau ketika ada event khusus, seperti pada waktu bulan Ramadhan yang dibuka non stop dan ketika ada kapal pesiar dari Negara lain yang ingin bersandar di Surabaya.
  • Sentra Ikan Bulak
Beberapa bulan kemudian Surabaya kembali berbangga dengan hadirnya Sentra Ikan Bulak yang berada di kawasan Kenjeran. Wali Kota Risma menyulap kawasan Bulak Kenjeran yang kumuh dengan menghadirkan kawasan pasar ikan dengan konsep gedung dengan stand yang berada di lantai dasar dan lantai 2 dengan area makan. Pengunjung bisa memilih ikan di lantai dasar, kemudian bisa memilih masakan ikan sesuai selera. View di lantai atas berkonsep outdoor dengan suasana Kenjeran.

sentra ikan bulak





Kedepannya, akan dibangun patung Suro & Boyo di taman depan Sentra Ikan Bulak tentu menambah daya Tarik wisatawan. 

  • Air Mancur Jembatan Kenjeran Surabaya
Mengambil konsep wisata dari Luar Negeri, air mancur jembatan kenjeran Surabaya menambah deretan wisata Surabaya pada Juli 2016 lalu. Air mancur tersebut akan memberikan kilauan warna-warni disertai dentuman musik yang diikuti permainan air yang disebut Musical Fountain. Meskipun tidak dibuka setiap hari, air mancur ini sangat dinantikan setiap hari sabtu pada pukul 20.00. Selama satu jam para pengunjung dapat melihat air mancur secara gratis.

Kondisi Wisata Baru Surabaya
Seminggu yang lalu saya datang ke Sentra Ikan Bulak Surabaya. Suasana yang saya dapatkan adalah sepi. Padahal hari itu adalah hari Minggu, bisa dibayangkan ketika bukan hari libur semakin sepi pengunjung. Saya tetap meyakinkan diri untuk masuk ke area stand. Saya melihat masih banyak stand yang kosong, baik stand aneka olahan krupuk ikan, ikan segar dan ikan asap.

sentra ikan bulak 3
Lantai dasar yang sepi pengunjung

sentra ikan bulak 1
Lantai 2 di Sentra Ikan Bulak

Saya teringat sebuah media yang memuat berita bahwa Risma Walikota Surabaya kecewa dengan warga Bulak yang kurang antusias menempati stand di Sentra Ikan Bulak. Mereka lebih menikmati menjual dagangannya di pinggir jalan, sehingga sentra ikan bulak ini sepi penjual.

Berbeda dengan Sentra Ikan Bulak, Surabaya North Quay saat ini masih membuat pengunjung yang belum datang ke sana penasaran. Namun, jika sudah pernah ke Surabaya North Quay saya tidak yakin mereka akan kembali lagi. Mengapa? Fasilitas yang ada di Surabaya North Quay tidaklah sehebat gaungnya. Seperti tulisan Surabaya North Quay yang mulai rusak, tidak ada food court seperti pembukaan awalnya dan sistem buka tutup sering membuat pengunjung kecewa.

Dari beberapa wisata baru Surabaya di atas, saya belum pernah ke Air Mancur Jembatan Kenjeran Surabaya. Ketika saya ke sana, saya harus menyerah karena kemacetan yang luar biasa. Pemkot Surabaya tidak siap untuk mengantisipasi kunjungan pengunjung dengan menyediakan parkir yang mumpuni.

Bahkan teman saya yang lolos dari kemacetan, harus kecewa karena ketika jam 22.00 harus diusir aparat kepolisian, satpol PP dan Dinas Perhubungan. Pukul 22.00 jembatan harus steril dari pengunjung. Saya yakin mereka yang datang ke sana belum puas menikmati air mancur tersebut, dan tidak sebanding dengan kemacetan yang dilalui.

Food Junction saat ini bisa dibilang sukses dibandingkan wisata lainnya. Fasilitas musholla yang dulu dikeluhkan karena tidak ada, kini selesai dibangun meski ukurannya minimalis. Antrian food court pun masih diserbu pengunjung tanda Food Junction masih diminati. Begitu pula dengan Suroboyo Night Carnival yang masih menjadi kebanggan theme park di Surabaya.

Menengok Wisata Negara Tetangga
Beberapa wisata Surabaya yang dikelola Pemkot Surabaya kini sepi pengunjung dibandingkan wisata yang dikelola oleh swasta. Hal ini menjadi pertanyaan, Apakah Pemkot Surabaya kurang promosi? Ataukah Pemkot Surabaya masih setengah hati mengelola wisatanya? Padahal jika dilihat potensi wisata Surabaya tidak kalah dengan wisata Negera Tetangga.

Ketika melihat Sentra Ikan Bulak di Surabaya, saya melihat wisata ini mirip dengan Jagalchi Fish Market yang berada di Busan-Korea. Jagalchi Fish Market terkenal akan pasar tradisional yang menjual ikan. Setiap harinya kawasan tersebut tidak sepi pengunjung, para penjual dan pengunjung sibuk dengan transaksi jual beli ikan. Gedung berwarna biru tersebut, hampir sama dengan konsep Sentra Ikan Bulak yang sama-sama menjual ikan dan juga menyediakan ikan yang dimasak langsung sesuai selera pembeli.

jagalchi 3
Jagalchi Market, pasar ikan terbesar di Busan
jagalchi 2
Suasana di dalam Jagalchi Market


Jika dilihat, Pemerintah Busan sangat baik mengemas wisatanya, dengan konsep pasar tradisional biasa tetapi para wisatawan penasaran mengunjungi Jagalchi Fish Market. Pemerintah Busan melakukan promosi dengan memiliki website khusus pariwisata dan brosur "Things to do list" yang mewajibkan wisatawan yang datang ke Busan untuk ke Jagalchi Fish Market.

Air Mancur Jembatan Kenjeran pun hampir sama dengan konsep air mancur di Marina Bay Sand Singapore. Di Marina Bay Sand, kita dapat melihat pertunjukan air mancur 2 kali sehari pada pukul 20.00 dan 21.30. Para penontonnya tak hanya warga Singapore, namun juga beberapa wisatawan yang datang ke Singapore. Meski ramai, namun pengunjung tetap tertib dengan duduk di sepanjang arena Marina Bay Sand. Tak seperti Air Mancur Jembatan Kenjeran yang hanya sekali dalam seminggu, yang membuat kemacetan yang luar biasa.


sumber : www.marinabaysand.com
Surabaya North Quay yang menawarkan wisata dengan pemandangan laut Surabaya di atas dek terminal ini mengingatkan saya dengan suasana Chao Phraya Dinner Cruise di Bangkok. Di Bangkok para pengunjung bisa menikmati makan malam di dek kapal pesiar dengan diiringi alunan musik dan aneka hidangan. Andai Surabaya North Quay dikemas dengan konsep restaurant sambil menikmati view laut Surabaya tentu akan menambah jumlah kunjungan pengunjung.

Mempromosikan Wisata Surabaya Hingga ke Luar Negeri
Saat ini Surabaya memang belum maksimal dalam melakukan promosi wisatanya. Seperti yang biasanya sering saya lihat, sejumlah penerbangan ke Luar Negeri dengan rute Negara tetangga terdekat seperti Singapore dan Malaysia masih diwarnai dengan masyarakat Indonesia sendiri. Misalnya penerbangan kembali dari Singapore ke Surabaya hampir 95% adalah warga Surabaya.




Lalu apa yang harus dilakukan untuk Mempromosikan Wisata Surabaya Hingga ke Luar Negeri?

  • Website dan Social Media 
Setiap Negara yang sukses mengelola wisatanya, pastinya memiliki website dalam Bahasa Inggris untuk mempromosikan wisatanya. Saya ambil contoh Singapore memiliki yoursingapore.com, Korea memiliki kto.com, Malaysia memiliki tourism.gov.my, Bangkok memiliki tourismthailand.org dan beberapa Negara lainnya…


website wisata Singapore : www.yoursingapore

Website pariwisata Bangkok : www.tourismthailand.org

website Korea Tourism Korea

Ketika saya mengetikkan “Surabaya Tourism” di pencarian google. Saya mendapatkan website www.surabayatourism.com. Sayangnya website tersebut jauh dari kata menarik dari website promosi pariwisata seperti Negara tetangga. Website Negara tetangga memiliki promosi, foto yang bagus, update informasi yang baik dan ulasan lengkap transportasi, akomodasi, panduan perjalanan, kuliner, tempat belanja dan "things to do list" yang tidak ada di website pariwisata Surabaya.


website pariwisata Surabaya


Untuk mempromosikan Surabaya, Pemkot Surabaya wajib memiliki website pariwisata yang baik dan memiliki social media seperti twitter, facebook maupun Instagram yang rutin memberikan update promosi yang menarik pengunjung. Dengan website dan social media yang baik maka akan menarik wisatawan Internasional.
  • Pusat Informasi Turis dan Brosur Wisata 
Ketika saya sampai di airport Luar Negeri, biasanya saya langsung menuju lokasi informasi wisatawan. Saya kemudian menanyakan wisata yang ada di Negara tersebut sambil mengambil beberapa brosur wisata dan jika saya beruntung maka saya juga mendapatkan kupon untuk diskon promo wisata yang berlangsung.

blog 1
Tourist Information di Macau

blog 3
Tourist Information di Seoul

Di bandara Juanda saya belum menemukan pusat informasi khusus pariwisata Surabaya, bahkan brosur wisata, peta atau kupon diskon pun juga tidak ada. Ini merupakan tanda bahwa Surabaya belum siap mengelola wisatanya. Untuk itu Pemkot Surabaya segera membuat pusat informasi turis di Bandara Juanda agar memudahkan wisatawan. Tentunya juga dengan membuat peta wisata dan brosur yang memudahkan wisatawan mengeksplorasi wisata-wisata di Surabaya.
  • Transportasi 
Saat ini transportasi umum di Surabaya sedikit tertolong dengan datangnya ojek online maupun taksi online yang memudahkan wisatawan untuk berkeliling Surabaya. Namun transportasi tersebut belumlah efektif untuk menjangkau kawasan wisata Surabaya. Sarana transportasi umum saat ini masih dikeluhkan oleh warga Surabaya. 

blog 2
Shuttle bus yang saya naiki sewaktu di Korea
jade garden shuttle bus
shuttle elf

blog 4
Tiket yang saya beli dengan transportasi hoop on hoop of berkeling Seoul sepuasnya


Berkaca dari beberapa transportasi umum di Negara lain, beberapa Negara memfasilitasi wisatawan dengan shuttle bus. Seperti di Macau yang beberapa hotelnya menyediakan shuttle bus secara gratis yang berhenti di titik wisata. Singapore, Malaysia, dan Korea juga memiliki sistem shuttle bus Hoop on Hoop Off yang berhenti di sejumlah titik wisata dengan sistem sekali bayar.

Andai Surabaya memiliki shuttle bus yang menjangkau beberapa titik wisata yang membaginya dalam wisata belanja, wisata religi, wisata taman kota, wisata sejarah maupun entertainment tentu ini akan membuat angin segar bagi wisatawan. Pun wisatawan tak perlu kesulitan lagi dalam memilih transportasi untuk menuju titik wisata tersebut. Para pengunjung air mancur kenjeran tak akan repot memikirkan kemacetan dan parkir kendaraan.
  • Brand Ambassador
Untuk mempromosikan wisata Surabaya, Pemkot Surabaya alangkah lebih baiknya menggandeng brand ambassador. Sebagai contoh, Korea yang menggandeng So Jong Ki yang terkenal akan drama Korea Decendant Of The Sun untuk mempromosikan wisatanya, atau Singapore yang berani memilih Titi Kamal sekeluarga untuk menarik wisatawan Indonesia untuk berwisata di Singapore. Tak dipungkiri citra artis yang memiliki gaya hidup menarik dan wajah yang rupawan menambah kekuatan promosi wisata.

Titi Kamal dan Christian Sugiono mempromosikan Singapore
So Jong Ki brand ambassador Korea

...

Dengan promosi yang baik, saya yakin nama Surabaya akan segera menjadi tempat wisata yang layak diperhitungkan. Jika Surabaya sukses mengembangkan wisatanya, maka masyarakatnya pun akan terangkat perekonomiannya. Yuk, Mempromosikan Wisata Surabaya Hingga ke Luar Negeri dengan membantu rajin memamerkan wisata Surabaya di social media.