Setelah hari-hari sebelumnya saya hanya sarapan roti, kopi dan telur di hostel, pagi itu saya mau makan berat banget. Kulinernya pun ngehits banget yaitu Tosokchon.

Tosokchon (토속촌 삼계탕)
Buat para foodies yang gemar memasukkan itinerary kuliner dalam trip nya, pasti nama Tosokchon sudah nggak asing lagi. Kali ini saya sengaja berangkat pagi sekali, agar tidak antri. Tosokchon terkenal akan menu Samgyetang.

tosokchon 1
tosokchon 3tosokchon 4 Samgyetang merupakan kuliner khas Korea yang berisi satu ayam utuh yang didalamnya diiisi dengan ketan beras dan untuk kaldunya dari daging ayam dan gingseng. Satu porsi samgyetang bisa untuk 2-3 orang, jadi kalo dihitung nggak mahal sih kalo buat rame-rame.

Seporsi samgyetang ini adalah 16.000 won atau jika dikurskan dengan rate Rp. 12, yaitu 192.000,- (kekep dompet). Harga tersebut sudah termasuk bakchan yaitu pendamping makanan seperti salad, kimchi, salad, garam yang diletakkan di mangkuk kecil. Tentunya sudah termasuk free refil air putih dan teh tawar sepuasnya.

Video kiriman Diarysivika (@diarysivika) pada


tosokchon 5

Saya datang tepat pukul 10.10, dan Tosokchon sudah ramai pengunjung. Entah itu yang datang antri mulai pukul berapa.. Saya kemudian diarahkan menuju tempat duduk lesehan dan pesanan saya nggak aneh-aneh, only one “samgyetang”.

tosokchon 6

Samgyetang tersaji di tempat tanah liat dengan kuah yang mengempul. Kuahnya memang bikin anget di badan, cocok buat di musim dingin. Ayamnya adalah ayam rebus dan empuk, dicolek sendok dikit..isi ketan langsung tumpah. Meski harganya mahal, tetapi nggak nyesel sih karena rasanya enak banget.

Tosokchon ini “No Pork No Lard” tidak ada menu pork di restorannya. Pengunjungnya juga banyak dari Malaysia, Indonesia dan timur Tengah yang menggunakan hijab. Selesai makan, saya langsung keluar nggak bisa nongkrong lama-lama karena banyak banget orang yang sudah antri diluar. Kalo ke Tosokchon usahakan jangan datang di jam makan siang.

tosokchon 7
Tosokchon
5 Jahamun-ro 5-gil, Sajik-dong, Jongno-gu, Seoul, Korea Sel. 
Open :
10.00 – 22.00

How To Get To Tosokchon : 
Gyeongbokgung station (line 3) exit 2 
Berjalan lurus setelah keluar station hingga menemukan GS25 di kiri jalan
Lalu belok kiri dan Tosokchon akan terlihat. Bangunannya ada di sebelah kiri

Gyeongbokgung Palace (경복궁)
Sebenarnya lokasi Gyeongbokgung Palace dari Tosokchon ini bisa ditempuh dengan jalan kaki, tetapi daripada bingung saya masuk lagi ke subway dan mencari exit 5. Sempat mau makai google maps, tetapi google maps di Korea hanya ada dalam bahasa Hangeul, jadi saya jamin makin mumet lagi.

Gyeongbokgung Palce ini mudah sekali lokasinya, dari exit 5 gyeongbokgung station jalan mengikuti papan penunjuk maka sampailah di lokasi istana. Hari itu entah sedang ada perayaan apa, karena pengunjungnya sangat banyak dan semuanya memakai memakai Hanbook. Kebanyakan sih para ABG yang lagi sibuk foto-foto menggunakan hanbok.

gyeongbokgung palace 1gyeongbokgung palace 3gyeongbokgung palace 2



Masuk ke kawasan Gyeongbokgung Palace ini hanya dikenakan tiket masuk 3.000won. Tetapi waktu itu saya kurang nyaman karena selain pengunjung yang membludak, juga angin bertiup kencang seperti badai meskipun nggak hujan.

gyeobokgung palace 10 gyeongbokgung palacegyeongbokgung palace 8gyeongbokgung palace 6gyeongbokgung palace 5

Kalo berada di kawasan Gyeongbokgung banyak loh wisatawan yang nangis, mungkin mereka terharu bisa sampai di Seoul dan bisa datang ke lokasi istana yang sering mereka lihat di televisi. Kalo saya nangis nggak? Iya nangis, tetapi bukan karena terharu bisa melaihat gyeongbokgung tetapi karena kamera saya lecet setelah terkena badai, posisi kamera memang sedang berada di atas tripod.

gyeongbokgung palace 4

161, Sajik-ro, Jongno-gu, Seoul 
서울특별시 종로구 사직로 161 (세종로) 
Open : 
November-February 09:00-17:00 
March-May 09:00-18:00 
June-August 09:00-18:30
September-October 09:00-18:00 
Tutup setiap Selasa 

Ticket : 
Dewasa (19-64): 3,000 won
Groups (10 people or more): 2,400 won 
Anak-anak (7-18): 1,500 won 
 Group (10 people or more): 1,200 won

How To Get To :
Gyeongbokgung Station (line 3), exit 5 
Ikuti papan penunjuk maka akan sampai di Gyeongbokgung Palace 

Sebenarnya masih ada beberapa istana di Korea yang lokasi berdekatan yaitu Changgyeonggung Palace, Deoksugung Palace, Gyeongbokgung Palace) and Jongmyo Shrine, kalo mengambil paket tiket maka 4 istana tersebut hanya 10.000 won. Namun saya nggak pernah sanggup untuk mengunjungi sekaligus, jadi cukup di Gyeongbokgung Palace.

Bukchon Hanok Village (북촌한옥마을)
Jika ke Gyeongbokgung Palace maka sempatkanlah untuk mampir ke Bukhon Hanok Village (cerita sebelumnya pernah saya tulis di sini). Bukchon Hanok Village merupakan kawasan pemukiman di tengah kota Seoul dengan gaya rumah hanok khas Korea. Bukchon Hanok Village masuk dalam kawasan perumahan elit di Korea, kalo ke sana meskipun rumahnya kuno tetapi mobilnya mewah semua.

bukchon hanok 1bukchon hanok 2bukchon hanok 3bukchon hanok 4bukchon hanok 6bukchon hanok 7
Meskipun bukchon hanok village merupakan tempat tinggal tetapi memang di setting untuk wisata. Kita hanya sebagai pengunjung diharapkan tidak berisik dan membuang sampah sembarangan. Akan banyak CCTV yang mengintai kita. Tetapi namanya buat wisata, jadi ya pengunjung tetap ramai dan asik jingkrak-jingkrak kalo foto. 

37, Gyedong-gil, Jongno-gu, Seoul 
서울특별시 종로구 계동길 37 (계동) 

Open : 
Buka 24 jam 

How To Get To Bukchon Hanok Village : 
Anguk Station (Seoul Subway Line 3), Exit 2. 
Berjalan lurus hingga terlihat perempatan lampu merah.
Lalu menyeberanglah ke kiri, lalu berjalan lurus hingga menemukan Bukchon Hanok Village
Sekitar 500 meter dari lampu merah tadi.

Pastel De Nata dan Insadong Market (인사동)
Saya selalu suka kawasan Insadong karena tertata apik untuk wisatawan. Di Insadong kita bisa belanja souvenir, dan juga banyak baju ukuran big size langganan saya. Do you know lah..orang Korea ukuran bajunya bikin miris, ada yang ukuran XXS.

Sebelum ke Insadong Market, saya mampir dulu ke kawasan market yang di dekat Mukhsidonna yang sudah saya datangi di hari pertama. Saya naksir sepatu keds yang harganya cuma 10.000 won. Setelah melalui exit 1, saya mengambil rute yang berbeda dari jalan Mukshidonna, sengaja untuk explore jalan yang berbeda.

Nah, waktu itu setelah dari exit 1, terlihat Olive Young belok ke kanan. Saya nggak sengaja menemukan lokasi drama Korea The Heirs. Jadi lokasi ini Lee min hood an park shin yee pacaran sembunyi-bunyi. Disitu ada pastel de nata, yang merupakan cafe egg tart dan coffe shop. Niatnya nggak mampir tetapi haus juga… Coffe harganya sekitar 4.000 won dan egg tartnya 2.000 won, mahal sih tetapi suasananya keren karena sekelilingnya toko-toko cantik.

pastel de nata 1pastel de nata 4pastel de nata 2pastel de nata 3

Setelah nongkrong saya menuju Insadong Market. Lokasi Insadong Market berada di exit 6. Dari exit 1 tadi, exit 6 ada di seberang jalan, kita tinggal menyeberang jalan, nggak perlu masuk station lagi.

insadong market 2insadong market 3insadong market 4

Di Insadong saya belanja baju dan pernak-pernik titipan. Harga oleh-oleh seperti gantungan kunci sekitar isi 10 adalah 10.000 won, tetapi saya lebih suka belanja backpack yang seperti dipakai artis Korea yang harganya 10.000 won, modelnya keren-keren dan kalo di Indonesia sekitar 200ribuan lebih.

insadong market 5
insadong market 6
spot cantik di rooftop samziegil
insadong market 7insadong market 8insadong market 9insadong market 10insadong market 11
Insadong Market (인사동)
Insadong market 62, Insadong-gil, Jongno-gu, Seoul
서울특별시 종로구 인사동길 62 (관훈동) 일대 

How To get To : 
Anguk station exit 6 Pastel De Nata Anguk station exit 1

Claypot Sujebi
Seperti biasa, naluri kulineran muncul kembali. Sebenarnya nggak lapar sih, karena dari pagi sudah makan berat Tosokchon, dan Pastel De Nata. Tetapi mumpung di kawasan Insadong, saya harus mampir di Claypot Sujebi.

Restoran Claypot Sujebi ini banyak sekali direkomendasikan para traveler luar negeri, semakin meyakinakan lagi, claypot sujebi sering diliput televisi. Jadi saya mikirnya pasti claypot sujebi ini enak banget.

Untuk menemukan Claypot Sujebi dibutuhkan konsentrasi yang tinggi, mengikuti beberapa blog luar bukannya cepat sampai malah nyasar blusuk masuk ke gang sempit. Lokasi Claypot Sujebi ini memang di luar ekspetasi saya, berada di gang buntu, sempit dan gelap. Namun, ketika saya ragu akan membuka sebuah pintu kecil dan terlihat sepi dari luar, tetapi didalamnya luar biasanya ramenya.

claypot sujebi 1claypot sujebi 2

Iya, restoran ini full pengunjung. Ada dua tempat duduk di kursi dan lesahan, saya beruntung mendapatkan duduk di kursi jadi nggak perlu lepas sepatu. Menunya yang sering direkomendasikan adalah Claypot sujebi yang harganya 6.000 won. Seporsi tersebut saya mendapatkan Sujebi, acar, kimchi dan air minum gratis.

claypot sujebi 3claypot sujebi 8claypot sujebi 4

Oia, karena banyak dikunjungi orang Melayu, dibuku tertulis bahasa melayu, jadi memudahkan kita membacanya. Sujebi adalah mie khas Korea, tetapi bukan seperti mie yang bisa kita sering makan, mienya besar dipotong pendek dan ada kuah kaldu yang mengental mirip dengan kuah kare. Tapi rasanya bukan kare. 
claypot sujebi 7
ini mie di claypot sujebi

Oke selama beberapa hari di Korea, saya nggak masalah dengan kulinernya, tetapi ini rasanya teraneh yang saya coba. Lebih tepatnya nggak enak dan kacau. Sujebi yang katanya mie itu lebih mirip dengan tepung kenyal dan tebal, kuahnya juga nggak ada rasa asin atau manis, saya juga susah mengungkapkannya. Memang kembali lagi ke selera ya, kalo saya bilang nggak enak tetapi kok rame banget, biar nggak penasaran sebaiknya datang langsung ke sana.

Menu disini “No Pork No Lard” jadi banyak dikunjungi para muslim. 

Claypot Sujebi 
Anguk station exit 6 
Sebelum Ssamziegil building belok ke kiri, nama jalannya Insadong-10-gil road
Jalan sekitar 100 meter 

rute claypot sujebirute claypot sujebi 2rute claypot sujebi 3
claypot sujebi 5claypot sujebi 6
Note : 
Tidak ada tulisan latin dengan nama Claypot Sujebi.