Melihat ibu saya mulai muram, pertanda beliau ingin hiburan seperti diajak kuliner bareng sama putra-putrinya. "Yuk, bu makan seafood?" Ibu langsung mengiyakan setuju. Adek saya sekeluarga pun turut serta. Empat puluh menit kemudian, dari rumah saya sampai ke lokasi didaerah Genteng.

"Kak, kok turun di Pasar ?" 
"Lah, memang seafoodnya kaki lima bu..."
"Ealah..nduk ibu terlanjur dandan cantik kayak gini"
Saya segera tersadar kalo ibu saya niat dandan pakai wedges dan tas jinjing ala-ala ibu pejabat. Saya lupa bilang kalo makannya di kedai kaki lima biasa tanpa AC wkwkwk...

Eitss, tapi ini bukan seafood kaki lima sembarangan loh. Namanya Selera Ikan, namun lebih familiar dengan sebutan Seafood Genteng, lokasinya berada di tengah pasar genteng yang banyak toko oleh-oleh Surabaya. Konon yang datang bukan hanya seperti saya "rakyat jelata" tapi banyak artis-artis yang juga penasaran kulineran. Ya, meskipun saya belum pernah lihat penampakan artis di Seafood Genteng ini.

seafood genteng surabaya

Kami datang sekitar pukul 16.30, kala itu para penjualnya masih sibuk membuka lapaknya dengan menata meja kursi, tenda dan berbagai keperluan masak. Melihat masih belum buka warungnya, kami mengisi waktu keluar masuk toko oleh-oleh hinggal pukul 17.00. Dalam 30 menit kemudian yang kami habiskan untuk jalan-jalan kursi meja sebagian sudah penuh. Hanya satu meja panjang yang tersisa, dan untunglah masih muat untuk 5 orang keluarga kami.

seafood genteng 2
ini suasananya ketika sore hari, setelah jam 6 sore ramainya pake banget
Beberapa saat kemudian pengunjung sudah full tanpa ada kursi yang tersisa, padahal yang jual masih sibuk menata peralatan penggorengan dan sebagainya. Bahkan ketika adzan berkumandang kami pergi ke masjid dengan harus bergantian untuk menjaga kursi agar tidak tempati pengunjung lainnya.

Sekitar pukul 17.45 kami bisa menuliskan menu yang kami pesan. Untuk memesan langsung saja datang ke bagian order. Menunya ada gurame, baronang, bawal, kerapu, bubara, kakap merah, kakap putih, kepiting, udang, cumi-cumi, kerang, soup dan cah kangkung.



Nggak ada harganya di menu makanan tersebut, saya takut kalo kalap bayar mahal. Amannya, kami kemudian memesan cumi-cumi goreng mentega, kerang goreng mentega, kakap merah bakar, gurame goreng, 2 cah kangkung dan 5 nasi putih. Ketika memesan ini tidak ada tertulis nomor meja, entah pegawainya bagaimana memberikan tanda di setiap kertas-kertas itu agar tidak tertukar dengan lainnya.

Total waktu kami menunggu sekitar 30 menitan, bahkan karena lama nunggu kami sampai akrab dengan orang-orang yang satu meja panjang dengan kami. Ibu saya pun sudah habis uang Rp. 30.000,- untuk beli krupuk karena setiap penjual krupuk yang penjualnya tua atau anak kecil pasti dibeli beliau karena nggak tega hahahaha... #ibubanget.

Selanjutnya semua makanan disetiap meja hampir sama waktunya dihidangkan. Jadi memang lama karena penjualnya belum siap, dan jam 18.30 semua makanan siap. Jangan ditanya yang berdiri untuk mengintai kursi kosong, karena banyak sekali yang rela antri demi seafood genteng yang ngehist ini.

seafood genteng 3

Kembali lagi ke topik ya, semua menu makanan yang kami pesan sudah siap dimeja. Porsinya nggak sadis kok, masih normal. Lalu yang membuat kami semakin lapar yaitu sambalnya pencit. Aroma sambal mentah yang fresh memang menyeruak terasa segar dan khas sambal "mentahan".

seafood genteng 6
sambal pencit

Menurut saya yang khas dari Seafood Genteng ini, ikannya yang diberikan bumbu tidak terlalu meresap kedalam daging terdalam. Jadi kulit bagian luar ikan tersebut kaya bumbu diluarnya tapi daging putihnya terasa "sepoh" atau hambar. Bukan berarti lalu rasanya nggak enak ya? Karena ikan tersebut ketika dicolekkan ke sambal pencitnya, duh nikmatnya tiada tara.

seafood genteng 7 seafood genteng 10
seafood genteng 9
kakap merah bakar

Sambal pencitnya memang best banget lah... Kalo ingat restaurant Bamara yang warung khas Kalimantan itu, sambal pencitnya rasanya sama persis. Lalu kalo kurang sambalnya bisa minta lagi, begitu pula seperti nasi dan es tehnya pegawainya keliling dari satu meja ke meja untuk mencari pengunjung yang membutuhkan tambahan nasi atau es teh.

Kerang dan cumi rasanya sih standart ala-ala warung seafood lainnya yang cukup enak. Cah kangkung pun juga lumayan, tapi beda sama cah kangkung Quali restaurant yang rasanya nggak ada yang nandingi. Semua menu tersebut intinya semakin nikmat jika dicolekkan sambal pencit.

seafood genteng 8
seafood genteng 5

Kami nggak bisa berlama-lama duduk atau mengobrol karena tahu diri, karena banyak yang berdiri rela menunggu meja yang kosong. Ada pula satu keluarga besar yang lesehan duduk dibawah dengan makanan full diatas terpal, lebih ekstrim lagi ada yang makan sambil duduk-duduk lesehan didepan toko-toko yang tutup. Sebegitu cetarnya memang tempat ini...

Ketika saya bayarkan, semua menu tersebut ditambahkan dengan es teh 3 (yang lainnya beli air mineral di kios depan warung) cuma Rp. 100.000,- Whots??? Iya, saya sama adek saya sampai lihat-lihatan nggak percaya. Jadi berapa harga per-itemnya? Hanya yang jualan yang tahu hehehe...jadi ketika saya mengucapkan semua menunya, si bos pemilik Seafood Genteng ini langsung menghitungnya di kalkulator.

Well, ke Seafood Genteng ini memang harus sabar antri. Sebisanya kalo datang itu sore hari seperti saya, agar bisa langsung dapat tempat duduk. Ngga perlu dandan necis atau memakai tas ransel wanita bermerek karena memakai kaos oblong sama sandal sudah cukup. Kuliner Surabaya sebenarnya nggak hanya yang sering diulas diinternet itu-itu saja karena masih banyak yang harus saya ulas #halah


Seafood Genteng 
Jl. Genteng Besar No: 81A 
Surabaya 

Open : 
17.00 - 02.00