Mendengar kuliner tongseng, pasti kita ingatnya sama kuliner khas Jogja. Biasanya kalo ke Jogja saya selalu tak luput dari kuliner tongseng, tapi kalo di Surabaya agak susah sih cari yang pas dengan rasa yang ada di Jogja. Jadi weekend lalu, kami sengaja mencari tongseng di Surabaya. Setelah googling akhirnya kami memtuskan ke Tongseng Pak Dono di kawasan pacar keling yang katanya enak.

Tongseng Pak Dono ini bukan berada di warung kaki lima dan bukan juga di depot, lebih tepatnya seperti di Pujasera. Dalam satu lokasi banyak jenis makanan di beberapa stand, ada mie ayam, nasi goreng, es manado dan sebagainya. Namun yang paling ramai dengan tulisan yang terlihat dari luar pujasera hanya Tongseng Pak Dono.

Saya kemudian disodorkan buku menu tanpa harga. Saya nih sebenarnya agak takut dengan buku menu yang nggak ada harganya karena tidak bisa memprediksi harga, jadi saya tanyain semua harganya satu-satu. Menu favoritnya di Pak Dono ini tongseng kambing dan sate buntel. Saya tidak memesan sate buntel karena harganya lumayan mahal, isi tiga biji harganya 54k. Ukurannya memang besar jadi satu tusuk dihargai 18k, saya skip dulu untuk pesanan di lain hari.

Untitled

Saya memesan seporsi tongseng kambing, 10 tusuk sate kambing dan nasi goreng kambing. Semua menu tersebut saya pesan untuk dua dewasa dan satu anak-anak. Porsinya super jumbo, apalagi yang nasi goreng dan tongseng kambing seporsinya pas untuk dua orang.

tongseng pak dono surabaya 5

Tongseng kambing dihidangkan dengan daging kambing yang melimpah bersama dengan kubis dan cabai. Di asap yang mengepul karena masih panas tidak ada bau prengus sedikitpun. Rasanya bukan manis, tapi lebih dominan ke selera Surabaya yang cenderung asin. Bagi saya sih nggak masalah dengan rasa khas tongseng yang sudah dimodifikasi ala Surabaya. Selain tidak bau prengus, daging kambing juga super empuk. Jadi tidak perlu usaha ekstra untuk mencicipinya.

tongseng pak dono surabaya 1

Sate kambing pun sukses dengan keempukannya, dan tidak bau prengus. Heran deh saya bagaimana mengolahnya hingga empuknya seperti makan ikan (sedikit lebay). Tapi memang kok sate kambingnya ini terenak se Surabaya, apalagi bumbunya bukan dari bumbu kacang seperti serasa di Jogja. Bumbu yang tersedia adalah bumbu kecap yang cocok dengan tongseng.

tongseng pak dono surabaya

Pesanan saya selanjutnya adalah nasi goreng kambing. Sebenarnya sate kambing dan tongseng sudah cukup sih, tapi karena anak saya rewel pengen nasi goreng jadilah saya pesan menu tersebut. Porsi nasi goreng cukup untuk dua orang ini didampingi dengan irisan daging kambing. Rasa nasi gorengnya gurih dicampur dengan kaldu kambing. Anak saya yang nggak doyan kambing, sampai tertipu kalo daging tersebut sebenarnya kambing.

tongseng pak dono surabaya 3

Overall, Tongseng Kambing Pak Dono ini wajib dijadikan "jujugan" kalo lagi di Surabaya. Rasanya bisa menjadi obat kangen ke Jogja, jadi nggak erlu jauh-jauh ke sana untuk kulineran. Wajib pesan tongseng kambing dan sate buntel. Oia, jangan lupa kasih tahu rasa sate buntelnya karena saya belum mencobanya.

Tongseng Kambing Pak Dono
Jl Pacar Keling No: 28 Surabaya
Open:
10.00 - 22.00
Harga Makanan:
Tongseng Kambing Rp. 46.000,-
Sate Kambing Rp. 44.000,-
Nasi Goreng Rp. 30.000,-

Nasi putih Rp. 5.000,-