image

Saya tak kesulitan mencari makanan halal ketika di Dubai karena negara ini masuk dalam negara Arab yang rata-rata makanannya halal. Pun saya bersemangat ketika menyusun itinerary daftar kuliner yang harus saya kunjungi berdasarkan rating beberapa website. Beberapa kuliner tersebut ada yang rasanya asing dan juga ada yang cocok di lidah.

Hari pertama di Dubai saya penasaran dengan Breakfast Bastakiya yang berada di kawasan historical Dubai, lokasinya tidak jauh dari museum dubai dan Bastakiya Al Fahidi Historical District. Kalau rajin mantengin instagram wisata Dubai pasti tahu deh Arabian Breakfast Bastakiya ini selalu dijadikan selebgram untuk feed cantiknya. Jujur, saya penasaran sekali dengan Arabian Breakfast Bastakiya hingga menyusun itinerary cafe ini menjadi itinerary pertama saya di Dubai.

imageimageimageimage

Dekorasi berwarna biru menyambut saya. Saya datang tepat pukul 08.00 pagi saat cafe ini baru buka. Waitres langsung mempersilahkan saya mencari tempat duduk sesuai yang saya inginkan sambil memberikan buku menu. Saya memilih satu porsi breakfast ala Dubai seharga AED 68, jika dikurskan mahal, sekitar Rp. 250.000,- Nggak apa-apa deh demi menghapus rasa penasaran tentang sarapan ala Dubai.

image imageimageimage

Satu besek nampan besar berisikan 9 piring kecil dan malabari prata (roti khas Arab) tersaji di meja saya. Piring-piring tersebut terisi dengan falafel, hummus, keju, kacang chickpea, buah jamblang (juwet) bercuka dan salad sayur. Pokoknya semua makanan ini indah banget kalo di foto dan ditampilkan di instagram.

imageimage

Setelah puas berfoto, dan berkeliling cafe, saya tidak sabar mencicipi malabari prata. Saya cocol rotinya dengan hummus. Hummus merupakan selai kacang khas Arab yang dicampur dengan minyak zaitun, lemon dan garam. Ada dua hummus yang disajikan yang satu berwarna putih dan satunya lagi berwarna kecoklatan. Warna putih lebih saya sukai karena dominan rasa kacang, untuk yang warna coklat rasanya nano nano. Saya sukses nyengir-nyengir karena rasanya masam dicampur dengan yogurt.

Kacang chickpea khas Arab juga tak luput saya coba, rasanya beda dengan kacang arab yang biasanya saya cicipi kalo ada saudara pulang haji atau umroh. Bentuknya seperti kemiri tanpa kulit dan berwarna keputihan. Rasanya sih hambar tidak ada rasa gurih seperti kacang arab yang biasa saya nikmati. Kacang chickpea ini selalu disandingkan dengan breakfast ala Arab bersama dengan hummus. Konon katanya jika dikonsumsi secara rutin kacang chickpea membuat badan menjadi sehat.



Saya tak yakin kalo buah yang disajikan bersama dengan pesanan saya ini buah jamblang atau juwet kalo di Jawa, bentuknya seperti anggur namun lebih lonjong. Awalnya saya berpikir buah ini adalah buah anggur, ketika saya gigit rasanya di luar ekpektasi, ada rasa asam yang dicampur dengan cuka. Lagi-lagi saya harus nyengir karena asam.

image

Selanjutnya ada falafel yang terbuat dari kacang arab yang digiling lalu dibentuk bulat, sekilas bentuknya seperti "lento" yang biasanya ada di lontong balap. Tapi rasanya jauh banget sama lento hehehe... Falafel ini sebagai snack favorit orang Dubai yang dicocolin dengan hummus.

Cukup kesulitan kami menghabiskan semua makanannya, bukan karena nggak enak yah...tapi beda selera sama saya. Bahkan saya sampai penasaran dengan bule yang duduk sebelah saya yang memesan menu yang sama dengan saya, saya berharap si bule itu akan nyengir-nyengir karena rasa asam. Diluar ekspektasi si bule itu malah menikmatinya dengan lahap.

Waitres memperhatikan kami dan menawarkan roti secara gratis karena melihat hummus, yogurt, dan salad kami yang masih banyak. Saya menolaknya dan mengucapkan terima kasih karena sebenarnya saya terlalu susah menghabiskan sarapan ala Arab. Hari berikutnya itinerary saya yang menyusun ke restoran-restoran hummus dan falafel terkenal di Dubai langsung saya hapus hehehehe.. takut nyengir-nyengir lagi.

Saya tetap merekomendasikan Arabian Breakfast Bastakiya karena tempatnya sangat cantik. Untuk makanannya banyak kok pilihannya, makanan berat dan afternoon tea pun ada. Mungkin saya aja yang kurang cocok dengan makanannya, tapi siapa tahu beda orang beda lagi ceritanya, kayak si bule yang lahap. Siapkan aja minimal 300k sekali kesini, memang pricey tapi kalo patungan akan murah.


Arabian Breakfast Bastakiya
Al Fahidi Street, Dubai - Uni Emirat Arab
(sekitar 300 meter dari Museum Dubai) 
Open:
08.00 - 22.00