Catatan Penting 9 Juli 2019:
Okey jadi banyak banget yang DM saya di IG, padahal jawaban dari pertanyaannya sudah lengkap saya tulis di blog ini, yang perlu saya tekankan yaitu :

  1. Saya bukan jasa travel agent pembuatan visa dubai
  2. Syarat Visa Dubai apa saja? sudah saya tulis lengkap di artikel ini ya...
  3. Mengurus visa di mana? TX Pangsud Surabaya
  4. Kok syarat visa dan biayanya nggak sama? Semua kembali ke kebijakan travel agent. Artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Jangan lupa budayakan membaca hingga akhir artikel.



Mengurus per-visa-an, Dubai nih paling mudah persyaratan visa-nya meskipun harga visa-nya bikin “mendelik.” Jadi memang saya belum ada angan-angan atau perencanaan untuk pergi ke Dubai, namun ketika ada promo tiket pesawat dari Royal Brunei akhirnya saya niatkan untuk ke Dubai. Pesan tiket pesawatnya pun merem karena belum ada gambaran tentang wisata Dubai yang Ayu Dewi jadi brand ambassador-nya.




Singkat cerita setelah saya mendapatkan tiket pesawat saya lalu browsing cara mengurus visa Dubai. Visa Dubai harus diproses di Indonesia dan tidak bisa menggunakan sistem Visa On Arrival. Visa Dubai bisa dibuat secara online melalui VFS Global dengan syarat harus menggunakan penerbangan Emirates dan Fly Dubai dengan biaya Rp. 1.371.000,- 

Permasalahannya saya bukan naik dari kedua maskapai tersebut, tapi saya naik Royal Brunei. Saya lalu browsing lagi membanding-bandingkan harga visa dubai di beberapa travel secara online dan ada juga saya baca di forum khusus yang menyediakan jasa pembuatan visa Dubai yang katanya termurah seharga Rp. 2.200.000,- glek saya langsung lemes. Visa Dubai mahalnya ngalahin visa Australia yang masih kisaran Rp. 1.300.000,-Rp. 1.500.000,-

Akhirnya saya telepon travel langganan TX Travel di Surabaya yang biasanya ngurusin visa Korea (bukan iklan ya), dan biayanya $135/orang (Rp. 1.800.000,-). Tetep sih mahal tapi biayanya memang rata-rata harga visa Dubai memang dikisaran harga tersebut. Namun kalo dibandingin dengan harga tiket pesawat Emirates dan Fly Dubai yang harganya diatas Rp. 10.000.000,- saya tetap milih naik Royal Brunei yang harganya 3 jutaan meskipun harga visanya naik Emirates lebih murah Rp. 400.000,-an.

Syarat mengurus visa Dubai melalui travel cuma print out tiket pesawat aja, dan yang melegakan nggak pakai buku tabungan. Dari travel saya diberitahukan kalau prosesnya hanya satu minggu. Lalu paspor saya kirim gojek dan bukti booking tiket pesawat saya kirimkan via email. Tiga hari malah sudah jadi visanya. Proses mengurus visa sekitar dua minggu dari keberangkatan saya ke Dubai.

Nah, visa yang super mahal itu hanya berupa selembar kertas hvs yang bertuliskan sponsor untuk masuk ke Dubai. Padahal nih saya bayanginnya berupa visa sticker yang kalau ditempel ke paspor akan terlihat cantik hehehe...

Jadi membuat visa Dubai benar-benar nggak ada drama yang harus mules nungguin visa nya di approve seperti visa lainnya. Sampai di Dubai dengan selembar kertas visa hvs tersebut saya melenggang melewati imigrasi Dubai.