Suasana siang hari di Causewaybay


Ini hari ke-4 dan hari terakhir saya di Hongkong. Besoknya saya akan menyeberang ke Macau. Sengaja saya menyusun itinerary lebih santai dari hari sebelumnya dengan agenda kulineran n shopping sekitaran Causewaybay. Saya juga sengaja bangun siang untuk ngecharge tenaga yang mulai “klenger” kebanyakan spot wisata yang dituju hihihi



Islamic Centre Canteen

Tujuan pertama adalah Islamic Centre Canten yang tersohor itu. Konon dimsum di Islamic Centre ini terkenal sangat enak di Hongkong. Selain menjadi favorit wisatawan muslim, kantin ini juga menjadi “jujugan” wisatawan non muslin karena harganya yang murah.

Pukul 09.00 saya berangkat dari apartement dengan menaiki tram ding-ding. Untuk menuju ke Islamic Centre Canteen, saya turun di 47E Tonnochy Road. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 200 meter. Setelahnya, terlihat sebuah bangunan masjid yang cukup besar di Negara muslim yang minoritas ini. Nama Masjid cukup panjang yaitu “Masjid Ammar and Osman Ramju Islamic Centre”. 



Untuk menuju kantin, saya naik ke lantai 5 menggunakan lift. Hari itu hari Rabu pagi, suasana kantin cukup lengang. Biasanya jika hari Minggu, kantin ini akan penuh sesak dengan umat muslim yang berkuliner sambil bersilahturahmi. Khusus untuk hari Minggu, kantin sengaja diprioritaskan untuk pengunjung muslim.


Suasana didalam Islamic Centre Canteen




Menu dimsum di Islamic Centre Canteen


Saya memesan dimsum dietalase yang tersedia, pilihannya cukup banyak dan harganya murah untuk ukuran Hongkong. Kurang lebih ada 30 lebih menu dimsum yang ditempelkan didekat etalase. Tinggal tunjuk saja nomor berapa, nanti pramusaji akan menghangatkan dimsumnya. Kalo menu dimsum dirasa belum kenyang, kita bisa pesan menu berat seperi nasi goreng, mie goreng, ayam goreng dan sebagainya di buku menu.


Menu di Islamic Centre Canteen


Saya dan travelmate memesan 5 macam dimsum, ada ceker ayam, goreng-gorengan, siomay dan nasi mirip “lemper” berisi daging ayam yang dibungkus daun. Recommended buat ceker ayamnya yang rasanya manis, gurih, empuk dan ngga bikin eneg. Jika ke Hongkong, usahakan mampir ke Islamic Centre, katanya sih kalo ke Hongkong belum kekantin ini rasanya akan ada yang kurang.


Islamic Centre Canteen
40 Oi Kwan Road, Wan Chai
Getting There Islamic Centre Canteen :
From Kowloon :
Naik MRT turun di Wanchai Station exit A3
Naik tram ding-ding didepan stasiun 43E O’brien Road, turun dua pemberhentian di 47E Tonochy Road
Menyeberang ke lapangan basket, naik tangga hingga menyeberang ke sevel
Berjalan disebelah sevel, ikuti jalan hingga belok kiri bertemu masjid.
From Causewaybay:
Naik tram ding-ding turun di 47E Tonochy Road, lalu berjalan sesuai petunjuk diatas.



Tumbler Starbuck Hongkong

Dari Islamic Centre Canteen saya mampir sebentar ke starbuck di sebelah sevel. Sebenarnya starbuck ngga hanya dikawasan ini saja, dibelakang apartement saya dan didaerah Causewaybay juga banyak. Ke Starbuck, tujuannya sih Cuma untuk beliin titipan adik ipar saya yang kolektor tumbler. Untuk harga sebuah tumbler ya begitulah, mahal banget kalo dikurskan yang model tumbler reguler sekitar Rp 180.000,- sedangkan limited Rp. 250.000,- Waktu itu saya beli dua, edisi Hongkong limited dan Edisi Macau.


Tumbler starbuck



The Observation Whells

Untuk menuju The Observation Whells, saya naik tram ding-ding lalu turun di depan Statiun MTR Central untuk naik bus umum yang haltenya didepan MTR. Ada banyak cara untuk menuju The Observation Whells karena lokasinya yang strategis. Pilihan dengan bus umum saya pilih karena rute ini minim jalan kaki. Kelihatan kan “Indonesia-nya” yang males jalan hehehe. Ntar dibagian getting there saya bahas satu-satu rute bus, MTR atau ferry.


Halte bus didepan pier

Didepan pier 7


Saya turun di halte bus didepan “pier 7 star ferr”, dari halte tersebut sudah tampak The Observation Whells yang mirip bianglala. Rute untuk jalan kakinya bisa dikira-kira sendiri jalannya, karena deket banget dari dermaga dan halte bus.




Eh, udah tahu kan The Observation itu apa?? Itu loh bianglala yang mirip-mirip dengan Singapore flyer di Singapore. Tempat wisata yang baru dibuka sebulanan ini di Hongkong, sempat didemo sama masyarakatnya karena tiket masuknya terlalu mahal. Meski pro dan kontra, tempat wisata ini akhirnya tetap dibuka dan tiket masuknya keukeh dengan harga HKD 100.




Setelah membeli tiket, saya naik di bianglala ini. Rupanya ukurannya lebih kecil dari ukuran Singapore Flyer. Kalo di Singapore Flyer kita bisa berdiri, jalan-jalan bahkan anak saya yang balita pernah jingkrak-jingkrak bianglalanya tetap kokoh ngga akan gerak. Namun di The Observation Whells ini berbeda, didalamnya jika kita bergerak atau tertiup angin, bianglalanya akan bergerak kekanan dan kekiri. Wah, karena saya tipe orang yang penakut jadi yah parno banget. Travelmate saya cekikikan ngga jelas lihat saya yang parno, duh.


Pemandangan dari atas, The Observation Whells


Pemandangan dari atas, The Observation Whells


Sekali naik itu ada tiga putaran kurang lebih dua puluh menitan, eaaa bentar banget. Agak menyesal sih kenapa saya naik The Observation Whells yang htmnya- Rp 170.000,- biasa banget pokoknya, mending cukup foto dibagian bawahnya aja “gratis” hehehe


Nongkrong cantik dibawah The Observation Whells


Getting There Observation Whells
From Kowloon:
Naik star ferry turun di pier 7, lalu jalan menuju The Observation Whells
From Causewaybay :
Naik bus 15 turun di Central (near star ferry terminal), lalu berjalan menuju the observation Whells
Atau bisa juga:
Naik MTR Central exit A atau MTR Hongkong exit A2, berjalan menuju central pier. Namun rute ini jalannya cukup jauh dari MTR ke central pier lalu jalan ke the observation whells sekitar 20 menitan.



Ikea Causewaybay
Saya tahu kalo di Indonesia juga udah buka IKEA yang ada di Alam Sutera itu. Sayangnya, saya yang berasal dari Surabaya, jauh banget kalo harus niat ke Ikea Alam Sutera. Mumpung di Hongkong, sekalian ke Ikea Causewaybay. Di Hongkong sendiri Ikea ini ada dua yaitu di Causewaybay dan di Kowloon. Ikea di Kowloon terletak di Kowloon Bay Megabox, rutenya sih lebih sulit daripada Ikea Causewaybay, jadi yang sering jadi incaran wisatawan yang di Causewaybay ini.


Ikea Causewaybay

Masuk kedalam Ikea Causewaybay, rupanya tidak terlalu besar dibandingkan Ikea Singapore. Gedungnya berada di bawah sebuah hotel, dan sepertinya gedung berada dibawah rel MTR, karena kalo didalamnya terdengar suara MTR yang kenceng banget.

Model “emak-emak” kaya saya ini kalo lagi travelling ke suatu Negara wajib nongkrong ke Ikea, entahlah kalo udah lihat dekorasi rumah itu kayaknya hati ini adem banget wekekeke… padahal juga belinya secuil aja. 

Interior di Ikea Causewaybay

Getting There Causewaybay :
MTR Causewaybay exit E, belok kiri. Berjalan lurus saja sampai bertemu ikea dikiri jalan.



Jardine Crescent

Konsep Jardine Crescent ini mirip-mirip dengan Ladies Market dengan barang dagangan yang hampir sama didaerah Causewaybay. Di Jardine Crescent penjualnya tidak sebanyak di Ladies Market, dan untuk berjalan saya cukup kesusahan karena sempit dan ramai sekali. Kalo ada barang yang belum sempat dibeli di Ladies Market, boleh mampir kesini karena rutenya yang cukup mudah.




Getting There Jardine Crescent:
MTR Causewaybay, exit F.



Alladin Mess

Baca-baca di blog, wisatawan Indonesia kalo ke Causewaybay Hongkong, kulinernya di Warung Malang, Rumah Makan Sedap Gurih dan Warung Chandra. Menunya seperti rawon atau penyetan yang bahannya diimpor dari Indonesia. Tentu saja harganya berkali-lipat mulai HKD 40 atau 70ribuan. Kalo saya sih sayang banget beli rawon 70rb, di Indonesia aja Rp. 15.000 juga udah dapat. Ini bukan karena ngga nasionalis loh, hanya alasan mumpung di Hongkong jadi nyobain menu yang aneh.

Salah satu yang disarankan di Tripadvisor adalah Aladin Mess. Dari namanya sudah kelihatan kan, kalo restoran ini berbau India. Yes, makanannya memang citarasa India dengan rempah yang kuat. Restoran ini cukup terkenal dikalangan wisatawan asing, kalo orang Indonesia kayaknya banyak yang belum tahu.

Lokasi restoran dekat banget sama mall Times Square yang cukup tersohor, namun untuk mencarinya kita harus memelototkan mata karena lokasinya hampir tak kelihatan. Ya, lokasi Aladin Mess ini terletak di lantai dua, dengan ruangan yang tak terlalu luas. Letak restoran ini persis diseberang times square, dari balik jendela Aladin Mess akan terlihat mall dan suasana causewaybay.


Aladin Mess, Causewaybay


Suasana didalam aladin mess


Dari balik jendela Aladin Mess


Saya memesan satu nasi briyani yang cukup untuk dua orang seharga HKD 58. Sengaja pesan cuma satu biar hemat hehehe.. Menu lain yang menjadi favorit Chicken Massala, ditemani dengan tandoori roti. Rasa nasi briyani cukup oke dengan ayam yang empuk. So, must visit deh kalo ke Causewaybay.




Nasi briyani aladin mess (sayang fotonya kurang fokus)


2/F, 60 Russel Street, Causeway Bay.
Operation Hours: (perhatikan baik-baik, jangan sampai salah waktu ya)
Lunch: 12.00 – 15.00
Dinner : 18.00 - 22.00
Closed for lunch on weekend.
Getting There Aladin Mess :
Rutenya dimulai dari MTR exit E, berjalan melewati Jardine Crescent. Berjalan lurus saja sampai terlihat Times Sqaure Mall dan Bossini. Kalo udah terlihat mall, lihat kesebelah kanan. Nanti terlihat Aladin Mess dengan corak dinding hijau, restoran ada di lantai 2.



Honolulu Cafe

Ini hari terakhir saya di Hongkong, jadi serasa ngga rela meninggalkan Hongkong. Dari Aladin Mess, saya masih agenda “nongkrong cantik” eaaa di salah satu cafe yang katanya wajib dikunjungi di Hongkong. Saya sih kesininya naik tram ding-ding yang turunnya tepat di Wanchai Station.

Sebagai café yang katanya wajib dan katanya egg tartnya wueeenak di Hongkong, saya semangat 45 masuk café ini. Begitu dibuka “krik” kok sepi cafenya, padahal cafenya luas banget. Entahlah, mungkin karena kemaleman atau cafe ini cuman cocok untuk breakfast aja.


Didalam honolulu cafe


Menu Honolulu cafe bikin mumet


Duduk dimeja saya disodorin menu dalam bahasa Hongkong, duh makin mumet. Untunglah siwaitres bisa bahasa Inggris dan faham ketika saya meminta “English Menu”. Pilihan saya ada egg tart, pineapple bun dan milk tea. Ketiga pesanan saya itu, lagi-lagi karena pengaruh beberapa blog yang katanya kalo ke Hongkong harus coba pineapple bun dan milk teanya.


Egg tart, milk tea and pineaple bun, Hellolulu cafe




Yang pertama saya cicipin egg tartnya, rasanya memang enak tapi ngga seenak egg tart yang di Thai Cheong Bakery. Pineaple Bun, roti yang saya idam-idamkan ini karena penasaran, rasanya juga begitulah alias biaaaasaa banget. Banyaklah roti seperti itu di Indonesia dengan nama yang berbeda, rotinya manis banget dan ada margarine ditengahnya. Sedangkan milk teanya, juga so-so begitu deh, agak aneh bagi lidah saya. Kesimpulannya sih, kalo penasaran bolehlah mencicipi makanan khas di Hongkong dicafe ini, karena rasa setiap orang kan subyektif.


176 -178 Hennesy Road, causewaybay
Operation Hours : 06.00 -12.00
Getting There Honolulu Cafe:
MTR Wanchai exit E, lalu belok kanan. Berjalan lurus hingga bertemu café disebelah kiri.