Dua tahun belakangan ini Shirakawago menjadi incaran para traveler Indonesia ketika di Jepang. Shirakawago merupakan sebuah desa bersejarah yang diakui oleh UNESCO di Provinsi Toyama. Bangunan rumah di pedesaan Shirakawago dinamakan Gassho-zukuri,  bentuknya unik dengan atap yang tebal dan dibangun dengan kayu.

BeautyPlus_20181218233517441_save

IMG_2308-01

Waktu terbaik mengunjungi Shirakawago adalah musim dingin ketika atap rumah Gassho dipenuhi salju yang tebal. Tapi saya lebih menyukasi Shirakawago ketika cuaca hangat agar lebih nyaman untuk berjalan-jalan.


Transportasi Ke Shirakawago: 
Untuk menuju ke Shirakawago saya memilih rute:

Tokyo - Takayama - Shirakawago
Saya berangkat dari Tokyo dengan Shinkasen menuju ke Takayama. Total perjalanan dari Tokyo ke Takayama adalah 4 jam 30 menit. 

Setelah sampai di Takayama saya sempat menitipkan koper besar saya di stasiun bus Takayama. Saya memutuskan menitipkan koper dengan harga 500 yen perhari karena takut kerepotan jika membawa koper selama di Shirakawago. 

IMG_2220-01
Coin Locker untuk penitipan tas di Stasiun Bus Takayama

Saya membeli tiket Nouhi bus menuju ke Shirakawago seharga 2.470 yen untuk sekali jalan, kalau PP 4940 yen. Lokasi stasiun bus berada di sebelah kiri dari pintu exit stasiun. Ada beberapa jadwal bus menuju Shirakawago yang durasinya setiap satu jam sekali, jadi beli langsung aja daripada ticket online. Cek jadwal Nouhi bus

IMG_2219-01
Nouhi Bus rute Takayama -Shirakawago

IMG_2221-01
Suasana di Stasiun Bus Takayama

Dari Stasiun Takayaman ke Shirakwago total perjalanannya adalah satu jam. Kita akan diturunkan di halte bus Shirakawago yang sekaligus pusat informasi wisatawan.

IMG_2252-01
Halte bus di Shirakawago sekaligus pusat informasi wisatawan
IMG_2250-01
Di dalam pusat informasi turis Shirakawago


Transportasi alternatif ke-dua

Tokyo-Kanazawa-Shirakawago
Di pusat informasi saya melihat banyak bus pariwisata yang berangkat dari Kanazawa. Rupanya jika ke Shirakawago dari Kanazawa lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dari Takayama, berikut panduannya:

Dari Tokyo naik shinkasen ke Kanazawa dengan lama perjalanan 2 jam 30 menit. Lalu di Kanazawa ambil bus yang bernama Hokutetsu Bus ke Shirakawago dengan biaya 1850 yen untuk sekali jalan, jika PP biayanya 3290 yen. 

Lokasi bus ada di terminal bus dikawasan Stasiun Kanazawa. Tiket bus bis dibeli langsung di Informasi Center di Stasiun Kanazawa. Total perjalanannya dengan bus yaitu 1 jam 15 menit. Link Hokutetsu Bus

Cek linknya shuttle bus Kanazawa

Panduan saya di atas adalah jika kita naik shinkasen dari Tokyo, khususnya sih pengguna JR Pass. Namun jika tidak membeli JR Pass kita bisa juga naik bus ke Takayama dari Shinjuku yang durasi perjalananya 5 jam 30 menit dengan biaya bus sekali jalan 6.690 yen. Bisa cek jadwal bus dari Shinjuku  atau bisa juga naik bus ke Kanazawa.

Note:
Saya menyarankan jika kalian dari Tokyo lebih baik ambil rute naik shinkasen Tokyo-Kanazawa-Shirakawago karena lebih murah dan lebih cepat. Kalau saya tahu dari Kanazawa lebih cepat, pastinya saya akan memilih rute yang Kanazawa, selisih harga bisnya juga lumayan kalau dikurskan sekitar Rp. 210.000,-


Cara Booking Penginapan di Shirakawago:
Di Shirakawago saya menginap di rumah Gasho style yang masih ditinggali oleh penduduk. Saya melakukan booking online sekitar 3 bulan sebelumnya. Bisa dikatakan saya beruntung mendapatkan penginapan di Shirakawago karena katanya nih menginap di Rumah Gasho memang susah karena sering fully booked.

Ada beberapa penginapan di Shirakawago. Sewaktu booking saya disuruh memilih 5 alternatif penginapan, jadi kalau penginapan ke-satu full maka secara otomatis akan ke penginapan kedua, begitu seterusnya. Waktu itu saya mendapatkan penginapan yang bernama Furusato yang merupakan pilihan penginapan ke-4 saya. Pilihan pertama saya sebenarnya Nodaniya, tapi sayangnya penginapan favorit ini sudah full booked.

IMG_2304-01
Penginapan Furusato di Shirakawago

Harga permalam penginapan di Furusato adalah 8.900/yen untuk satu orang include dengan makan malam dan sarapan. Proses booking online di Furusato berdasarkan kepercayaan, karena setelah booking tiga bulan sebelumnya, saya diwajibkan untuk menghubungi melalui email tujuh hari sebelum kedatangan. Proses booking juga tidak ada deposit ataupun pembayaran terlebih dahulu. Saya ditagih pembayaran sewaktu check out dengan pembayaran tunai.

Jika kalian ingin menginap di Shirakawago bisa menghubungi:
Email    : info-e@shirakawa-go.gr.jp
Website : www.shirakawa-go.gr.jp


Jalan-Jalan di Shirakawago
Ketika saya sampai di halte bus Shirakawago saya disambut hujan gerimis yang tidak kunjung reda. Saya nekat menerobos hujan hingga menuju penginapan yang jaraknya 10 menit dari pusat informasi Shirakawago. Setelah meletakkan tas dan check inn saya kemudian berjalan-jalan di kawasan Shirakawago.

IMG_2314-01
Hujan mengguyur Shirakawago
IMG_2327-01
Jika kalian mengikuti tur pariwisata maka pemberhentian bus akan melewati jembatan ini, namun jika naik bus umum seperti saya maka akan diturunkan di pusat informasi Shirakawago


Di pusat informasi saya mengambil map Shirakawago. Dalam map tersebut ada beberapa spot wisata yang bisa dikunjungi wisatawan seperti penginapan, restaurant dan tempat bersejarah. Untuk mengelilingi spot-spot wisata tersebut bisa dengan jalan kaki atau dengan naik shuttle bus. Saya sih memilih berjalan kaki saja.

IMG_2244
Map Shirakawago. Map saya diberi stabilo untuk menuju penginapan Furusato. Jaraknya 10 menit dari pusat informasi Shirakawago


IMG_2260-01
Shuttle bus berbayar untuk keliling ke Shirakawago

Jalan-jalan di Shirakawago rasanya sangat damai. Penduduknya ramah dan pemandangannya bagus. Pegunungan terlihat dengan jelas mengelilingi desa. Masyarakatnya juga religius sehingga banyak kuil di desa ini.

Meskipun Shirakawago desanya sudah turis banget dan ramai wisatawan tapi bangunannya masih tetap terjaga. Ada sisi modern yang terlihat karena hampir sepanjang perjalanan di kiri kanan jalan ada aja toko oleh-oleh, restaurant dan setiap rumah kebanyakan memiliki mobil. Penduduk setempat pun tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya di rumah tanpa tergangu oleh wisatawan. 

IMG_2337-01
Meskipun di pedesaan, penduduk di Shirakawago juga memiliki mobil sebagai transportasi
IMG_2276-01
IMG_2336-01
IMG_2311-01
Restoran
IMG_2324-01
Toko Oleh-Oleh
IMG_2254-01
Toko Oleh-oleh

DSCF4306-01
Bunga matahari di Shirakawago

IMG_2556-01
Abaikan wajah penjualnya hehehehe

IMG_2561-01
Ini enak banget...Hida beef Potato 250 yen

IMG_2559-01
Rice cake 250 yen. Rasanya begitulah hahahaha

Ada beberapa museum yang bisa dikunjungi seperti Wada House (300 yen), Kanda House dan Nagase House. Tapi saya memilih tidak masuk ke museum-museum tersebut karena berbayar, toh saya juga sudah menginap di Rumah Gassho.


Rasanya menginap di Rumah Gassho
Katanya rumah gassho ini dibentuk menyerupai tangan yang berdoa kepada dewa. Meskipun atapnya terlihat lebih besar daripada bangunan utamanya, tapi di dalam rumah Gassho layaknya rumah kuno Jepang pada umumnya. 

Ketika masuk di penginapan saya dijelaskan ruangan-ruanganya, mulai dari kamar yang akan saya tempati, kamar mandi, toilet, tempat sikat gigi, ruang makan dan ruangan untuk membuat kopi atau teh. Pemiliknya merupakan wanita Jepang yang berusia 50 tahunan. Kalau bahasa inggrisnya sih standart sekedar bisa menjelaskan saja, tapi ketika saya ngomong bahasa Inggris dia faham ucapan saya namun dijelaskan dengan bahasa Jepang.

Ada cerita lucu, waktu di penginapan saya sempat bertanya kepada si bibi letak air putih. Si bibi langsung menunjukkan tempatnya yaitu kran air di tempat untuk sikat gigi hehehe.. Rupanya air di sana merupakan air pegunungan yang mengalir yang bisa diminum langsung. Air minumnya rasanya segar seperti air yang sudah dimasak, beda rasanya dengan air di Singapore yang juga berasal dari kran air.

Jangan dibayangkan menginap semalam dengan harga Rp. 1.100.00,- kita akan merasakan seperti di hotel mewah. Rumah di Shirakawago ini merupakan rumah sederhana dengan pintu geser kayu yang hanya dilapisi dinding kertas. Ada 3 kamar yang bersebelahan dengan kamar saya, jadi kalau berbicara, ngorok ataupun kentut pasti akan kedengaran.

IMG_2299-01
Tempat sepatu


DSCF4324-01
Lorong kamar di penginapan

Berjalan pun disetiap lorongnya suara kaki akan berdencit..kriek..kriek... Untungnya WC nya sudah modern yang ala Jepang banget. WC canggihnya ada pemanas (maaf pantat hehehe) yang nyaman banget karena cuaca di Shirakawago ini dingin.

2018-12-18 11.39.00 1
Kimono di Penginapan

Untuk tempat tidurnya pun sangat sederhana dengan kasur lipat beserta selimutnya yang ala Jepang. Ada kimono yang bisa dikenakan untuk tidur atau selfie di kamar. Ada juga teh hijau dan satu biskuit di dalam kamar. 

IMG_2386-01
Kasur dan kamar yang saya tempati

Jika menginap di rumah Gasho kita bisa memilih tanpa sarapan atau tanpa makan malam. Tapi karena saya ingin merasakan sensasi makanan ala rumahan Shirakawago jadi saya mengambil penginapan sekaligus makanan. Di email saya sudah menuliskan jika tidak makan pork dan juga minyak babi serta sejenisnya.

IMG_2407-01
Ruang Makan penginapan

Makanannya tersaji mewah banget ala Jepang. Favoritnya ada daging hilda yang merupakan makanan khas di Shirakawago.

2018-12-18 11.38.49 1
Menu makan malam di Furusato
menu shirakawago
Makam malam dengan hida beef
DSCF4313-01
Menu sarapan pagi



Akhirnya rasa penasaran saya terbayarkan ketika sudah mengunjungi Shirakawago. Meskipun untuk mencapai desa Shirakawago dibutuhkan waktu berjam-jam dan biayanya juga mahal saya sangat puas. Semoga panduan transportasi dan penginapan di Shirakawago membantu kalian :)