Zat Besi itu apa sih? Pasti banyak yang terlintas kalau zat besi itu ada di bayam atau kurang darah berarti anemia. Namun benarkah demikian?

LRM_EXPORT_11415489429829_20190406_103023290

Dalam acara "Pentingnya Zat Besi di 1000 Hari Pertama Kehidupan" oleh Maltofer Woman Community yang diselenggarakan oleh Maltofer Indonesia, banyak informasi atau ilmu yang saya dapatkan. Kebetulan tahun ini rencananya mau progam hamil anak kedua, acara ini memberikan saya banyak informasi untuk mempersiapkan zat besi bagi 1000 hari pertamanya. Zat besi ternyata sangat penting bagi perkembangan otak janin.

Cerita si Nay dengan Zat Besi
Waktu saya hamil, saya kurang tahu tercukupi atau tidaknya kebutuhan zat besi untuk kehamilan saya, yang pasti dalam 9 bulan saya rutin ke dokter kandungan dan selalu diberikan multivitamin. Saya tahunya yang penting vitamin DHA untuk otak.

Sejak kecil badan si Nay sudah gendut meskipun tidak suka makan tapi minum susunya banyak banget. Lepas dari asi eksklusif 1 tahun, saya beri minum sufor hingga umur 6 tahun dengan dot. Setelah umur 6 tahun dia lepas dari dotnya atas kemauan sendiri karena malu sama teman-temannya di sekolah. Setelah itu si Nay berhasil minum sufor di gelas. Namun efeknya minum sufor susah dan makannya juga susah banget. Mungkin kondisi peralihan ya karena biasanya ngempeng sekarang pake gelas rasanya jadi beda maka saya anggap biasa.

Nah, waktu acara di Maltofer di Surabaya kemarin saya teringat sama si Nay. Gejala kurang zat besi di si Nay kok terlihat seperti berat badan turun, tidak bersemangat dibandingkan dulu waktu balita, susah banget pelajaran Matematika dan malas makan begitu pula susu. Yang lebih menyedihkan adalah tinggi Nay bisa dibilang pendek dibandingkan dengan teman-temannya.


2019-04-13_04-05-11
Si Nay yang kecil bersama teman-temannya


Kebetulan setelah acara Maltofer  ada jadwal si Nay imunisasi ke dokter, lalu saya minta dokter untuk cek HB nya ternyata 10, yaitu satu angka dibawah normal. Oleh dokter disarankan untuk memperbaiki nafsu makanannya dan memberinya Maltofer. PR besar buat saya karena memaksa anak makan adalah butuh kesabaran ekstra.

Saat ini saya memperbaiki nafsu makannya dan memberinya Maltofer. Saya juga memperbanyak memberikan daging sapi, hati dan sayur yang biasanya saya blender lalu saya goreng dibungkus pakai telur. Alhamdulilah suka sama menu baru tersebut. Lalu saya memberinya Suplemen Zat Besi Maltofer Syrup 5 ml 1 kali sehari. Maltofer itu body friendly iron, bersahabat dengan iron dalam tubuh. Khasiat Maltofer nanti saya jelaskan di bawah artikel ini ya...

Semoga si Nay semakin tinggi, nggak malas belajar Matematika dan makannya menjadi baik. Nggak harus gendut kayak mamanya sih hehehehe yang penting berat badannya naik sesuai dengan tingginya.

20190413131332_IMG_3603-01

1970-01-01 07.00.00 3
20190413131445_IMG_3608-01

Maltofer Woman Community di Surabaya
Acara Maltofer Woman Community di Surabaya dipenuhi oleh ibu-ibu muda yang penasaran ingin mendapatkan informasi mengenai pentingnya zat besi untuk 1000 Hari Kehidupan Pertama dan keluarga. Acara seru banget, selain ada narasumber dokter, dari combiphar, games dan makan siang.


IMG_20190406_105856_985
Narasumber dokter

Dalam acara ini saya juga tes Hemoglobin (HB) untuk cek darah untuk zat besi. Hasilnya normal di 12.8. Untuk wanita HB normal di 12-16, laki-laki 14-18 dan anak-anak 11-13. Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh atau transportasi oksigen keseluruh tubuh yang menghasilkan energi.


1970-01-01 07.00.00 4
Cek HB
20190406_100840
IMG_20190406_105856_984
Normal 

20190406112816_IMG_3442-01
Mba ika blogger Semarang bercerita tentang putrinya yang terkena anemia 

Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
Acara semakin menarik dengan materi "Pentingnya Zat besi di 1000 hari pertama kehidupan". 1000 hari pertama yaitu dimulai dari kehamilan ibu hingga usia anak berumur 2 tahun (24 bulan) yang disebut juga periode emas dimana pertumbuhan otak pesat untuk mendukung pertumbuhan anak.

Ibu hamil apabila kekurangan zat besi berbahaya bagi janin. Selama kehamilan, jumlah zat besi yang dibutuhkan bertambah 2x lipat karena diserap oleh ibu dan janin. Zat besi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga otaknya. Kekurangan zat besi pada ibu mempengaruhi resiko defisiensi besi dan perubahan perilaku bayi. Resiko bayi lahir dengan berat lahir rendah juga terjadi apabila kurang zat besi.


Selain untuk perkembangan otak, zat besi juga untuk perkembangan motorik dan struktur otak yang meliputi perhatian, memori/ingatan, kesadaran persepsi, daya pikir, bahasa, memori pengenalan, pengolahan memori spasial, dan mentransfer memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang.

Efek anemia defesiensi besi yang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan yang paling merugikan terhadap perkembangan otak pada bayi akan bersifat permanen. Mayoritas wanita hamil dengan anemia dikarenakan kekurangan zat besi banyak terjadi terutama di semester ketiga. Nah untuk ibu hamil makanan dengan kandungan kaya zat besi saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan. Untuk itu ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi. 

Anemia Bukan Kurang Darah
Banyak yang tidak tahu kalau anemia bukanlah kurang darah. Anemia diukur dengan tes HB sedangkan kurang darah diukur dengan tensi meter. Jadi kalau misal tensi 90 berarti kurang darah/darah rendah namun bukan anemia, karena anemia haruslah di tes dengan cek HB.

Anemia berarti sel-sel darah merah membawa oksigen yang memadai jaringan tubuh dan otak, sedangkan kurang darah menunjukkan kondisi tekanan darah ebih rendah dari tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Gejalanya memang mirip seperti kelelahan, muka pucat, mudah marah, sering sakit kepala, tangan terasa dingin dan kurang nafsu makan.

Lalu siapa saja yang bisa terkena anemia? mereka yang menjalani operasi, mengalami pendarahan karena penyakit, kecelakaan atau setelah melahirkan bisa mengalami kondisi anemia. Perempuan ketika menstruasi kemungkinan juga  mengalami anemia. Biasanya ketika menstruasi seringnya kita lemas atau kurang bersemangat karena kita mengeluarkan darah, apalagi jika menstruasi berlangsung hingga lebih dari lima hari.

Asupan Zat Besi Melalui Makanan
Ada 2 kandungan zat besi melalui makanan yaitu besi-heme dan besi non heme. Besi heme ada pada daging, ayam, telur, hati ayam dan ikan yang kandungannya mudah diabsorpsi dibandingkan dengan non heme. Makanan mengandung besi non heme terdapat pada sayuran hijau, kacang-kacangan, buah kering (kismis, plus), sereal. Makanan pada non heme lebih mudah diserap jika ada vitamin C, sedangkan penghambatnya ada pada beras merah, dan produk susu. 

Masalahnya kita belum tentu makan daging tiap hari, begitu pula ayam, untuk itu dibutuhkan multivitamin yang tepat.

Maltofer Suplemen Zat Besi Tablet Kunyah Rasa Coklat
Maltofer dengan kandungan zat besi jenis iron (III) Polymates Complex, melepaskan kandungan zat besi secara aktif dan terkontrol sesuai kebutuhan ke dalam tubuh sehingga tidak terjadi penumpukan zat besi. Maltofer adalah tablet kunyah pertama di Indonesia dengan komposisi Zat Besi Fe3+ (Ferri) dengan rasa coklat swiss dan dapat dikonsumsi dengan makanan/obat-obatan. Selain itu Maltofer mudah larut tanpa meninggalkan bulir putih.

20190406111527_IMG_3433-01
20190406111608_IMG_3438-01
Maltofer mudah larut


Maltofer tersedia dalam 4 jenis yaitu:
Maltofer Fol : Diperkaya dengan asam folat untuk ibu hamil
Maltofer Chew : Tablet Kunyah IPC pertama di Indonesia dengan segala usia
Maltofer Syrup: Kemasan Syrup isi 150ml dengan kandungan 1 ml=10 mg Fe untuk anak dan dewasa
Maltofer Drops : Kemasan tetes isi 30 ml untuk bayi dan anak.




Bolehkah Maltofer dikonsumsi setiap hari apalagi untuk ibu hamil? 
Boleh banget Maltofer sangat aman dikonsumsi oleh ibu hamil, malah karena rasa coklatnya yang enak maka ibu hamil nggak bakalan eneg. Wanita hamil untuk Gejala defisiensi zat besi minum 1 tablet, 2-3x sehari sampai didapat angka Hb normal. Selanjutnya terapi diteruskan dengan 1 tablet sehari, sampai akhir masa kehamilan untuk melengkapi cadangan zat besi. Apabila Defisiensi zat besi laten dan pencegahan defisiensi zat besi: minum 1 tablet sehari.

Bolehkah bayi umur 4 bulan - 2 tahun minum Maltofer? 
Boleh banget. Berdasarkan Rekomendasi IDAI 2011 berikan suplementasi zat besi dengan dosis 2 mg/kg BB/hari dosis max. Jika minum Maltofer Drops Bayi (usia sampai 1 tahun): 2-4 tetes sehari dan Anak-anak (1-12 tahun): 4-6 tetes sehari.

Apakah ada efek samping mengonsumsi Maltofer? 
Istimewanya Maltofer diserap tubuh secara berbeda, dimana zat besi diserap secara aktif dan terkontrol disesuaikan dengan kebutuhan zat besi tiap individu. Studi klinis menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi Maltofer mengalami efek samping yang sangat minimal seperti rasa mual, konstipasi, dan diare dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi suplemen zat besi dengan kandungan ferrous salt.

...

Wah saya jadi semangat mempersiapkan kehamilan setelah mengetahui " Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan". Mari kenali pentingnya zat besi dan persiapkan tumbuh kembangnya sejak 1000 hari pertama. Apabila kurang zat besi makanlah makanan yang mengandung zat besi dan minum suplemen zat besi yang tepat yaitu Maltofer. Informasi selengkapnya website Maltofer Indonesia #maltoferwomancommunity #maltofer #combiphar