Sudah kah Anda mengganti cat pada hunian yang Anda miliki tahun ini?

Sering dipilih menjadi salah satu resolusi tahun baru, pewarnaan hunian dapat menjadi opsi untuk membuat nuansa hunian Anda menjadi baru.

jodipan

Selain untuk memperbagus kondisi tiap ruangan, langkah ini juga sangat cocok dan tergolong murah bagi Anda yang saat ini menginvestasikan hunian Anda dalam jasa penginapan sewa atau bahkan saat ini Anda melakukan jual apartemen atau rumah tersebut. Calon konsumen bisa saja langsung tertarik saat Anda menawarkannya dalam platform jual apartemen dan rumah atau sewa via internet.

Mungkin bagi sebagian orang mewarnai atau mengecat ruangan itu merupakan hal yang mudah, namun lebih banyak lagi orang yang sering kebingungan dan menganggap pekerjaan ini sulit dikarenakan galau memilih warna dikarenakan keberagamannya.

Bagi Anda adalah golongan yang sulit menentukan warna apa yang akan Anda bawa untuk mewarnai tiap ruangan, ada beberapa aturan pewarnaan yang sering digunakan oleh para desainer interior yang dapat Anda adopsi.

Aturan ini tentu bertujuan untuk membuat keharmonisan dalam warna yang Anda pilih. Dilansir dari Freshome.com, berikut adalah penjelasan aturan-aturan tersebut:

architecture-blue-bright-2277653


Aturan 60-30-10
Bagi kalian yang saat ini sedang mewarnai hunian, aturan 60-30-10 merupakan aturan pewarnaan yang paling sering diadopsi oleh para desainer interior.

Sekalipun kalian memiliki patok warna kesukaan, atau mengkhususkan sebuah warna pada sebuah ruangan (1 warna - 1 ruangan), aturan ini dikatakan dapat membantu untuk menyeimbangkan komposisi warna di dalam hunian kalian.

Angka 60, 30, & 10 pada dasarnya merupakan presentase dari penggunaan warna. Oleh karena itu, pada aturan ini hanya digunakan tiga buah warna.

60 persen dikatakan merupakan warna primer dan mendominasi pewarnaan ruangan. Biasanya warna yang diambil merupakan warna netral atau warna-warna dengan rona yang menenangkan. 

Selanjutnya '30' yang merupakan warna sekunder kalian, dimana biasanya memiliki karakter yang khas dan sedikit-banyak memiliki hubungan dengan warna dominan. Terakhir, '10' persen adalah warna dengan aksen yang paling berani dan berwarna.

Sebagai contoh dalam desain-desain minimalis yang banyak digunakan oleh desain penginapan hotel, unit-unit jual apartemen dan sewa, warna dominan putih di dinding dipadukan dengan warna kayu pada furniturnya serta dipercantik dengan warna hijau dari tumbuhan-tumbuhan sebagai aksesoris yang ditempatkan dekat furnitur.


Warna Hangat Atau Warna Dingin
Aturan kedua pada pewarnaan ruang berkaitan dengan nuansa temperatur pada ruangan yang ingin dibawa.

Warna hangat merujuk kepada warna-warna yang cenderung cerah seperti merah, oranye, dan kuning. Sedangkan, warna dingin mengarah pada spektrum warna biru, hijau, ungu, dan abu-abu.

Kedua nuansa temperatur pewarnaan tersebut tentu memiliki visi untuk menghadirkan semacam energi pada ruangan. Warna hangat diidentikan membawa nuansa optimis, ramah, dan menghibur ke sebuah ruangan. Biasanya warna hangat ditempatkan pada ruang makan atau dapur. 

Sementara itu, warna dingin mengarah kepada nuansa yang lebih menenangkan dan cocok diaplikasikan pada kamar tidur hingga ruang santai di living room.

Tidak hanya hangat dan dingin, ada juga spektrum warna netral seperti coklat, putih, dan tan yang mana cocok untuk desain minimalis saat melakukan jual apartemen dan rumah atau menyewakannya kepada para penggemar warna tersebut.

architectural-design-architecture-building-2290609 (1)


Skema Warna Komplementer
Dibanding dengan aturan 60-30-10, skema pewarnaan komplementer dikatakan merupakan aturan pewarnaan yang paling sederhana dikarenakan hanya mengambil 2 warna.

Untuk menemukan warna yang saling melengkapi, kalian harus memperhatikan konsep roda warna. Beberapa kombinasi warna pada skema ini misalnya, biru dan oranye, kuning dan ungu atau merah dan hijau.

Secara sederhana, ada juga aturan pada skema pewarnaan ini, dimana warna-warna yang memiliki spektrum kuat dapat dilengkapi oleh spektrum warna yang netral ataupun vice versa.


Skema warna analog
Hampir sama dengan aturan skema pewarnaan 60-30-10 yang menggunakan 3 warna, warna-warna pada skema ini dipatok menggunakan perpaduan primer dan sekunder. Skema warna analog dapat juga menggunaan aturan komposisi warna pada aturan 60-30-10 untuk memastikan keseimbangan dan variasi visual pada pewarnaan.

Pilihan warna sekunder dalam aturan tersebut dipilih setelah menentukan 2 spektrum warna primer. Misalnya saja untuk warna cerah, kalian dapat mengombinasikan warna merah dan kuning sebagai warna primer dan warna oranye sebagai warna sekunder. Skema ini juga sering digunakan untuk warna-warna netral seperti hitam dan putih serta abu-abu pada desain ruangan yang mengadopsi desain industrial.