Kalau lagi butuh refreshing tipis-tipis bareng keluarga, saya larinya selalu ke Malang dan Batu. Malang menurut saya lebih ramai dengan cafe-cafe-nya yang cantik, kalau Batu surganya theme park. Namun liburan kali ini saya nggak eksplore ke Malang-nya, saya cuma eksplore di Batu aja. Ya, pengennya menikmati susana malam di Batu yang lebih sepi. Nah, di mana aja destinasi yang saya kunjungi di Batu? Ini itinerarynya..

Makan di Warung Sidik
Setiap melewati jalan KH Agus Salim, saya selalu melihat kalau warung Sidik itu selalu ada aja pengunjungnya. Waktu saya browsing sih katanya salah satu warung yang jadi jujugan wisatawan.

warung sidik 2
warung nasi sidik 4
warung sidik
warung sidik 3

Menunya Indonesia banget, ada nasi pecel, nasi campur, gudeg, soto ayam dan sebagainya, yang kisaran harganya 12k-32k. Saya memesan nasi krengsengan sama nasi campur empal. Untuk porsi menurut saya kurang banyak ya, ini entah karena saya lagi laper atau memang karena porsi minimalis. Sedangkan rasanya seperti nasi campur pada umumnya :)

Wisata Edukasi Susu Batu (WESB)
Lokasi WESB ini berada di seberang Jatim Park 3. Sengaja kami nggak mampir ke Jatim Park 3 karena tujuannya kan refreshing tipis-tipis hehehehe... Tiket sebenarnya seharga 50k tapi kata penjaga loketnya masih diskon jadi 25k dan dapat susu setiap tiketnya.

WEBS 1
WhatsApp Image 2019-08-14 at 22.49.02

WESB ini sudah buka dari Desember 2018 yang lalu, namun menurut saya gaungnya tak seheboh Jatim Park 3 sehingga WESB ini sepi. Ada ATV juga katanya masih beroperasi, lalu katanya ada sapi perahnya, teryata belum ada. Di beberapa bangunan juga masih ada pekerjanya, sepertinya WESB ini masih belum jadi 100%.


WESB

Trus ngapain nih ke WESB? Akhirnya cuma main di area playground, sambil memandang tiket seharga 75k yang sudah terlanjur saya beli.

Check Inn di Hotel Omah Londo
Menginap di kawasan Batu itu harus siap dengan budget hotel yang lebih mahal dibandingkan dengan hotel di Malang. Kalau di Malang hotel bintang 3 bisa seharga 350k, kalau di Batu bisa 500k. Sempat brosing sekitar semingguan, akhirnya dapat hotel yang pas di kantong yaitu Omah Londo.



Omah Londo lokasinya strategis, tidak jauh dari kawasan Museum Angkut dan Kusuma Agrowisata. Sesuai dengan namanya, omah londo berkonsep ala Belanda. Miniatur seperti kincir angin dan kawasan Deen Haag.

omah londo

Kamarnya bersih, toilet bersih dan ada air panasnya. Meskipun nggak dapat sarapan pagi tapi kami pesan grabfood, ongkirnya pun murah di bawah 10k.

Paginya si Nay anak saya, asyik banget berenang sampai puas. Kebetulan hotelnya masih baru jadi nggak banyak yang memanfaatkan fasilitas kolam renangnya.

omah londo 2
omah londo 3

Berikut cerita lengkap tentang "Review Omah Londo di Batu".

Cafe De Kleine
Di hari pertama, malamnya kami nongkrong di Cafe De Klein. Saya tertarik ke Cafe De Klein karena lagi kekinian di instagram. Apalagi lokasinya nggak jauh dari hotel.

Nongkrong di Cafe De Klein ini cocoknya sekitar jam 4 sore, kami datang di jam yang tepat. Di jam tersebut, udaranya sudah nggak panas dan dinginnya juga belum terlalu menusuk.

Lokasi Cafe De Klein berada di area perhutani. Konsepnya outdoor dengan piramida kaca yang menjadi spot favorit. Untuk makanannya sih standart cafe pada umumnya yang masakannya biasa aja :) tapi mengandalkan tepat yang oke banget viewnya.

20190622164853_IMG_5336-01_mix01



de kleine

Kami nongkrong sampai jam 7 malam. Di De Kleine ada musholla, jadi nggak perlu kalau nongkrongnya di jam naggung karena tetap bisa sholat. Kalau malam ada juga live akustik. Komplit deh nongkrong di Cafe De Kleine.

Review De Kleine Batu

...

Jadi liburan singkat saya selama dua hari satu malam cuma berhasil mengunjungi 4 lokasi di atas. Sampai rumah baru sadar kok sedikit banget destinasinya, padahal sebenarnya bisa banget dipadatkan jadwalnya. Ini sebenarnya karena resiko liburan di tanggal tua wekekekeke... Eits, tapi tenang aja, saya punya stock banyak cerita liburan di Batu dan Malang karena kedua kota ini ngangenin kalau lama nggak dikunjungi.