Terakhir kali saya ke Solo itu pada tahun 2019, sebelum ada Covid-19. Waktu itu saya puas-puasin ke Solo untuk kuliner Solo. Nyobain Timlo Maestro, Soto Seger Mbok Geyem, Soto Gading, dan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu. Semuanya nggak ada yang ngecewain. Selang dua tahun kemudian, tepatnya bulan Nopember ini saya datang kembali ke Solo. Tujuannya memuaskan hasrat kuliner, meski hanya ada waktu dua hari yang tidak genap 48 jam. Jadi apa saja sih kuliner saya di Solo?

Sate Kambing Bu Haji Bejo

Sebenarnya kami ke Sate Kambing Bu Haji Bejo karena Sate Kambing & Tengkleng Rica-Rica Pak Manto tutup. Dalam urutan rating google Sate Kambing Pak Manto ini menduduki urutan ke-1, selanjutnya ada Mbok Galak, Sate Kambing Bu Haji Bejo lalu Sate Kambing Buntel Pak H. Kasdi. Setelah pak Manto tutup kami mencari yang terdekat dari Pak Manto yaitu Sate Kambing Bu Haji Bejo yang sudah buka sejak tahun 1970.

Sore itu kami makan di saat di luar jam makan siang dan jam makan malam. Kami makan sekitar jam 15.30-an. Tapi tetap aja ramainya. Pengunjungnya rata-rata luar kota, seperti kami. Kalau yang lokal para pekerja kantoran.




Pengennya sih pesan sate buntel dan tengkleng tapi habis. Adanya cuma sate daging kambing (10 tusuk 60k) dan tongseng (60k). Kami memesan kedua menu tersebut tanpa lemak. Menu lainnya di warung ini ada nasi goreng kambing, garang asem, dan gulai. Rata-rata harganya dibanderol 60k, kecuali nasi goreng kambing (30k). Sayang kami nggak bisa pilih menu lainnya karena kehabisan dan datang terlalu sore, kalau pengen menu lengkap tentunya datang di jam wajar. 

Sepuluh menit kemudian sate kambing tanpa lemak kami datang. Penampilan cukup gemuk-gemuk seperti saya. Tongseng juga porsinya banyak, bisalah untuk 3 orang. Untuk satu orang juga bisa sih tapi pasti kekenyangan karena isinya full daging yang potong tipis-tipis. 





Sate kambing khas Jawa Tengah ciri khas di sambalnya. Jadi kalau sate kambing Jawa Tengah tanpa bumbu kacang, kecuali sate ayam. Sate kambingnya pakai bumbu kecap dengan irisan tomat segar. Satenya tidak prengus, aroma rempahnya kuat dan ada ciri khas rasa yang belum saya temukan ketika mencicipi sate kambing di Jawa Timur. 

Sate kambing Bu Haji Bejo ini memang tidak terlalu empuk, mungkin karena garing. Untuk bagian dalam daging masih juicy ketika digigit. Mungkin kembali ke selera ya, kalau bumbu rendaman sate sewaktu dibakar sudah cukup jadi nggak hambar. Bumbu kecapnya aja yang kurang.

Puas nggak makan Sate Kambing Bu Haji Bejo? Ya puaslah gimana nggak puas. Pesan sate 20 tusuk niatnya untuk 3 orang, yang satu makan cuma 5, satunya lagi makan 3 tusuk, dan rekor saya makan 12 tusuk erghhhhh....


Jalan Sungai Sebakung No : 10
Surakarta

Jam Buka :
08.00 - 16.00

Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel

Kuliner Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel ini bukan masuk diwilayah Solo. Namun karena masih tetanggaan antara Solo dan Sukoharjo jadi saya masukin aja kuliner Solo. Memang seringnya para traveler yang sudah khatam sama kuliner Solo, biasanya mampir ke Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel. 

Nah di saat saya nulis ini dan brwosing-browsing, baru aja Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel ada cabang keduanya di kota Solo. Ah tapi tetap saya puas kok telah datang di pusatnya. Jika mau ke cabangnya kalian bisa datang yang di Jalan Kepatihan. 

Suasana warung di Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel ini seperti rumah jawa khas Jawa Tengah. Saya datang tepat di jam makan siang jam 2 siang. Beberapa meja sudah terpasang tulisan reservasi. Untungnya kami masih mendapatkan tempat duduk dikursi, daripada duduk lesehan :).

Menu di Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel ini sederhana, hanya ayam. Bisa pilih dada, baha bawah, kepala atau rempela. Saya sih pilih satu ekor jadi lengkap ada 5 bagian, yaitu kepala, dada 2 dan paha bawah 2 serta 1 potong rempela yang dibanderol Rp. 80.000. Murah kan? kalau ayam Suharti sudah di harga Rp. 100.000 an.

sayangnya foto cuma satu dan blur hahahaha


Setelah saya cicipi, ayamnya ada rendaman santan sehingga gurih. Ada rasa manis khas Jawa Tengah dan aromanya wangi. Jangan dibayangin ini ayam crunchy tapi ayam basah dan empuk. Disenggol pakai tangan aja langsung tercerai berai.

Sambal bawangnya ini terbaik sih yang pedasnya nampol banget bikin keringat bercucuran. Sambalnya gurih asin. Orang Jawa Tengah nyebutnya bukan sambal bawang tapi sambal blondo. Racikannya cabai, bawang putih dan ada endapan santan yang diulek jadi satu.

Satu lagi yang berbeda dari sambal lainnya ada bumbu hitam yang biasanya ada di sambal bebek. Ini yang bikin tambah gurih karena sambal ini merupakan sambal rendaman dari bumbu-bumbu ayam yang berwarna kuning. Lalu lalapannya ada timun, daun kemangi, kecambah, kacang panjang atau kacang lanjaran.

Alhamdulilah kenyang banget karena pesan satu ekor cuma untuk berdua, saya makan 3 potong (dada, 2 paha bawah) dan rekan saya makan dada + kepala saja :)

Jl Jaksa Agung Raya Suprapto No: 8
Surakarta

Jam Buka :
07.00 - 20.00
...

Memang nggak banyak yang bisa saya ceritakan kuliner di Solo tapi 2 pilihan saya kali ini nggak menggecewakan. Jangan lupa mampir kalau lagi di Solo.