Mau Jalan-Jalan ke Mana Setelah Pandemi Usai?

Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena banyak destinasi wisata dalam negeri yang belum saya kunjungi. Tak dipungkuri geliat wisata dan perekonomian di Indonesia terdampak oleh pandemi. Beruntung Indonesia banyak wisata domestik, bahkan bandara di Indonesia ada 350 bandara. Coba bayangkan Negara yang hanya ada penerbangan Internasional saja tanpa memiliki wisata domestik tentunya saat ini sedang terpuruk. 

Demi mengangkat wisata, kuliner dan perekonomian di Indonesia, saya pengennya setelah pandemi usai jalan-jalan di Indonesia dulu. Sekarang sih saya hanya menyicil itinerary untuk jalan-jalan ke beberapa tempat wisata. Pun saya selalu berangan-angan jika pandemi usai saya akan mewujudkannya. Ya suatu saat nanti.

Namun jika ditanya lagi diantara yang sangat, sangat dan sangat yang ingin saya kunjungi adalah kota Samarinda. Kenapa? karena saya rindu dengan adik saya yang saat ini sedang kuliah di Samarinda. Pandemi memisahkan jarak diantara kami. Libur lebaran yang biasanya selalu berkumpul bersama keluarga, tahun ini tidak bisa berkumpul demi memutus rantai pandemi. 

Sejak Pandemi adik saya memang belum pulang sekitar 2 tahunan. Apalagi dirinya kuliah kedokteran yang mengharuskan kerja praktek setiap harinya di RS SAmarinda. Dia khawatit membawa virus ketika pulang dan menularkan penyakit. Apalagi di rumah ada ibu saya yang sudah berumur. Saat ini jika dia rindu hanya video call sambil membagikan kegiatannya.

Bagi saya saat ini traveling tak hanya melepas penat saja, tapi juga melepas rindu. Pandemi saat ini mengingatkan saya betapa pentingnya momen bersama keluarga. Sebuah keinginan untuk "Melepas Rindu di Sungai Mahakam Samarinda."

...

Hotel RedDoorz di Samarinda

Tiket pesawat sudah didapat, langkah selanjutnya pasti memilih hotel. Bisa diibaratkan milih hotel kayak milih jodoh ya. Susah gampang gitulah. Kadang yang bikin saya takut di website fotonya bagus eh sewaktu didatangin nggak sesuai realita. Apalagi kalau harganya terjangkau, takut banget kalau ada biaya-biaya yang terduga. Makanya saya langganan di RedDoorz aja yang sudah terbukti nggak pakai "dunia tipu-tipu". Kebetulan saya juga sering nginep di RedDoorz, pernah saya ulas juga yang di RedDoorz Premium Surabaya

RedDoorz


RedDoorz adalah jaringan penginapan budget online yang pertama kali berdiri di Singapore lalu berkembang di Indonesia hingga di Asia Tenggara. Mungkin yang belum pernah menginap di RedDoorz pasti akan bingung ketika booking di websitenya hanya ada nama alamatnya seperti "RedDoorz Near Taman Samarendah" tapi ketika datang kok ada nama lain hotelnya.

Jadi RedDoorz nih bekerjasama dengan hotel. RedDoorz memilih properti hotel yang sesuai dengan brand RedDoorz. Jadi biasanya ada Neon Box bertuliskan logo RedDoorz disamping nama hotel. Pemesanan RedDoorz bisa dipesan melalui RedDoorz

    

Melepas Rindu di Sungai Mahakam Samarinda

Samarinda terletak di Kalimantan Timur dan memiliki penduduk terpadat diwilayah Kalimantan. Samarinda memang bukanlah kota yang terkenal sebagai kota wisata.  Sampai saat ini saya belum pernah menginjakkan kaki ke Samarinda, jadi penasaran banget sama kota ini. Salah satu yang menjadi daya tarik Samarinda adalah kotanya yang dilewati oleh Sungai Mahakam. Sungai yang terbesar diwilayah Provinsi Kalimantan Timur dan terpanjang kedua setelah Sungai Kapuas. 



Sungai Mahakam  dilalui kapal wisata, bahkan juga ada mall yang berada ditepi Sungai Mahakam loh, mengingatkan saya akan Sungai Chao Phraya di Bangkok. Jika saya ke Samarinda akan mengambil paket wisata bersama adik saya untuk "Wisata Susur Mahakam" yang biayanya hanya Rp. 50.000 saja di waktu Weekend. 

Rute berlayar meliputi tepian mahakam - Samarinda Seberang - Jembatan Mahakam Kembar - Mall Tepi Sungai - Islamic Center - Kampung Cina Pelabuhan - Bukit Steleng - Jembatan Achmad Amins - Kampung Ketupat dan Masjid Sirathal Mustaqim. Menikmati sepoi-sepoi angin di Sungai Mahakam sambil bercengkerama dengan adik saya akan menjadi pengalaman menarik bagi kami. 

Untuk kuliner di Samarinda saya sering banget melihat dibeberapa vlogger terkenal. Kuliner yang ingin saya coba di Samarinda yaitu Warung Nasi Kuning Ijay. Warung ini terletak di kawasan kampung Nasi Kuning. Kawasan tersebut merupakan sentra nasi kuning. Sepanjang jalan ini banyak penjual nasi kuning. Salah satunya Nasi Kuning Ijay.

Kalau biasanya nasi kuning pakai lauk mie kuning, dan bali telur, maka di Nasi Kuning Ijay sedikit berbeda. Deretan lauknya duh bikin laper ya, ada ayam, tongkol, rendang, seafood, kerang, pokoknya banyak lauknya untuk teman si Nasi Kuning. Kayaknya kalau ke Samarinda ini jadi tujuan pertama kuliner saya di sana.  

Lanjut kuliner berikutnya yaitu Warung Gresik Suroboyo terkenal akan soto baksonya. Katanya sih bakso terenak di Kalimantan. Nah yang bikin saya penasaran, biasanya pengunjung suka makan soto pakai bakso. Seringnya disebut sebagai kuliner soto bakso, atau kalau wong Suroboyo sering menyebut dengan Soto Pentol. Bakso di Jawa Timur disebut dengan pentol.

Masih lanjut rencana kuliner berikutnya yaitu RM Amado - Soto Banjar. Meskipun ada embel-embel nama Banjar bukan Samarinda, tapi Soto Banjar ini terletak di Samarinda. Soto Banjar andalan warga Samarinda ini disajikan dengan ayam suwir, telur bebek, soun basah serta perkedel. Kuahnya berbeda dengan soto Jawa Timur yang keruh, kalau soto Banjar sih bening ya. Lalu nggak pakai nasi, tapi pakai lontong. 

...

Tentunya masih banyak lagi itinerary yang akan saya list dengan wisata dan kuliner yang ada di Samarinda. Sekarang saya masih menyisihkan uang ditabungan untuk jalan-jalan ke Samarinda. Kalau untuk akomodasinya udah nggak butuh biaya banyak karena udah ada RedDoorz. Tiket pesawatpun saya masih ada voucher, karena tahun lalu cancel berangkat karena pandemi jadi tidak bisa terbang. Nah tinggal biaya untuk jalan-jalan dan kulineran aja yang akan saya kumpulkan. 

Tunggu kakakmu ya dek untuk, "Melepas Rindu di Sungai Mahakam Samarinda".