Beruntung saya memiliki lidah yang nggak rewel kalo mencicipi makanan kuliner lokal ketika di luar negeri. Tak dipungkiri rasa dan selera masyarakat lokal di suatu negara itu berbeda dengan cita rasa di Indonesia, kecuali kalo di Singapore atau Malaysia yang masih kental dengan Melayu-nya. Di negara tersebut rasanya hampir mirip dengan kuliner Indonesia. Nah, kalo kuliner di Taiwan kemarin beda banget sama yang di Indonesia.

Beberapa hari di Taiwan saya belum menemukan kuliner yang benar-benar cocok. Padahal kuliner tersebut merupakan kuliner yang difavoritkan para wisatawan yang mencari kuliner halal di Taiwan. Menurut saya rasanya hambar dan kurang bumbu. Di Taiwan saya baru merasakan kangen masakan Indonesia loh. Untung aja bawa sambal chili dragon dari Indonesia, jadi bisa mengobati rasa hambar makanan dengan sambal bawang yang khas dengan Indonesia.


 
Inilah Kuliner Taiwan Yang Saya Datangi:
Fuhang Soy Milk 阜杭豆獎
Pagi itu saya bersemangat karena akan sarapan di tempat kuliner lokal yang ngehist dikalangan food blogger dan warga lokal. Orang Taiwan nih kalo sarapan menunya susu kedelai dan cakue, beda ya sama saya yang sarapannya harus nasi hehehe... Tapi sebagai penggemar cakue, Fuhang Soy Milk ini menjadi list penting selama di Taipei.

Setelah keluar MRT, saya sudah melihat antrian pengunjung yang akan masuk ke Fuhang Soy Milk. Dengan posisi antrian yang melingkar sekitar 500 meter, saya rela antri selama satu jam. Ya, satu jam persis baru masuk di dalam restoran. Di dalam restoran pun nggak kalah ramenya, padahal masih pukul 09.00 pagi.

fuhang soy milk 1
antrian terlihat setelah keluar station

fuhang soy milk 2
restoran terletak di lantai 2

fuhang soy milk 4
open kitchen

Untuk memesan makanan layaknya seperti di restoran fast food, memesan makanan, bayar, ambil makanan dan duduk. Tak ada menu dalam bahasa Inggris, yang ada hanya tulisan China. Saya memesan makanan sambil memperlihatkan foto makanan yang ada di sebuah blog, hampir semua wisatawan juga melakukan cara ini.

Saya memesan susu kedelai panas (鹹豆漿 salty soy milk) NT30, cakue atau shao bing (厚燒蛋夾油條) NT60 dan susu kedelai dingin NT25. Maklum pesanan saya banyak karena lapar dan penasaran mencoba semua menunya. Oia, meskipun rame di sini pelayanan cepat dan cekatan. Tempat duduk pun meskipun rame tetap aja dapat tempat meskipun berdesakan.


fuhang soy milk 3
rame banget
Susu kedelai pesanan saya ada dua versi panas dan dingin, yang panas saya memesan salty. Susu kedelainya diletakkan di mangkok kecil, penampilannya tidak encer namun kental dengan toping cakue di atasnya. Rasanya? hahaha aneh mendekati nggak enak.


fuhang soy milk 5
salty soy milk
Selanjutnya cakue yang ukurannya besar banget bisa dengan dua orang. Penampilannya super crispy dan bikin ngiler. Tapi...tapi...rasanya kok gini yah, nggak enak.. Jauh banget sama rasa cakue peneleh favorit saya atau cakue kaki lima di pinggir jalan. Duh di mana sih letak enaknya padahal penampilannya menggiurkan.


fuhang soy milk 6
cakue
Satu-satunya yang menurut saya masih diterima di lidah Indonesia saya adalah susu kedelai dingin yang diletakkan di gelas plastik. Jadi kesimpulannya saya bilang semuanya rasanya aneh, menurut saya ya... Karena hampir semua food blogger bilang enak jadi mungkin kembali selera masing-masing.

fuhang soy milk 7
soy milk
fuhang soy milk 8
biar ngga dikira hoax hehehe
Namun apapun rasanya, sebaiknya tetap mampir di Fuhang Soy Milk untuk menikmati kuliner warga lokal. 

Fuhang Soy Milk
Open :
05.30 - 13.00

Getting There:
Shandao Temple Station exit 5.
Setelah keluar station akan terlihat antrian Fuhang Soy Milk.

Antrilah sesuai urutan dengan siapkan waktu sekitar sejam.
Restoran ada di lantai dua.

Halal Beef Noddle
Makan mie khas Taiwan tapi halal, jadi melipirlah ke Halal Beef Noddle. Muslim beef Noddle ini sepertinya ada nama Chinanya tapi entah namanya apa, yang pasti restoran halal ini sangat terkenal di Taipei. Pun ketika saya sampai di lokasi sangat ramai pengunjung, sepertinya bukan hanya muslim karena non muslim pun banyak yang memesan makanan.

halal beef noodle taipeihalal beef noodle taipei 2halal beef noodle taipei 6halal beef noodle taipei 7

Seperti biasa kalo melihat makanan saya suka khilaf pesannya, kadang lupa mikirin harga dan porsinya. Saya memesan dua menu sekaligus yaitu Stewed beef noddle dan braised beef noddle. Lama nggak ngelihat daging sapi rasanya begitu bersemangat memesan kedua menu tersebut.

halal beef noodle taipei 8

Ternyata porsinya besar banget, satu porsi bisa untuk dua orang hehehe... Rasanya? Entahlah saya susah mengungkapkan kalo saya kurang cocok semua makanan di Taiwan, padahal untuk makanan seperti di Hong Kong atau Korea menurut saya enak-enak. Nah, di Taipei ini saya belum menemukan yang cocok. Untuk noddle tersebut menurut saya terlalu berminyak dan membuat saya cepat haus.

halal beef noodle taipei 5
braised beef noodle
halal beef noodle taipei 4
stewed beef noodle


Sedangkan dagingnya memang empuk dan potongannya juga tebal, tapi saya merasa bumbunya kurang meresap. Tapi kok yang bilang nggak enak sepertinya cuma saya, karena restoran ini penuh banget dan sesak, bahkan yang antri demi tempat duduk banyak yang rela antri berdiri didepan kasir. Hmmm, mungkin kembali ke selera ya?

halal beef noodle taipei 3

Halal Beef Noddle

Open:
11.30 - 14.30
17.00 - 21.00
perhatikan jam bukanya

Getting There :
Sun Yat Shen Memorial Hall Station Exit 1
setelah keluar station maka beloklah kekiri di gang pertama yang kita lihat. Jika sudah masuk gang tersebut maka berjalanlah hingga menemukan restoran di kanan jalan. Tidak ada tulisan halal beef tapi dalam tulisan chinese, perhatikan foto saya didepan restoran dengan gambar sapi dan tulisan halal dalam bahasa arab.

Seven Eleven
Kalo ini sih bukan kuliner lokal, tapi jadi andalan saya kalo lagi males cari lokasi kuliner jadi melihat sevel eleven langsung deh masuk. Apalagi di Seven Eleven di luar negeri tuh selalu ada tempat kursi dan meja lengkap dengan wifinya. Lumayan sekalian makan sama selonjorin kaki. Harga makanan kemasan di seven eleven ini antara NT 60-NT100, saya memilih yang harga NT70. Pilihannya banyak ada nasi, noddle, sushi dan bahkan buah.

Taiwan yang negara non muslim jadi banyak juga yang kemasan pork. Biasanya sih saya memilih yang chicken trus untuk kandungan makanannya minta dibacakan sama pegawai seven eleven. Kendalanya sih kalo pegawainya nggak bisa bahasa Inggris jadi saya harus mengeluarkan keahlian bahasa isyarat. Oia, untuk rasa jangan berharap banyak karena so-so..lah


shillin night market 4
shillin night market 6shillin night market 7

50 Buble Milk Tea
Buble Milk Tea tuh gaungnya dari Taiwan, jadi sewaktu di Taipei saya berburu milk tea. Gerai yang terkenal adalah 50" yang hampir ada di setiap sudut Taipei. Harganya NT50 dengan ukuran cukup besar. Rasanya sih sama dengan buble milk tea yang sering saya minum di Indonesia. Rasanya kurang afdol kalo belum nyicipin aslinya milk tea dari negaranya.

shillin night market 10


Hot Star
Kalo di Surabaya hot star nih lagi booming banget, dua gerainya di Surabaya pun dipenuhi pengunjung. Nah, di Taiwan saya juga penasaran karena juga selalu rame. Mulai dari yang ada di Shilin Night Market hingga yang di outlet besar. Waktu itu saya beli yang di lokasi Fisherman Wharf. Saya membeli seharga NT 65 dengan rasa lada hitam, ayamnya besar banget bisa untuk 3 orang, tapi ya gitu deh nggak ada nasi. Rasanya sama dengan Indonesia, ukurannya aja yang beda.


fisherman wharf 6fisherman wharf 7

Kuliner di Taichung
Mesopotamia Turkish Restaurant
Karena saya nggak mau repot, untuk menuju Mesopotamia Turkish Restaurant saya naik uber dari pusat kota Taichung. Nggak lama, mobil uber saya datang dengan mobil civic ala anak ABG yang diceperin dan dalamnya full music. Sayang si driver nggak bisa bahasa Inggris, jadi saya menikmati suasana Taichung dari balik mobil. Sekitar 40 menitan saya sampai di restoran dengan biaya NT 101, sekitar 40ribu.

Kenapa saya memilih Mesopotamia Turkish? Karena selain halal juga lumayanlah buat review di blog, tetep ya jiwa blogger saya keluar. Restorannya suasananya unik, dikelola oleh suami berdarah Turki dan istrinya Taiwan. 

mesopotamia taiwan 1
mirip ridho rhoma ya hahaha

Saya lupa apa yang saya pesan waktu itu, yang saya ingat harganya NT 150. Mahal banget sekitar 120 ribu, rasanya juga kacau "anyep" alias hambar. Padahal ini kebab dengan aneka sayurnya plus nasi. Rasanya tidak secantik penampilannya pemirsahhh.. Tapi karena ada nasi jadi mengalahkan segalanya hahaha..

mesopotamia taiwan
menu kebab

Karena ingat hari itu saya boros banget pengeluaran, pulangnya saya nggak mau manja naik uber tapi memilih naik bus seharga NT 35. Bus pun sampai tepat di halte depan hotel, dua langkah aja jalan kaki saya sudah sampai di lobby hotel...


Mesopotamia Turkish Restaurant 美索不達米亞 土耳其餐廳
No. 332, Xingda Rd, South District, Taichung City

Open :
11.00 - 14.00
16.30 - 20.30

Getting There:
Lebih baik menggunakan Uber, karena lokasinya jauh dari TRA Station sekitar 40 menitan.


Miyahara
Miyahara menjadi destinasi kuliner kami berikutnya. Miyahara ini sebuah rumah sakit mata, namun karena dekorasinya unik maka dijadikan spot wajib wisatawan untuk berfoto. Lokasinya pun strategis tak jauh dari TRA Station. 

miyahara taiwanmiyahara 2
miyahara 3


Di Miyahara kami menemukan banyak tester kue dan roti yang dipotong kecil-kecil secara gratis, lumayan banget "nyicipin" hingga kenyang. Ada juga ice cream yang menjadi buruan wisatawan. Saya sih nggak beli ice creamnya, hanya melihat dan mengabadikan beberapa ice cream pengunjung. Duh, kasihan banget ya saya...

miyahara 4miyahara 8miyahara 5miyahara 1miyara 10miyahara 12
miyahara 11
miyahara 7
miyahara 9
cuma foto aja nggak pesen :(

Miyahara 宫原眼科
No. 20號, Zhongshan Road, Central District, Taichung City 

Open:
10.00 - 22.00 


Ticket:
Free 


Getting There:
Miyahara lebih mudah ditempuh dari TRA Station yang station lama, lalu menyeberang saja didepan TRA Station nanti akan menemukan miyahara di kanan jalan. Kalo bingung tunjukkan saja gambar miyahara ke beberapa orang pasti semua orang tahu lokasinya.

 

清真館 Qingzhen guan
Kami mencari kuliner halal 清真館. Dari Miyahara lokasi restoran ini sekitar 25 menit jalan kaki. Kami mengikuti panduan yang ada di GPS. Awalnya saya pikir dekat, ternyata jauh dan kami harus melewati beberapa gang dan night market. Nggak perlu khawatir tentang keamanan di Taiwan, karena negara ini sangatlah aman untuk wanita.

halal food taiwan 5
gang menuju 清真館

Restoran berwarna hijau, dengan tak ada tulisan latin, hanya ada nama aksara China. Interiornya sangat sederhana dihiasi kaligrafi arab yang ditempelkan di dinding. Pun meja kursi dari kayu terlihat sederhana.  Waitres menghampiri kami, dan memperlihatkan buku menu dalam bahasa China. Saya meminta buku menu tulisan latin tidak ada, parahnya lagi gambar makanan juga tidak ada. Karena kebingungan saya kemudian browsing di internet dan menemukan beberapa gambar makanan di restoran ini.

halal food taiwanhalal food taiwan 2

Saya memesan fried beef noodle dan fried dumpling dengan total harga NT190. Dibandingkan dengan beberapa restoran halal Taiwan yang sudah saya coba, di restoran ini rasanya lebih enak dan cocok dengan lidah Indonesia saya. Mulai dari mienya dan dumpling-nya saya habiskan dengan lahap. Terharu rasanya saya bisa makan enak kala itu.

halal food taiwan 4
fried dumpling
halal food taiwan 3

Sewaktu kami datang restoran masih sepi, namun ketika pukul 18.30 pengunjung mulai berdatangan. Kebanyakan memesan seperti steambot yang diletakkan di peralatan makan seperti tungku dan ada beberapa daging.  Jika ke Taichung wajib datang ke restoran ini. Lokasinya meskipun ada di sebuah gang namun mudah ditemukan dengan bantuan GPS. Pulangnya saya naik bus dari "Third Market Station" dengan bus no 35.



清真館

Open :
Senin - Jum'at
17.00 - 20.30
Sabtu - Minggu
11.00 - 14.00
17.00 - 20.30
  Jangan lupa perhatikan jam bukanya, karena selain weekend resto ini hanya buka sore hingga malam.

Getting There:
Waktu itu saya mengkuti panduan dari GPS jadi saran saya ikuti saja GPS dengan start dari TRA Station, jalan sekitar 20 menit kalo di luar negeri itu dekat :D





... 

Kuliner di Taiwan kemarin sebenarnya banyak sekali yang sudah saya list, tapi beberapa yang saya datangi kebanyakan tutup. Di Taiwan restoran Taiwan rata-rata tutup dari jam 15.00 hingga 17.00, padahal jam tersebut saya lapar-laparnya mau makan siang. Jadi nggak banyak referensi kuliner yang sudah saya datangi di Taiwan. 

Kalo di Hongkong saya suka sama kulinernya, di Taiwan ini beda banget rasanya. Bener deh kalo orang Indonesia sering kasih tips kalo ke luar negeri harus bawa sambal sachet agar kulineran tetap nikmat. Kemarin sih saya bawa sambal chili dragon yang khas dengan sambal ulek dan sambal bawangnya. Kemasannya juga praktis ada yang sachet dan juga botolan. Kalo traveling sih saya suka yang kemasan sachet, lebih mudah dibawa dan kemasannya lebih mungil. 

A post shared by Diarysivika (@diarysivika) on
 
Sambal yang rasa bawang nih favorit saya. Rasanya sama persis kalo saya lagi ngulek sendiri sambal bawang di rumah. Bawangnya terasa dan pedasnya cukup. Sambal Little Dragon Chili ini tersedia Hokky, Bonnet, Ikan Bakar Cianjur atau toko, restoran, maupun travel agents di Jawa Bali. Bisa juga langsung order di websitenya : www.littledragonchili.com