Rupanya jari jemari ini memang tak selincah dulu. Untuk memeras otak dan menuliskannya dalam sebuah blog butuh tekad. Rasa malas seperti bagaikan debu yang harus dilap perlahan. Ah..apa sih curhat yang tak beralasan di tahun 2024 ini.

...

Apa Kabar Jakarta???

Aku Kembali setelah 5 bulan lalu (Nopember 2023) dari Jakarta. Mumpung ke Jakarta dibulan April yang cuma 2 hari jadi aku sempatkan untuk berkuliner dan refreshing dari hiruk pikuk pekerjaan yang semakin lama semakin tak terarah (halah curhat lagi)..

Biasanya aku turun di bandara Soekarno Hatta, kali ini aku mencoba turun dari bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Bandara jadul tapi dinikmati masyarakat Jakarta karena dekat dengan kota. Enaknya lagi jalan kaki menuju pesawat dan tempat boarding nggak perlu jalan kaki berkilo-kilo. Ya meskipun pilihan naik pesawat dengan Citilink ke Halim tuh ternyata harganya selisih sekitar Rp. 250.000an dibandingkan ke Soekarno Hatta.

Sebenarnya saya tuh banyak banget browsing kuliner-kuliner di Jakarta tapi kok agak susah memperhitungkan jarak antara satu tempat ke tempat lainnya yang nggak jauh-jauh dari hotelku didaerah Jakarta Selatan. Ya maklum belum hafal daerah Jakarta dan antar satu tempat dengan tempat lainnya tuh selalu macet.

Destinasi pertama aku putuskan ke Nasi Uduk Kebon Kacang.

Nasi Uduk Kebon Kacang

Berangkat pagi banget dari Surabaya dan belum sarapan udah bikin perutku bergejolak. Pengen nyari yang dekat dengan bandara dan searah sama hotel akhirnya aku pilih Nasi Uduk Kebon Kacang. Rupanya kuliner ini berada di Jakarta Pusat dengan gang sempit. 

Karena bukan jam makan siang, warungnya cukup sepi. Hanya ada satu meja saya yang terisi. Untuk makan langsung ke etalase deretan lauk. Cukup menggiurkan dengan pilihan yang beragam. Aku dan temanku memilih lauk ayam goreng, usus, udang dan tahu. Untuk nasi uduknya udah dipajang dimejanya. 


Untitled

Memang disini tuh yang hangat cuma lauknya aja karena baru digoreng. Kalau nasi uduknya dibungkus daun pisang dengan ukuran minimalis seharga 4 ribuan. Karena diletakkan dimeja jadi ya nggak hangat. Jujur sih aku suka tipe nasi uduk dengan jenis nasi yang gurih, harum dan nasinya memang nggak punel tapi bukan berarti keras. Apalagi kalau dicocolin sama sambal kacang semakin aduhai.


Untitled

Permasalahannya cuma satu yaitu mahal hahahahaha... Dengan pesananku yang hanya 2 orang dengan lauk dan tamabahan minum teh habis sekitar Rp. 124.000. Lalu tetap balik lagi nggak ke Nasi Uduk Kebon Kacang kalau ke Jakarta? Tetap iya sih karena aku tetap suka sama rasanya.

Sheirock Ya Honten

Sebelum ke hotel Barito Mansion aku pengen nyobain Ramen yang katanya paling enak seJakarta yaitu Sheirock Ya Honten. Sebenarnya sudah ada 14 cabang di Jakarta, tapi kok belum merambah ke Surabaya. Akhirnya aku coba yang dekat hotel di Jakarta Selatan.

Waktu masuk lalu disodorin menu aku agak-agak bingung harus pesan yang mana. Ya waitresnya habis kasih menu udah langsung ditinggal gitu aja. Mungkin dipikir udah biasa pesan ramen disitu kali ya.

Aku pesan yang Nikomori Toripaiton ekstrim dan Niku Mori Tantan Men dengan harga sekitar 90 ribuan. Nah kesalahanku harusnya nggak perlu nambah Nikomori = ayam, karena ayam dari ramennya sendiri sudah banyak banget. Ditambah Nikomori semakin banyak aja ayamnya. Harusnya aku nambah telur karena ternyata paketnya ga termasuk telur.

Nggak butuh lama ramen kita terhidang. Sebagai ramen termahal yang pernah saya beli seumur hidup, aku penasaran enaknya gimana sih.. Aku cicipi dulu kuahnya... haduh ini sih kuahnya panasnya pas, kaldunya strong dan kental. Lebih suka lagi aroma bawang putihnya nggak terasa jadi nggak bikin eneg. Aku sama temanku sampai tidak bisa berkata-kata kok bisa enaknya kayak gini.


Untitled

Seporsi ramen ini memang gede banget. Aku sampai klenger menghabiskannya ya mungkin efek habis makan uduk juga. Oia..ayam filletnya tuh ukurannya tebel banget dan lembut. Biasanya kan kalau makan ramen ayamnya udah habis duluan dan mienya masih banyak. Nah kalau di Sheirockya tuh perbandingannya pas.

Kalau ke Jakarta pasti bakalan balik lagi..apalagi aku belum nyobain telurnya.

Hotel Barito Mansion

Pilihan hotel di kawasan Jakarta Selatan tuh yang sesuai dengan budget tuh memang nggak banyak. Aku pengen nginep yang di Haris Hotel tapi full..lalu ada pilihan hotel Century Park tapi karena aku udah pernah nginep disitu jadi aku pilih hotel yang lain. Akhirnya aku pilih Hotel Barito Mansion.

Hotelnya nggak begitu besar. Lokasinya di tusuk sate dekat sama lampu merah dan sebelahnya indomaret. Lokasinya juga nggak jauh dari restoran dan kafe terkenal. Paling suka sama view dipagi hari pas sarapan yaitu di balkon yang bisa lihat langsung jalan raya.

Mungkin karena hotel ini belum begitu rame jadi sarapannya ala carte. Ada 6 pilihan menu, salah satunya American Breakfast yang jadi pesananku. Untuk minumnya sih bisa bebas sepuasnya coffe dan juice jeruk.


Untitled
Untitled

Ahhh sayang aku ga foto kondisi kamarnya dan suasana hotelnya...

...

Sebenarnya waktu di Jakarta aku masih sempat ngemall di Ashta 8 trus ke %Arabica, ngemall ke Senayan Park dan juga beli makan di Taco Bell. Tapi lagi-lagi jiwa ngeblogku tuh nggak seperti dulu jadi untuk foto-foto aja males...mungkin karena umur juga yah yang semakin tua ini jadi nggak begitu kreatif. Ya udah gitu dulu isi blog kali ini...mudah-mudahan tulisan berikutnya nggak 3 bulan lagi hehehehe...


Untitled