Sebagai pecinta Korea, saya selalu terbius oleh pesona kaum adamnya #halah dan juga segala macam ke Korea-an terutama kulinernya. Dulu saya ke Korea sudah kayak orang Indonesia berangkat Umroh yang hampir tiap tahun. Dulu ya itu...dulu...sebelum virus corona menyerang..bagaimanapun juga Korea lebih menarik dibandingkan Jepang. Padahal body shaming di Korea lebih sadis buat saya yang berbadan bahenol menggoda iman tapi saya nggak pernah kapok ke sono.

Duh ngapain sih ngobrolin panjang lebar tentang Korea padahal tahun ini juga belum ada rencana ke Korea. Iya makanya saya kangen banget masakan Korea terutama yang pernah saya ulas di artikel Kuliner di Korea Selatan. Salah satu restoran Korea yang baru saja saya kunjungi yaitu Gachi Korean Restaurant

Gachi Korean Restaurant

Restoran Korea Gachi berada di kawasan Kertajaya diantara restoran mewah di Surabaya. Masuk ke dalam Restorannya, suasana Korea langsung terasa. Deretan soju berjejer rapi dietalase. Musik khas Korea pun mendayu-dayu. Mewahlah untuk ukuran restoran Korea di Surabaya. Ulasan di youtube udah pernah aku upload sebelumnya.



Untitled
Jujur aja gara-gara aku lihat buku menunya yang bagus banget dan lengkap dengan gambarnya aku jadi khilaf pesan banyak banget. Pesananku yaitu :

Rose Tteobokki (Rp. 48.000)

Tahu kan tteobokki? kalau belum tahu berarti memang bukan pecinta Korea, karena makanan ini hampir ada disetiap drakor. Waktu saya ke Korea, dikawasan Myeongdong itu berderet rapi menu-menu tteobokki dengan berbagai rasa. Tteobokki ini tepung beras jadi rasanya kenyal-kenyal dan berwarna putih.

Untitled

Tteobokki biasanya disandingkan dengan saus gojuchang khas Korea yang pedas manis. Namun rose tteobokki disajikan berbeda. Tteobokki dalam menu ini disandingkan dengan krim keju bersama sosis, bawang bombay dan telur rebus. Kalau saya sih suka banget sama menu keju di Rose TTeobokki karena saya memang pecinta keju sejati. 

Fried Chicken Yangnyeom (Rp. 65.000)

Kalau ke restoran Korea menu ayam goreng wajib banget dipesan. Budaya Korea tuh makan ayam goreng tanpa nasi, ya dicemilin minumnya pake soju. Dari beberapa rasa ayam goreng aku pilih Yangnyeom dengan bagian sayap ayam. Yangyeom ini menggunakan saus gojuchang.

Untitled

Fried chickennya meskipun diguyur pakai gojuchang tapi tetap crispy. Sebenarnya aku menyesali mengapa memesan yang menu ini harusnya pesan yang snow cheese chicken atau garlic soy. Jujur aja kadang rasa Gojuchang yang terlalu manis dan asin kurang suka dilidahku. Maksudnya aku lebih suka ayam goreng yang crispy baru dicocolin pake saus.

Ramyeon (Rp. 42.000)

Lihat penampilan ramyeon digambar bikin aku tergoda, apalagi disajikan menggunakan panci kuning bikin Korea beneran ya udahlah aku pesan. Ramyeon disajikan dengan telur setengah matang, kimchi, daun bawang, odeng dan nori. Ramyeon enak sih, cuma karena aku kurang suka Kimchi jadi rasanya aneh aja ada asamnya.

Untitled

Odeng (Rp. 35.000)

Odeng tuh semacam kembang tahu. Kalau di Korea, odeng tuh kelasnya semacam tahu isi dan ote-ote yang banyak banget dijual dikaki lima. Odeng di Gachi ini hambar ya, dari semua menu malah odengnya yang kurang greget.


Untitled

Pajeon

Kalau aku browsing ternyata Pajeon itu dari kata pa yaitu daun bawang dan jeon tepung. Bisa disebut ote-ote ala Korea tapi tampilannya kayak martabak telur. Aku sendiri pernah nyobain pajeon asli Korea yang terkenal disukai oleh warga lokal. Di Gachi ini sudah mirip sama rasa otentik yang asli dari Korea. Pun pajeonnya tidak terlalu berminyak. 

Untitled

Corn Tea

Minumannya karena aku pengennya irit maka aku pesan Corn Tea. Ini minumannya semacam rasa happy toss seperti jagung.

Untitled
Gachi Korean Restaurant
Jl Raya Kertajaya Indah No: 55
Surabaya
Jam Buka :
11.00 - 22.00