Mencari referensi makan seafood disiang bolong dikota Jogja memang butuh keahlian khusus. Yap bukan karena gimana atau kenapanya sih, karena you knowlah resto seafood rata-rata bukanya sore hari. Oke, setelah saya habis dihakimi massa karena mereferensikan seafood Tio Ciu cabang hot plate dan sukses bikin aura magis kepulan asapnya bikin bersin-bersin, kali ini saya nggak gagal merekomendasikan Kepiting Bang Ja’i diJogja.

Sepertinya Kepiting Bang Ja’i merupakan warung makan seafood yang satu-satunya buka di siang hari, lainnya rata-rata jam 15.00 ke atas. Pun Kepiting Bang Ja’i searah dengan arah mau pulang ke Surabaya jadi paslah kalau dijadikan destinasi kuliner terakhir kalau lagi di Jogja.


kepiting bang jai  (1)


Konsep warungnya sih nggak ada yang special, cuma dipinggir jalan raya yang gampang ditemukan dengan bantuan GPS. Kalau kesini paling suka sama pelayanannya yang baik dan sopan banget. Tahulah dese kalau saya emak-emak yang haus akan keramahtamahan kota Jogja. Sabar banget dia menaggapi pertanyaan terkait menu yang sudah semacam bimbingan skripsi.


kepiting bang jai (2)
kepiting bang jai (3)
menu kepiting bang jai

Kami 5 orang memesan paket Tarakan ber-4 yang isinya 3 kepiting Tarakan, 1 kerang ijo, 1 cumi, 1 lobster dan nasi juga jagung. Lalu ada ikan barakuda serta cah kangkung.

Ada 2 versi kepiting yaitu Tarakan dan Giant Tarakan. Sebenarnya sih bestnya di Giant Tarakan yang katanya dagingnya banyak dan lebih gurih, tapi sayangnya habis. Ya udah kita pesan yang Tarakan. Untuk saosnya sih saya minta referensi dari waitres yaitu Asam Manis Pedas.

Makan kepitingnya ala-ala ABG gitu ya, jadi kita para om-om dan tante-tante cuma manggut-manggut ketika daun pisang ditata dimeja sebagai alas seafoodnya. Lalu aneka seafood dalam panci dituang dimeja. Bumbu seafoodnya melimpah cui….. buat makan nasi sama bumbunya aja udah kelihatan enak.


kepiting bang jai

Untuk porsi 5 orang yang paket 4 orang saya rasa cukup, tapi juga bisa kurang. Maklum waktu makan diKepiting Bang Ja’i ada teman saya satu orang yang ukuran perutnya minimalis wakwakwak


kepiting bang jai

Ini memang Kepiting Bang Ja’i best banget bumbunya ada asam, manis dan pedas jadi kayak nano-nano. Dari mulai kepiting, cumi dan kerangnya nggak amis blasss rek…. Sebagai tim Surabaya yang doyan kepiting cak gundul, kepiting Bang Ja’i berada satu level diatasnya.

Untuk kepiting, dagingnya lumayan kok ada dan cukup. Ketika makan dengan bantuan “tang” saya tidak terlalu kesulitan untuk mengambil dagingnya. Maklumin karena saya sebenarnya nggak begitu ahli makan kepiting, saya lebih bahagia makan western food yang kejunya banyak. 

Hanya saja, dari beberapa yang saya baca diulasan google banyak yang complain kalau ikannya kadang nggak segar, kali ini saya amini karena ikan barakuda/kerapu yang saya pesan memang tidak fresh. Kayak sepoh dan you know lah ikan segar dan nggak segar pasti terasa. Skip aja yang ikan barakudanya dan pilih ikan lainnya.


kepiting bang jai (1)

Oia, adalagi hal yang membahagiakan di sana, minumnya bisa pesan satu pitcher murah cuma 10ribu. Duh bahagianya kalau makan terus bisa guyur air es. Kalau sudah habis seafoodnya jangan lupa colekin jagung pakai bumbu..duh bahagianya.

Baiklah sekian review dari Jogja, mudah-mudahan Kepiting Bang Ja’i, Referensi Seafood Siang Bolong di Jogja bisa menjadi referensi kalian. Jangan lupa “Hati yang Gembira Adalah Obat”.


 

Kepiting Bang Ja'i
Jl. Seturan Raya No.168,
Jogja


Jam Buka :
12.00 -22.00