Saya masih ingat pada bulan Maret 2020 yang lalu bagaimana paniknya saya dan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid 19. Saat itu Indonesia bisa dibilang masa awal terkena imbas covid 19 setelah negara-negara lain sudah dinyatakan terkena Covid 19. Tak dipungkiri perekonomian terdampak, sehingga banyak yang menjual investasi yang dimiliki. Ada yang takut rugi maupun memang butuh duit.

"Jangan Sampai Beli Mahal dan Jual Murah dalam berInvestasi."

Saya sendiri masih orang awam dalam berinvestasi, mikirnya macam-macam yang takut rugilah, mau investasi yang mana, bagaimana investasi untuk pemula...dan sebagainya..... Beruntung saya ikut dalam acara Media & Bloggers Gathering bersama Prudential Indonesia via zoom meeting dalam tema "Investment Highlight and Market Outlook 2020: Life with COVID-19."

Acara ini dengan narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia, Alan T Darmawan, Chief Executive Officer Eastpring Indonesia dan Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastpring Indonesia. PT Prudential Life Assurance memimpin pasar industri jiwa Indonesia dan Eastpring Investment Indonesia merupakan manajer investasi terbesar di Indonesia yang dipercaya masyarakat.



Kondisi Pasar Investasi dalam Masa Pandemi Covid-19

Kalau diingat kembali krisis besar juga pernah terjadi ketika wabah SARS dan perang dagang AS-Tiongkok, saat itu Prudential dan Eastpring mengembalikan pasar yang bergejolak. Menanggapi kondisi pasar dalam negeri yang terdampak oleh pandemi covid-19 dan tekanan global, Prudential Indonesia bersama Eastspring Indonesia telah melakukan sejumlah strategi dalam mengamankan investasi nasabah dan mendampingi nasabah dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu.

IMG_20200616_145436

Novi Imelda mengatakan, "Sepanjang tahun 2019 meskipun kondisi pasar bergejolak, Prudential Indonesia mencatat total dana investasi yang menguat sebesar 3% menjadi Rp 74,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 72,1 triliun. Di tahun yang sama, perusahaan juga mencatat hasil investasi sebesar Rp 5,4 triliun, hal ini didorong oleh pemulihan IHSG.

Untuk itu dalam mengelola investasi nasabah, khususnya di tengah fase new normal, Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih saham, sehingga pihaknya hanya memilih saham yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat.

Prudential juga memberikan portofolio dana investasi yang beragam, diantaranya PRUlink Rupiah Equitu Fund, PRUlink Managed Fund, PRUlink Fixed Income serta PRUlink Cash Fund yang diluncurkan telah mencatatkan hasil yang positif.

Strategi Memilih Investasi dalam Masa Pandemi Covid 19

Sebenarnya strategi investasi ini tidak hanya ditujukan dalam masa pandemi Covid 19 saja, namun juga bagi pemula yang ingin berinvestasi maka harus memiliki strategi yang tepat, yaitu: 

Berinvestasi Sesuai Dengan Profil Risiko
Seperti yang kita tahu produk investasi itu ada banyak, sebelum memilih yang tepat produk yang dipilih maka ketahui profil risiko. Ibaratnya jangan dipikirkan keuntungannya saja tapi juga dampak resikonya.

Setiap investasi tentunya selalu memiliki resiko baik besar maupun kecil, ya contohnya saham tapi tentunya kalau sedang tinggi kita akan untung besar. Jika kamu pemula dan ingin main aman dengan resiko kecil maka pilihlah reksadana tetap.

Semakin besar risikonya, semakin besar keuntungan yang dapat dihasilkan. Namun, risiko yang rendah cenderung memiliki potensi keuntungan yang rendah pula. Dengan perencanaan dan pemahaman terkait risiko maka nasabah akan memahami investasi yang sesuai dengan kemampuanya.

Pahami Produk Investasinya dan Tujuan Keuangan Masing-Masing
Produk investasi itu ada banyak seperti emas, deposito, saham, properti dan reksadana. Contohnya saja memahami produk investasi saham. Saham merupakan tanda kepemilikan suatu perusahaan. Saham sendiri memiliki bentuk lembaran kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai tanda keikutsertaan modal dan persentase kepemilikan perusahaan. Rumus keuntungan dan risiko saham berbanding lurus yaitu high risk dan high return.

Jika semakin tinggi keuntungan yang didapat, maka semakin tinggi pula risiko yang harus Anda terima. Jika ingin melakukan investasi saham, pastikan Anda mengetahui dan menganalisa jenis saham dan analisis ketepatan penempatan modal yang Anda miliki untuk investasi.

Dengan memilih investasi yang tepat, tentunya anda sudah memikirkan tujuan keuangan investasi seperti untuk dana pensiun atau untuk menambah uang yang dimiliki. Pikirkan juga bahwa uang yang kita gunakan berinvestasi bukanlah uang untuk kebutuhan sehari-hari dan sudah memiliki dana darurat yang minimal besarannya 3x pendapatan gaji.

Pilih Manajer Keuangan/Investasi yang Tepat
Manajer investasi yang akan membantu mengelola dana nasabah. Nasabah akan memercayakan dananya pada manajer keuangan. Sebagai contoh Eastpring Investment merupakan perusahaan manajer investasi yang terkemuka di Asia ini memiliki usaha yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dalam pemilihan manajer keuangan sangat penting karena manajer keuangan akan mendampingi, dan mengelola keuangan kita. Transparansi tentunya sangat penting dalam berinvestasi agar kita mendapatkan laporan keuangan secara rutin.

Memastikan Polis Aktif
Untuk melindungi dari hal yang tidak terduga maka sangat penting tetap menggunakan polis.

...

Menurut Alan T, Pandemi Covid-19 memang telah mengubah arah kebijakan ekonomi pemerintah, namun Indonesia memiliki fundamental makroekonomi yang masih cukup kuat dan stabil dalam jangka panjang, didukung oleh konsumsi domestik yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi.

Jadi tetap tenang dan tetap berinvestasi karena kita percaya pasar ekonomi akan segera pulih. Saya juga harus memulai investasi karena nggak bisa hanya mengandalkan dari gaji suami saja.