Sebenarnya ke Kabupaten Bangkalan, Madura,  tuh cuma selemparan batu aja dari Surabaya, apalagi sekarang jembatan suramadu tapi kok ya baru sempatnya tahun 2019 ini. Kalau dulu takut ke Bukit Jaddih dan Arosbaya nggak aman karena dipalak atau apalah, ternyata kami ke sana aman-aman banget. Selain itu medannya juga sudah bagus dan nggak dibuat tersesat sama google.

Jadi gimana ceritanya sehari ke Bukit Jaddih dan Arosbaya?

Bukit Jaddih
Jalan menuju Bukit Jaddih meskipun kecil tapi sudah bagus, petunjuknya juga jelas banget. Kiri kanan sepanjang perjalanan banyak pepohonan dengan rantig-ranting kering, sesekali kami melihat rumah penduduk dengan halaman yang luasnya.


Bukit Jaddih merupakan bukit kapur yang digunakan untuk penambangan kapur masyarakat sekitar. Batu kapur yang diambil tidak beraturan tersebut menghasilkan sebuah pahatan unik yang bagus buat foto-foto. Uniknya ditengah-tengahnya bukit kampur ada aliran air biru yang katanya seperti di luar negeri.

Sampai di lokasi Bukit Jaddih kami disambut dengan debu putih yang bertebaran tertiup angin dan teriknya matahari. Untung udah bawa perbekalan seperti cardigan lengan panjang dan penutup rambut untuk menghalau panasnya Bukit Jaddih.

Suara mesin pemotong kapur berderu-deru menyambut kami. Rupanya Bukit Jaddih masih aktif digunakan untuk pengambilan kapur, tak heran truk-truk berseliweran di area ini. Spot pertama yang saya cari yaitu mata air yang berwarna biru yang banyak tampil di instagram dengan hestek #bukitjaddih.

Mata airnya kok nggak ada ya? Hanya ada kapal-kapal yang diletakkan di atas pasir tanpa ada air. Penasaran saya tanya kependuduk setempat. Ternyata mata air tersebut sudah lama nggak ada karena alam yang meleburnya menjadi kering kerontang hingga lenyap. Ah gagal sudah foto-foto di spot tersebut.

Namun masih banyak kok spot-spot foto yang bagus di sana. Di Bukit Jaddih kami hanya sekitar 1 jam-an untuk berfoto karena nggak kuat lagi panasnya.

Arosbaya
Dapat spot cuma satu aja di Bangkalan kayaknya kok nanggung banget ya. Setelah kulineran di Bebek Sinjay kami memutuskan ke Arosbaya yang jaraknya sekitar 22 km atau 1 jam perjalanan dari Bukit Jaddih.


Berbeda dengan Bukit Jaddih yang lebih relatif sepi pengunjung, di Arosbaya ini ramai wisatawan. Rupanya lokasi Arosbaya ini harus melalui Makam Agung. Kami parkir di area Makam Agung lalu jalan kaki 600 km ke Arosbaya. Sebenarnya bisa sih parkir pas di area Arosbaya tapi mas suami lebih memilih jalan kaki. 

Waktu jalan kaki ini banyak banget makam-makam yang letak di kanan kiri. Kami melewati seperti kebun pekarangan, semak-semak dan rumah penduduk, kalau malam kayaknya horror deh wkwkwkwk.

Kalau Bukit Jaddih panasnya ampun-ampun di Arosbaya ini sejuk dan lembab. Kami dikenakan uang masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang. Di dalam Arosbaya ini seperti masuk ke dalam gua-gua. Semakin masuk kedalam maka akan semakin sejuk.

Berbeda seperti Bukit Jaddih, warna kapur di Arosbaya ini berwarna coklat. Kalau Bukit Jaddih masih aktif diambil kapurnya, di Arosbaya seperti sudah lama ditinggalkan. Saya hanya menemukan satu penambang yang hanya menggunakan alat seadanya tanpa mesin yang canggih.


Transportasi ke Bukit Jaddih dan Arosbaya
Transportasi bus menuju daerah Kabupaten Bangkalan Madura ini sebenarnya ada, namun tidak bisa menjangkau ke kawasan Bukit Jaddih dan Arosbaya. Rekomendasi transportasinya menggunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil.

Untuk sewa mobil kalau keliling Bangkalan dengan rute Bukit Jaddih, Bebek Sinjay dan Arosbaya dari Surabaya maka normalnya yaitu 10 - 12 jam. Saya rasa menggunakan sewa mobil jauh lebih efektif dan tidak memakan banyak waktu daripada menunggu transportasi.

Contoh itinerary Sehari ke Bangkalan Dengan Sewa Mobil
09.00 Penjemputan di Hotel
09.00 - 10.30 Rumah Makan Amboina
11.30 - 12.15 Perjalanan menuju ke Bukit Jaddih
12.15 - 13.30 Bukit Jaddih
13.30 - 14.00 Bebek Sinjay
14.00 - 15.00 Perjalanan Menuju ke Arosbaya
15.00 - 16.30 Arosbaya
16.30 - 17.30 Perjalanan ke Surabaya

Rekomendasi sewa mobil saya pakai TRAC yang aplikasinya sudah saya download sebelumnya. Gimana nih kalian kapan berencana ke Bukit Jaddih dan Arosbaya?