Pembukaan restoran Kampung Melayu Surabaya ini disambut antusias oleh warga Surabaya. Pun biasanya saya selalu males datang ke restoran baru karena males antriannya, kali ini saya nggak tahan untuk segera datang. Kira-kira seminggu setelah grand openingnya, apalagi ada promo 20% pasti semakin menggiurkan iman saya untuk mencoba berkuliner. 

Lokasinya berada di Kupang Indah, dideretan-deretan restoran mewah Surabaya. Dari luar sudah tampak mencolok tulisan "Kampung Melayu". Parkirannya juga full meluber, saya sendiri harus parkir diseberangnya atau di Timurnya restoran. Tapi tukang parkirnya siip sih tinggal bayar goceng beres.


Untitled

Begitu masuk suasana restorannya semrawut banget. Kita cari tempat duduk sendiri lalu minta barcode baru yang tujuannya untuk memesan makanan. Nah minta barcode menu ini juga butuh perjuangan karena suasana restorannya sangat ramai dan waitres juga tampak kewalahan. Yap animo masyarakat dengan tenaga waitres tidak terbendung.

Oke, selanjutnya saya dengar ada ibu-ibu berteriak bertengkar memaki-maki waitres karena satu jam makanannya tak kunjung datang. Si ibu ini juga nggak terima karena waiitresnya nyuekin meskipun dia udah teriak-teriak ngomel... duh suasananya sudah mirip kayak pasar. Saya melangkah lagi eh ada cece-cece yang juga marah-marah karena sudah duduk lama eh menu barcodenya belum dikasihkan waitres, kira-kira 30 menitan. Pokoknya banyak banget yang emosi...mungkin karena sudah jam makan siang ya disaat lapar-laparnya tapi makanannya tak kunjung datang.

Nah karena hidup saya tanpa drama... saya dapat tempat duduk...lalu barcode langsung saya ambil trus pesanlah saya makanan. Kita cuma berdua jadi pesannya minimalis, saya pesan andalannya Resto Kampung Melayu yaitu Nasi Bakar Tongkol, dan Kwe Tiaw Siram Daging Asap. Untuk Minumnya Es Kembang Manis Selasih dan Es Kembang Hijau Selasih. 












Aneka Prasamanan di Kampung Melayu

Harusnya di Kampung Melayu ini ada menu prasamanan yang diklaim perporsi 5000-an. Konsepnya memang mengingatkan saya akan warung tema di Malang. Sayangnya menu prasamanan ini banyak yang kosong. Etalase makanannya tampak kosong membuat saya kecewa. Bahkan saya mengincar seperti tempe mendoan, ote-ote dan dadar jagung sudah amblas duluan. Duh kayaknya saya harus datang di hari lain.


Untitled
Untitled
Untitled

Selang 30 menit kemudian makanan saya datang. Kwe Tiaw Siram Daging Asap saya memiliki porsi melimpah. Cukup gede untuk dimakan satu orang tapi ya habis juga hehehehhe... Jadi kwe tiaw siram daging asap ini dihidangkan bersama kuah kental kaldu sapi. Nah yang bikin semakin enak yaitu irisan toping sapinya yang nggak pelit, banyak banget. Panteslah dengan harga 38k puas banget sama porsi dan rasa makanannya yang enak.


Untitled

Selanjutnya nasi bakar yang dibanderol seharga Rp. 22.000 ini juga enak banget. Penyajiannya tentu saja masih hangat. Ketika saya buka daun pisangnya, aroma kemangi dan tongkol menyeruak. Tongkolnya nggak pelit. Selain itu aroma dan rasa margarine pada nasinya juga kuat banget. Puaslah dengan harga yang ditawarkan.

...


Untitled

Kesimpulan saya kalau dari segi rasa memang nggak mengecewakan. Meskipun Kampung Melayu Surabaya ini ramai banget tapi nggak mengubah rasa masakannya. Namun pelayanannya memang kacau banget ya.... Nggak nyalahin waitresnya juga. Mereka kelihatan sudah lelah, males senyum dan bahkan sudah males meladeni customer yang marah-marah dan memaki habis-habisan. Belum lagi kebersihan mulai lantai dan meja yang sudah nggak keurus lagi karena pengunjung yang tak berhenti datang.

Kayaknya saya harus 3 bulan lagi datang ke Kampung Melayu nunggu nggak ramai dan bebas nyobain makanan-makanannya.....

Jl. Raya Kupang Indah No.17

Surabaya

Jam Buka :

10.00 - 22.00