Mau share pengalaman saya naik Lion Air nih, mudah-mudahan share ini tidak berujung seperti mbak prita curhat di internet kemudian dituntut sama perusahaan kalo dapat koinnya sih tidak masalah kalo dipenjara huaaaa..., mudah-mudahan curhat tentang keapesan saya ini jadi masukan dan tidak terulang kepada orang lain.

........

Print out di booking Tiket pesawat lion air yang akan saya tumpangi depart 06.00 am, membaca important notes di tiket pesawat tertulis dengan jelas sbb:

  1. Mohon tiba di bandara selambat-lambatnya 90 menit sebelum keberangkatan untuk domestik
  2. Cek-in ditutup 45 menit sebelum jam keberangkatan
  3. Mohon tiba di gerbang keberangkatan 30 menit sebelum keberangkatan

Pukul 04.00 pagi saya sudah berangkat dari rumah dengan kondisi jalanan lengang dan belum macet, cukup 15 menit saja saya sudah sampai di Bandara (1 jam sebelum check inn). Bandara Juanda pagi itu ramai sekali karena bertepatan dengan long weekend 4 hari, biasanya untuk masuk departure hanya nunjukin print out ke petugas bandara saya sudah diperbolehkan masuk. Namun pagi itu untuk memasuki departure karena banyaknya jumlah penumpang saya harus mengantri panjang bener, karena panik saya pengennya nyerobot aja langsung nunjukin tiket ke petugas bandara dan masuk tanpa antri (keinginan saya pendam, takut dihakimi massa tidak menjalankan budaya antri hihihi), kemudian selang 30 menit saya masuk ke ruang check inn bandara.

Masuk ruang check inn permasalahan selanjutnya mesin x-ray dibandara mati (erghhh..ada-ada aja) keringat dingin ini mulai menetes panik trauma ditinggalin pesawat (baca: saya tertinggal pesawat disini), pengennya langsung bawa koper menuju counter check inn tapi petugas tidak memperbolehkan harus menjalankan prosedur yang ada. Lima belas menit kemudian akhirnya mesin berhasil dijalankan saya diperbolehkan menuju counter check inn.

Menuju counter check inn di board sudah tidak tertulis Lion Air untuk keberangkatan menuju Medan, saya tanya ke petugas Lion Air yang berjaga di depan counter antrian.

"Permisi pak, Lion air tujuan ke Medan apa counter check inn-nya sudah diutup?" (saya tanya dengan ramah dan senyum termanis)
"Antri aja mbak" (muka jutek)
10 menit kemudian...saya tanya kembali
"Pak, apa tujuan Medan sudah berangkat?"
"Antri aja mbak, dari tadi tanya terus...(sambil ngebentak saya)
Mengelus dada sabar..sabar..karena suasana hati saya waktu itu lagi bagus banget karena dapat hadiah liburan ke Medan selama 4 hari jadi saya males ribut. Saya kemudian maju menuju petugas tiket counter saya tanya ke petugas counter.
"Mas, tujuan Medan apa sudah ditutup check inn-nya?
"Loh 10 menit lalu sudah ditutup mbak?
kemudian mas-nya tanya lagi ke petugas sebelahnya
Si mbak menjawab, "gpp mbak antri aja sebentar lagi saya proses"

Sedikit lega karena tanggapan dari mbak petugas counter, saya kemudian antri di counter check inn tujuan Bandung, karena nyari teman yang terlambat saya bertanya satu-satu semua yang antri didepan counter dan bertemulah dengan sepasang cewek-cowok yang sama-sama senasib dengan saya, dapat teman yang sama-sama terlambat saya sedikit lega.

Sekitar 10 menit tidak dihiraukan dan hati tidak tenang, saya bertanya sama petugas lion air membawa HT yang baru saja keluar dari ruangan.

"Mas, ini saya tujuan ke Medan apa pesawat sudah take off?"
"Loh gimana sih mbak ini sudah jam 5.40 kok belum check inn dari tadi, counternya sudah ditutup dari tadi".
"Iya mas, minta tolong di check kan apa masih bisa saya check inn sekarang, itu ada dua lagi yang terlambat juga?"
Lalu saya memanggil sepasang cewek-cowok yang senasib dengan saya, petugas kemudian memarahi mereka seperti saya tadi.
Si cowok ini sempat tidak terima dimarahi petugas karena bukan kesalahannya, saya semakin pusing dengan memberi isyarat dengan cowok tadi agar tidak adu mulut kemudian saya memohon dengan petugas tadi.
"Iya mas maaf kesalahan kita, tolong ditanyakan sekarang ya mas?" (Wajah pucat, dengan ekspresi meminta belas kasihan)
Selang beberapa menit kemudian, petugas tadi memasuki ruangan dan kembali meminta print out tiket dan ktp kami.
Akhirnya tercetaklah boarding kami, kemudian dibagilah satu-satu tiket boarding, karena pesawat sudah akan take off koper kami tidak bisa dimasukkan bagasi. Ya weslah yang penting saya sudah selamat tidak ketinggalan pesawat lagi, kemudian saya berlari-lari menuju ruang boarding. Saya kira penumpang lain sudah duduk manis di dalam pesawat, eh ternyata penumpang lain baru saja diperbolehkan masuk karena pesawat delay.

Memasuki pesawat ketika penumpang sudah duduk manis, tas-tas sudah masuk cabin dan para pramugari sudah melenggak-lenggok dengan rok panjang yang belahannya tak kalah panjang selesai menghitung jumlah penumpang pesawat, pilot Lian Air mengumumkan pesawat sedang menunggu antrian untuk didorong dan berada di nomor antrian ke tujuh (arggggh).

Jadi total delay 1,5 jam, coba kalo saya tidak naik Lion Air pasti saya sudah tertinggal pesawat dan harus membeli tiket pesawat yang harganya berkali-kali lipat dari harga regular, yah inilah keuntungan pesawat delay.