Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi ..
Perhatian insani

Musim kemarau …
Tak sebrapa airmu
Di musim hujan air …
Meluap sampai jauh

.......
Penggalan lirik lagu keroncong Bengawan Solo yang diciptakan oleh Gesang tentu tak asing ditelinga kita, kepopuleran lagu lawas di tahun 1940-an tersebut terkenal hingga ke Asia terutama di Jepang dan Uni Soviet. Lewat lagu nostalgia Bengawan Solo yang diterjemahkan hingga 13 bahasa di berbagai negara ini, tak dipungkiri menambah kemasyuran sungai terbesar yang membelah Kota Solo dan sekitarnya. Meski aliran sungai Bengawan Solo tak hanya di Solo, namun lewat penggalan judul lagu tersebut menjadikan kota Solo terkenal hingga ke mancanegara sedangkan di Indonesia sendiri Kota Solo terkenal hingga ke pelosok tanah air.

Saat ini Solo menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Provinsi Jawa Tengah, keanekaragaman wisata sejarah, wisata seni dan budaya, hingga lezatnya wisata kuliner hadir di Solo. Dikota ini kita dapat mengenang sejarah masa lalu dan masa kini yang dibalut dalam modernisasi yang berjalan selaras tanpa menghilangkan ciri khas budaya Jawa yang kental yang melekat di masyarakatnya.

Slogan wisata Solo yaitu "Spirit Of Java" yang diartikan Solo merupakan jiwanya jawa atau Jawa menemukan jiwanya di Solo, memang layak disematkan di Solo sebagai kota pariwisata dan pusat kebudayaan di Jawa yang punya karakter sendiri. Letaknya yang strategis dan akses transportasi yang mudah maka sayang sekali jika melewatkan mengunjungi wisata Solo yang tak hanya sekedar batik atau nasi liwet. "Yuk, Mengenal Lebih Dekat Potensi Wisata Kota Solo!"


Wisata Sejarah
Keraton Surakarta Hadiningrat


Keraton Solo yang dibangun pada tahun 1745 oleh Raja Pakubuwono II merupakan bukti sejarah kota Solo di masa lalu. Saat ini Keraton masih berfungsi sebagai tempat tinggal keturunan kerajaan Mataram Islam yang disebut Sunan yang saat ini masih menjalankan tradisi kerajaan seperti upacara adat atau upacara keagamaan dengan kesenian rakyat atau upacara pernikahan yang setiap tahunnya banyak ditunggu oleh masyarakat Solo.

Keraton Surakarta Hadiningrat kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo, untuk memasuki kompleks bangunan keraton yang rindang dan hijau ini kita diharapkan memakai pakaian sopan dan bersepatu. Masuk Kompleks Keraton lewatlah melalui pintu utara kita akan disambut gapura sebagai gerbang utama menuju alun-alun, masjid agung, keraton utama dan Museum. Museum keraton menyimpan berbagai koleksi milik sunan, benda pusaka keraton, dan gamelan.

Keraton Surakarta Hadiningrat
Jl. Mangkubumen Sasono Mulyo, Solo
Jam buka:
Senin-Kamis, pkl 09.00-14.00
Sabtu-Minggu, Pkl 09.00-15.00

HTM: Rp. 10.000,-,


Pura Mangkunegaran


Biasanya orang akan mengira Pura adalah tempat untuk beribadah agama hindu, namun Pura Mangkunegaran di Solo ini bukanlah tempat peribadatan agama hindu melainkan dulunya tempat tinggal kediaman adipati R.M Said yang memberontak pada Keraton Kasunanan Surakarta, karena bukan dipimpin oleh raja maka disebut Pura Mangkunegaran dan hingga saat ini masih ditempati keturunan keluarganya.

Pura Mangkunegaran terletak sangat strategis di tengah-tengah kota Solo, dan biasanya menjadi tempat pagelaran atau event-event budaya di kota Solo. Selain dijadikan tempat pagelaran seni, Pura Mangkunegaran juga dijadikan obyek wisata untuk umum, didalamnya kita dapat melihat kemegahan pendopo, dalem agung, museum, perpustakaan serta kolam air yang besar didalam Pura Mangkunegaran.

Jika ingin berkunjung ke Pura Mangkunegaran tiketnya hanya Rp. 10.000,- dan dengan ditambah biaya tour guide kita bisa menelusuri sejarah maupun melihat koleksi-koleksi barang antik, dan melihat arsitektur bangunan yang banyak di impor dari Eropa sambil menikmati suasana rindang pepohonan di dalam Pura yang megah ini.

Pura Mangkunegaran
Jl. Ronggowarsito, Banjarsari-Solo
Jam buka:
Senin-Kamis dan Sabtu Minggu, pkl 09.00-14.00
Jumat, pkl 09.00-12.00
HTM: Rp. 10.000,-



Wisata Seni dan Budaya
Museum Batik Kuno Danar Hadi


Musuem Batik Kuno Danar Hadi diresmikan pada tahun 2000, didirikannya museum ini bertujuan untuk melestarikan kain batik yang terdiri dari Batik Belanda, Batik Keraton, Batik Cina dan Batik dari berbagai daerah yang merupakan koleksi pribadi Bapak Santosa Doellah (pemilik batik Danar Hadi). Didalam museum selain melihat koleksi batik yang terbagi dalam 11 ruang, kita juga dapat melihat proses batik Danarhadi dan juga dapat melihat koleksi museum yang terdiri dari alat-alat untuk pembuatan batik.

Untuk masuk ke museum ini, pengunjung dikenakan tiket masuk seharga Rp 25.000 per orang, dan tidak diperkenankan memotret koleksi museum. Meski tak diperbolehkan untuk memotret, jika mengunjungi museum ini kita dapat melihat koleksi batik yang konon jumlahnya mencapai 600 helai yang akan menambah kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia dan banyak sejarah yang terkandung dalam selembar kain batik.


Museum Batik Kuno Danar Hadi
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 261-263, Solo
Buka jam :
Setiap hari, pukul 09.00-16.00
HTM :
Rp. 25.000,-

Taman Sriwedari
Taman Sriwedari yang dibangun pada era Pakubuwono X difungsikan sebagai taman kerajaan keluarga, saat ini meskipun jika kita bukan keturunan raja kita tetap bisa sepuasnya mengunjungi Taman Sriwedari untuk menikmati aneka permainan bagi keluarga dengan deretan penjual maupun kios-kios makanan yang berderet disepanjang Taman Sriwedari, selain itu kita dapat menikmati Wayang orang di Gedung Wayang Orang yang terletak di sebelah Taman Sriwedari, dengan penari dan alunan musik jawa yang khas sekali.

Tak hanya aneka permainan dan pertunjukan wayang orang di Taman Sriwedari juga terdapat penjual buku-buku bekas dan buku baru dengan beberapa kios yang terletak di Busri yaitu Mburi Sriwedari (dalam bahasa Indonesia mburi=belakang). Jika kesini luangkan waktu sekedar makan ice cream sambil menikmati alunan musik tempo doloe di bawah pohon rindang, serasa kembali kemasa lalu.

Taman Sriwedari
Jl. Brigjen Slamet Riyadi, Solo
Jam buka:
Setiap hari, pukul 10.00-22.00
Pagelaran seni, Selasa-Sabtu mulai pukul 20.00


Wisata Belanja
Pasar Barang Antik Triwindu


Bagi penggemar barang antik atau kerajinan khas Jawa yang berusia puluhan tahun, datanglah ke Pasar triwindu yang terletak di depan Pura Mangkunegaran. Pengunjung pasar ini tak hanya dari wisatawan lokal yang sekedar penggemar barang antik untuk koleksi pribadi ada juga para pedagang yang berbelanja untuk dijual kembali, selain wisatawan lokal pasar ini juga dikunjungi wisatawan mancangera yang umumnya menggemari koleksi-koleksi khas Jawa Kuno sebagai koleksi pribadi maupun dijadikan buah tangan. Aneka barang antik dan unik yang tersedia di pasar ini diantaranya adalah keris, pajangan antik berupa lampu atau hiasan-hiasan dinding maupun furniture kuno.

Memasuki pasar suasana antik mulai terasa ketika melihat bangunan pasar ini dengan sentuhan jawa yang kental dibangun pada tahun 1945. Bangunan pasar triwindu ini terbagi dalam dua lantai, lantai dasar diperuntukkan bagi penjual aneka aksesoris maupun pajangan kuno dan lantai atas untuk furniture dan alat-alat otomotif. Sensasi yang kita dapatkan jika berbelanja dan berjalan-jalan di Pasar Triwindu kita akan merasa memasuki lorong waktu masa lalu atau bagaikan bajak laut yang mencari harta karun.

Pasar Barang Antik Triwindu
Jl. Diponegoro, Solo
Jam Buka:
Setiap hari, pkl 09.00-16.00


Kampung Batik Laweyan


Jika anda penggemar koleksi batik, sempatkanlah menyusuri jalan-jalan di Kampung laweyan yang terkenal dengan pusatnya desa wisata batik. Kampung ini sengaja disediakan pemerintah Kota Solo sebagai kawasan sentra industri batik, maka jangan heran bila setiap harinya desa wisata ini dikunjungi wisatawan mancanegara atau wisatawan lokal. Selain melihat-lihat koleksi batik anda juga bisa melihat-melihat bangunan tua khas Eropa dengan sentuhan jawa yang masih terjaga hingga kini. Banyaknya gang-gang menuju showroom batik menambah kesan kita serasa berada di era kota lama.

Untuk berkunjung ke Kampung Laweyan datanglah di pagi hari agar bisa melihat langsung proses pembuatan batik, dimulai dari pewarnaan, pencelupan dan proses terakhir pengeringan yang biasanya selesai dikerjakan hingga siang hari. Selain batik, di kampung ini juga terdapat showroom cinderamata yang tentunya khas Solo yang bisa dijadikan buah tangan.

Kampung Batik Laweyan
Desa Lawiyan, Solo
Jam Buka: pkl. 08.00-17.00


Pasar Klewer
Pasar Klewer salah satu pusat pasar batik di Solo yang sangat terkenal hingga ke pelosok tanah air. Di pasar yang dibangun sejak tahun 1970-an ini kita dapat berbelanja aneka jenis batik mulai dari batik cap dengan harga murah maupun batik tulis mahal semua tersedia lengkap di pasar dua lantai ini. Selain batik disini juga tersedia kain, kaos, kebaya dengan harga yang bisa ditawar sesuai dengan dikantong kita, jika ke pasar klewer jangan malas untuk menyusuri lorong demi lorong antar blok untuk berburu barang murah dengan kwalitas yang bagus.

Pasar Klewer
Jam buka:
Setiap hari, pukul 09.00-17.00


Wisata Kuliner
Galabo
Gladag Langen bogan Solo atau Galabo merupakan tempat wisata kuliner yang wajib Anda kunjungi ketika berkunjung ke Solo. Pasar kuliner kaget yang hanya buka di malam hari ini menyajikan aneka kuliner khas Solo di Jalan Mayor Sunaryo, sebut saja kuliner tengkleng, nasi liwet , gudeg dengan pelengkap wedang Ronde semua ada di Galabo.

Untuk mencoba kuliner di Galabo berkelilinglah terlebih dahulu sambil menikmati suasana malam kemudian barulah tentukan pilihan kuliner yang ingin anda santap, untuk harga makanan tak perlu khawatir merogoh kocek mahal karena harga makanan di pusat kuliner Solo ini sangat terjangkau bagi siapa saja yang ingin menikmati kuliner legendaris khas Solo.
Galabo
Jl. Mayor Sunaryo, Solo
Jam buka:
Setiap hari, pkl: 17.00 hingga dini hari


Gudeg Margoyudan
Kuliner Gudeg yang khas dengan rasanya yang manis dapat kita nikmati juga di Solo, makanan yang terdiri dari ayam suwir dan krecek dengan disiram kuah santan ini ditambah dengan pelengkap ceker ayam, sensasi makar ceker sambil menghisap kulit ceker yang lembut sangat dicari oleh penggemar kuliner tengah malam ini.

Salah satu warung gudeg ceker yang sangat terkenal di Solo adalah Gudeg Ceker Bu Kasno, letaknya yang dipinggir jalan raya jalur bus membuat warung ini tak pernah sepi pembeli. Untuk menikmati seporsi Gudeg ceker ini datanglah sekitar pukul 12.00 malam kemudian nikmatilah kuliner ini sambil lesehan ada kenikmatan tersediri.

Gudeg Bu Kasno "Margoyudan"
Jl. Wolter Mongonsidi, Solo
Jam buka: 12.00-dini hari


Nasi Liwet
Nasi Liwet salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Solo, nasi yang terdiri dari nasi yang dimasak menggunakan kaldu ayam kemudian ditambahkan daging ayam suwir, telur rebus, sayur labu dan kuah santan disajikan menggunakan daun pisang ini rasanya gurih dan aromanya sangat khas, tak heran pengunjung selalu ketagihan ketika menikmati nasi liwet ketika berkunjung di Solo.

Untuk menikmati nasi liwet kita bisa mampir di Nasi Liwet wongso lemu yang sangat terkenal dengan penjualnya yang berdandan ala sinden ada juga nasi liwet Bu Sarmi yang tak kalah ramainya di Jalan Kapten Mulyadi. Penjual nasi liwet di Solo rata-rata buka mulai pukul 6 sore hingga tengah, kuliner satu ini memang layak dijadikan kuliner penggaganjal perut di malam hari.

Nasi Liwet Wongso Lemu
Jl. Teuku Umar, Keprabon, Solo
Jam Buka: 18.00-24.00


Nasi Liwet Bu Sarmi
Jl. Kapten Mulyadi, Solo
Jam Buka: 18.00-24


Nasi Timlo
Timlo bukanlah grup lawak yang sering nongol di televisi melainkan kuliner khas Solo menggunakan kuah bening seperti sup dengan lauknya terdiri dari daging ayam suwir, jerohan, telur, jamur, sosis dan sayur wortel, daun bawang dan taburan bawang goreng.

Salah satu nasi timlo yang paling legendaris adalah timlo Sastro, pesanlah nasi timlo komplit yang dipatok dengan harga Rp.15.000, lalu dengarkanlah pengamen yang menyanyikan musik keroncong yang tentunya snsasinya tak akan ada di daerah lain.

Warung Timlo Sastro
Jalan Pasar Gede Timur No 1-2, Solo
Jam buka: 06.30-15.30,


Wisata Keliling Kota
Apabila waktu anda terbatas ketika mengunjungi Solo, tak perlu khawatir karena ada wisata mengelilingi kota yang tak kalah menariknya dengan wisata sejarah maupun wisata budaya. Untuk mengelilingi Solo, naiklah kereta Wisata dari Stasiun Purwosari ke stasiun Sangkrah dengan menaiki Sepur Klutuk Jaladara, Sepur uap ini adalah buatan Jerman pada tahun 1896 yang dapat dioperasikan hingga saat ini. Untuk menaiki sepur ini sebaiknya bersama dengan rombongan keluarga karena untuk menaiki kereta ini minimal penumpang 25 orang dengan biaya Rp. 3.500.000,-

Jika anda tak bersama rombongan, anda tetap bisa menikmati wisata keliling kota Solo sambil melihat bangunan-bangunan kuno, wisata sejarah, pasar tradisional, stasiun kereta api, pasar tradisional maupun gedung-gedung bertingkat dengan menaiki bus tingkat wisata Wekudara. Bus tingkat ini beroperasi sabtu dan Minggu dengan durasi sekitar 3 jam, cukup dengan Rp.80.000,- anda sudah berkeliling kota Solo dan jangan lupa pesanlah tiket sebelumnya melalui Dishubkominfo, Solo.

Mengunjungi Solo selalu meninggalkan kesan sebagai kota dengan destinasi wisata yang lengkap baik wisata sejarah, wisata budaya, wisata kuliner yang mempertahankan warisan budaya leluhurnya. Ketika berkunjung ke Solo seperti kembali ke mesin waktu masa lalu, namun akan terlempar lagi ke masa kini dengan melihat wisata-wisata modern. Ah Solo memang memang kota yang nyaman, berkesan dan dirindukan.