Dear Blog
Ini catatan saya tentang menggapai impian menjelajahi suatu Negara. Ya, saya berharap bahwa impian akan terwujud perlahan dengan sebuah doa dan mempercayai bahwa menuliskan impian di blog akan menjadi nyata suatu hari nanti. Jepang/Japan adalah mimpi saya. Negara Jepang yang kaya akan kebudayaan dan alam berpadu dengan kecanggihan teknologinya menjadi target jalan-jalan saya berikutnya.

Meski masih impian, saya sudah mempersiapkannya dengan membuat E-paspor demi mendapatkan kemudahan dalam memperoleh visa Jepang. Entahlah, visa yang sudah saya dapatkan tersebut, tidak tahu kapan akan mendapat jatah untuk di stempel di imigrasi. Tetapi saya memiliki target untuk liburan ke Jepang sebelum visa saya akan habis yang berlakunya hingga tiga tahun nanti.

Jika saya menjelajahi Jepang nanti, saya ingin berkunjung ke Toyama. Bagi sebagian orang akan terasa asing mendengar nama Toyama dibandingkan Tokyo, Osaka atau Kyoto. Namun saya tertantang untuk menjelajahi Toyama yang terkenal akan keindahan alamnya dan penduduknya yang ramah. Alasan selanjutnya saya memilih Toyama karena masyarakatnya yang masih menjaga budaya serta gaya hidup tradisional ditengah gempuran modernitas kehidupan Jepang.


Dear Blog...
Sebelum jalan-jalan ke Luar Negeri maka kita harus mencari informasi wisata terlebih dahulu, agar memudahkan perjalanan kita nanti.

Mengenal Toyama
Toyama yang memiliki luas 4.247km² terletak di wilayah Chubu yang berada ditengah Negara Jepang. Wilayah Chubu ini berada di Pulau Honshu yang merupakan pulau terbesar di Jepang setelah Pulau Hokkaido, Pulau Kyushu dan Pulau Shikoku. Pulau Honshu dikelilingi oleh pegunungan aktif yang rawan sekali gempa, namun keindahan alamnya sangat asri dan hijau. Mayoritas kota-kota besar di Jepang berada di Pulau Honshu, seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Dikelilingi oleh pegunungan, Toyama memiliki iklim suhu yang hampir sama dengan Tokyo namun sedikit lebih dingin. Toyama menghadap ke Laut Jepang, tak heran daerah ini terkenal akan makanan lautnya seperti sushi atau shashimi yang segar.

Akses Transportasi

Menuju Toyama bisa dijangkau dengan beberapa maskapai melalui Toyama Airport, atau bisa juga dijangkau melalui Toyama Station dengan shinkasen (kereta cepat) atau bus express melalui terminal bus. Untuk berkeliling kota Toyama terdapat transportasi seperti tram, bus, taxi atau bersepeda.

Seandainya impian saya terwujud, saya akan mewujudkan :
"7 Alasan Traveling ke Toyama"
  1. Sehari Mengeksplorasi Tateyama Kurobe Alpine Route
    Saya sangat antusias dengan salju, seperti sewaktu perjalanan saya ke Seoul saya melihat salju itu seperti es serut dan sangat licin. Di Tayoma terdapat rute wisata pegunungan dengan salju abadi yang terletak di Prefektur (semacam Provinsi) Toyama dan Nagano.

    Jika ke Tateyama Kurobe Alphine Route maka harus memperhatikan pembukaan tempat wisatanya karena ketika musim dingin tempat wisata ini ditutup dan tidak bisa diakses. Pembukaan rute bisa dilihat melalui websitenya, seperti pada tahun 2016 ini dibuka penuh mulai 16 April - 30 Nopember 2016.

    Untuk menjelajahi Tateyama Kurobe Alpine Route, bisa diakses menggunakan bus dari Tateyama Station atau Ogizawa (jika perjalanan dimulai dari Nagano). Namun karena perjalanan saya dari Toyama maka saya akan memulainya dari Tateyama Station. Sedangkan di Tateyama Kurobe ada beberapa titik poin transportasi yang akan menghubungkan ke titik puncak Pegunungan Alpen ini.
    sumber foto : info-toyama.com


    sumber foto : jreast.co.jp


    Berikut rutenya:
    • Toyama - Tateyama Station
      Dari stasiun Toyama menuju Tateyama Station menggunakan transportasi kereta api. Di Tateyama Station kita bisa menggunakan transportasi cable car yang naiknya secara vertikal dengan ketinggian 475m.
    • Bijodaira
      Setelah berhasil menaiki cable car dan kemudian berhenti di Bijodaira, kita kemudian naik bus menuju Murodo. Ketinggian dari Bijodaira adalah 977m.
    • Murodo - Tateyama
      Bus akan berhenti di Murodo. Murodo ini berupa gumpalan salju lebat yang membentuk seperti dinding hingga 7 - 20 meter. Tinggi 20 meter tersebut diperumpamakan seperti tinggi gedung 10 lantai. Jika kita berjalan disekelilingnya maka akan terlihat dinding putih berlapiskan salju dengan suhu hingga minus 3, padahal disaat itu adalah musim panas.

      sumber foto : info-toyama.com


      Setelah berjalan di Murodo kita bisa menemukan sebuah danau kawah yang sekelilingnya merupakan Pegunungan bersalju putih. Tak kalah menariknya bagi wisatan, di Murado juga terdapat hot spring yang bisa digunakan untuk mandi dengan pemandangan alam saljunya.

    • Daikanbo
      Murodo ke Tateyama hingga ke Daikanbo menggunakan transportasi trolley bus, yaitu bus yang digerakkan listrik namun didalam terowongan. Kereta listrik tersebut bertujuan untuk mengurangi polusi. Lalu kita bisa melihat pesona pegunungan bersaljunya dari Daikanbo View Point.
    • Kurobedaira
      Dari Daikanbo menuju Kurobedaira kita dapat melanjutkan perjalanan menggunakan ropeway selama 7 menit. Transportasi ropeway ini unik karena mirip dengan cable car berukuran besar yang dapat menampung hingga 80 orang padahal ropeway tersebut berjalan tanpa tiang penyangga di kanan kirinya.

      sumber foto : matome.naver.jp


      Pemandangan di Kurobedaira hampir sama indahnya seperti di Daikanbo. Adapula taman yang cantik dengan panorama saljunya.
    • Kurobe Dam
      Kurobe Dam merupakan bendungan air tertinggi di Jepang yang mencapai hingga 1500 meter. Dam tersebut pun dikelilingi oleh pegunugan bersaljunya.


    sumber foto : info-toyama.com

  2. Kembali ke Masa Lalu di Gokayama
    Gokayama merupakan sebuah desa yang memiliki bangunan unik yang sangat disebut rumah Gassho. Desa tersebut yang diperkirakan berumur 300 tahun dan hingga kini masih dihuni oleh para keturunannya. Dulunya desa ini adalah tempat pembuangan para tahanan politik di zaman Edo Jepang, namun suasana kelam tersebut seakan sirna dengan diakuinya oleh UNESCO sebagai bangunan bersejarah. Masyarakatnya pun masih menjaga nilai-nilai luhur nenek moyangnya, serta mampu hidup dengan alam disekitarnya.

    sumber foto : info-toyama.com


    Untuk berkeliling di Gokayama, wisatawan bisa mengelompokkannya menjadi 3 rute yaitu :
    • Ainokura yaitu desa yang terdapat dibagian Barat Gokayama dengan beberapa penginapan untuk wisatawan.
    • Kaminashi adalah desa yang berada di tengah Gokayama. Bangunan Gassho di kaminashi ini diperkirakan lebih tua dibandingkan desa lainnya. Juga terdapat museum yang menampilkan kesenian rakyat.
    • Suganuma merupakan desa Gokayama yang berada disebelah utara dan terdapat museum yang menampilkan proses pembuatan bubuk mesiu.




  3. Menikmati Indahnya Tonami Tulip Gallery

  4. Destinasi berikutnya yang ingin saya kunjungi di Toyama adalah Tonami Tulip Gallery. Toyama dikenal sebagai penghasil dari Bunga Tulip, ini dikarenakan wilayah Toyama yang memiliki tanah yang subur untuk budidaya. Bahkan Toyama mampu mengekspor bunga tulip keluar Jepang.


    sumber foto : tulipfair.or.jp


    sumber foto : tulipfair.or.jp


    Tonami Tulip Gallery ini dapat dinikmati sepanjang tahun, didalam Gallery tersebut kita dapat menikmati beberapa fasilitasnya seperti : Exhibition yang sekelilingnya merupakan bunga tulip, museum house, cafe, theater dan Tulip Hall. Setiap tahunnya Tonami Tulip Gallery juga menyelenggarakan Tonami Tulip Fair pada bulan April - Mei yang menyedot banyak wisatawan. Suasana yang ditampilkan seperti berada di Eropa.
  5. Nongkrong Cantik di Fugan Unga Kansui Park
  6. Kota Toyama pun akan saya nikmati dengan bersantai di tepi Fugan Unga Kansui Park. Taman ini merupakan idola masyarakat Toyama untuk menikmati taman yang dilewati sungai, sekelilingnya merupakan pepohonan dan tempat duduk kayu. Saya akan membayangkan duduk-duduk sore sambil menikmati kopi.

    sumber foto : info-toyama.com


    DI Fugan Unga Kansui Park terdapat gerai Starbuck yang yang meraih penghargaan sebagai interior desainer terbaik Internasional. Saya sudah membayangkan nih, nongkrong sambil ngopi dengan melihat kanal yang berlalu lalang di sepanjang Fugan Unga Kansui Park.
  7. Jalan-jalan ke Kota Tua Takayama

  8. Salah satu impian saya adalah menaiki rickshaw, seperti becak namun ditarik oleh tenaga manusia. Rickshaw ini sering saya lihat ketika ada tayangan televisi yang mengupas tentang wisata Jepang, rata-rata wisatawan penasaran untuk menaikinya. Nah, saya ingin menaiki rickshaw di Kota Tua Takayama.


    sumber foto : japan-articles.japanican.com/


    Kota Tua Takayama merupakan warisan bangunan sejak zaman Edo. Uniknya hingga saat ini jalan tersebut masih dipenuhi dengan rumah kuno, toko, museum dan coffe shop yang masih kental dengan suasana Jepangnya. Meski kebanyakan kini para pemudanya pergi ke kota-kota besar, namun Takayama tetap ditinggali oleh para orang tua yang suka dengan suasana yang sepi dan tentram. Para pemuda di Tokayama akan pulang ke desanya jika ada festival yang sedang berlangsung. Festival biasanya akan mengelilingi daerah Toyama dengan berpakaian khas Jepang dan membawa lentera.

    sumber foto : japan-talk.com


    sumber foto : sumber foto : japan-talk.com


    Jika tidak berkesempatan melihat festival, pengunjung bisa berjalan-jalan di area Sannomachi Street yang terletak di selatan kota tua Takayama. Untuk berkeliling area kota tua ini, saya akan menyewa kimono sambil menikmati jajanan wajib Takayama yaitu Hida Beef Bun, yaitu bakpao khas Takayama dengan isi daging Hida (daging khas Takayama) yang pasti enak dinikmati panas-panas.

    sumber foto : justonecookbook.com


    sumber foto : justonecookbook.com



  9. Naik The Doraemon Tram
  10. Jika berkeliling Toyama districk maka wajib hukumnya untuk menaiki The Doraemon Tram. Tram dengan hiasan karakter Nobita, Doraemon dan kawan-kawannya ini menghubungkan Takaoka dengan Shinminato di Line Manyo.

    sumber foto : city.takaoka.toyama.jp


    sumber foto : city.takaoka.toyama.jp


    Kota Takaoka di Toyama dianggap spesial dengan hadirnya tram doraemon dikarenakan pencipta kartun doraemon yaitu Fujiko. F. Fujio dulunya berasal dari kota ini. Lalu untuk mengembangkan bakatnya sebagai ilustrator barulah Fujio pindah ke Tokyo, namun kota Takaoka memiliki banyak kenangan di karir ilustrator ini maka diabadikanlah dalam bentuk tram dengan warna biru khasnya.


  11. Kuliner Toyama Black Ramen dan Mazusuhi

  12. Bukan rahasia lagi kalau kuliner khas Jepang adalah ramen, yaitu mie kuning tipis dengan kuahnya. Ramen di Jepang ini memiliki kekhasan tersendiri dan setiap daerah memiliki resep yang khas. Seperti di Toyama, salah satu kuliner wajibnya adalah Toyama Black Ramen, yaitu ramen dengan kuah yang dicampur dengan kecap hitam yang sangat khas.


    sumber foto : japan-web-magazine.com


    Selanjutnya ada Masuzushi, yaitu sushi yang menjadi makanan khas di Toyama. Ukuran dan bentuknya pun berbeda dari sushi ala Jepang yang biasanya mungil dan kecil Masuzushi di Toyama berbentuk bulat besar berdiameter lebar hingga 20 - 30cm yang dibuat dengan ditekan bukan digulung, bentuk tersebut mengingatkan saya pada jajanan "tetel" khas Jawa atau sering disebut pizza ala Toyama.

    sumber foto : japan-web-magazine.com


    sumber foto : japan-web-magazine.com

    Bahan utama dari Masuzushi adalah nasi khas Jepang di bagian tengahnya, lalu dibagian atas dan bawahnya menggunakan ikan trout, atau ikan salmon dan dibungkus daun agar selalu fresh.
Dear Blog...
Seru kan impian saya tentang Toyama? Kalau terwujud saya pasti akan menuliskannya di blog ini, agar semakin menginspirasi teman-teman lainnya.