Pilih hostel, apartemen atau hotel ketika liburan di luar negeri itu pilihan yang gampang-gampang susah. Setelah berburu tiket murah, biasanya masih ada PR untuk cari penginapan yang sesuai budget. Sebelum memutuskan pilihan, saya ada sedikit pengalaman dengan tipe penginapan ini :

Hostel
Penginapan hostel memang lagi ngetrend dikalangan para backpacker. Satu kamar yang terdiri dari beberapa orang jatuhnya akan lebih murah dibandingkan memilih penginapan hotel atau apartemen. Tipe kamar juga bisa memilih yang female dorm, jadi aman buat backpacker perempuan.

Tapi saya sendiri belum pernah menginap di hostel sendirian yang campur ramai-ramai dengan beberapa orang yang belum saya kenal. Biasanya saya pilih hostel kalau lagi traveling rame-rame sama teman, jadi saya pilih yang private room sesuai dengan jumlah teman yang saya ajak. Satu kamar dengan teman sendiri mulai dari 4, 6, atau 8 orang tuh ramainya enak banget kayak pasar malam :D

Bukan saya nggak mau nginep bareng para traveler lain, tapi saya tipe orang yang teledor meletakkan barang-barang, trus saya selalu cari baju atau barang di koper dengan mengeluarkan seluruh isinya :D Belum lagi kalo lagi lelah setelah jalan-jalan saya suka males ngomong sama orang, lebih bersemangat kalo ngobrolnya pas breakfast.

Biasanya saya kalo lagi traveling sendirian saya tetap memilih hostel tapi yang private jadi sekamar sendirian. Harganya jauh lebih murah menginap di hostel yang private dibandingkan dengan memilih hotel. Hostel dengan private room biasanya 500k-600k sedangkan kalo hotel 800k ke atas, sedangkan hostel yang shared room antara 250k-300k.


Private Room di Hostel Korea
Menginap di hostel itu melatih kemandirian kita dan nggak boleh manja, apalagi hostel itu jarang banget ada lift jadi kalo dapat kamar yang paling atas maka harus siap "gendong" koper. Si receptionist cuma ngelihatin kita "siapa suruh bawa koper wkwkwk". Kalo breakfast juga dapatnya roti, cereal dan kopi, sudah gitu wajib di cuci sendiri.


Hostel tetaplah pilihan favorit saya ketika traveling, karena lebih murah dibandingkan apartemen atau hotel. Jika booking hostel selalu perhatikan fasilitas, lokasi dan kebersihannya dengan baik.

Apartemen
Setelah hostel, apartemen kini juga lagi booming dikalangan traveler. Website www.airbnb.com membantu banget para traveler yang ingin mendapatkan penginapan yang lebih murah dibandingkan hotel. Apartemen ini merupakan rumah penduduk yang disewakan, lalu iklannya dimasukkan ke website airbnb.com. Jadi kalau ada masalah bisa complain ke website tersebut.

Pengalaman saya menginap di apartemen itu kayak gado-gado. Seperti sewaktu di Hong Kong saya sempat diinterogasi oleh petugas imigrasi di sana karena menginap di apartemen, saya dikira kerja jadi TKW. Pernah juga waktu di apartemen saya dimarahi tetangga sebelah yang punya apartemen karena datang jam 1 malam lalu membuat berisik dengan menggeret koper di anak tangga. Ada juga apartemen yang saya dapat berada di loteng atap dengan atap yang miring, jadi kalo mau keliling kamar harus ngesot nggak bisa jalan dengan berdiri :D

Tapi saya nggak pernah kapok menginap di apartemen karena kamar yang saya tempati selalu baik fasilitas dan juga kebersihannya. Kalo dihitung pun jadi lebih murah dibandingkan hotel. Pilihan apartemen ini biasanya ketika saya lagi traveling sama keluarga atau adek, tetap sharing cost jadi jatuhnya lebih murah.


apartemen yang saya tempati di Taichung, Taiwan

apartemen saya yang kalo jalan harus ngesot hahaha

Kelebihan apartemen jika pintar memilih adalah lokasi yang strategis dengan MRT, nggak perlu sharing kamar dan kamar mandi dengan orang lain, harganya jauh lebih murah dibandingkan hotel. Harganya juga bervariasi, kembali lagi ke fasilitas dan lokasilah yang membedakan harganya.

Host adalah pemilik apartemen. Sistem mereka macem-macem ada yang minta janjian ketemuan lalu mereka menyerahkan kunci dan mengantarkan kita ke apartemen. Ada juga semuanya melalui line, whatsapp dan email, lalu memberikan denah peta lokasi, lalu kunci kamar berupa pin digital yang diberikan melalui chatting online. Jadi kalo tipe ini saya nggak pernah tahu wujud rupa si host.

Ada juga kalo orangnya ramah dan tinggal jadi satu dengan apartemen kita maka kita akan dimasakin makanan atau diajak berbincang-bincang. Seperti pengalaman saya di Khao Yai saya seperti menginap di rumah sendiri dan si host seperti ayah saya :D Jarang banget saya mendapatkan pengalaman menginap di rumah warga seperti di Khao yai, cuma 200k kalo dirupiahin.

Menginap di apartemen dengan booking di airbnb.com selalu perhatikan komentar tamu yang sudah menginap. Perhatikan juga charge jika ada pembatalan dan juga tetap selalu waspada, karena apartemen ini dikelola warga yang tentunya tidak ada sertfikat pelayanan dan juga izin dari pemerintahnya.

Hotel
Kalo ditanya hostel, apartemen atau hotel paling enak yang mana? Saya pasti jawabnya hotel. Tapi terkadang memang terlalu sayang mengeluarkan uang untuk biaya jutaan dalam beberapa hari hanya untuk menginap. Namun kenyamanan dan pelayanan di hotel lebih baik dibandingkan dengan penginapan lainnya. 

Saya biasanya menginap di hotel mewah itu karena jalan-jalan gratisan yang saya dapatkan. Kalo bukan jadi blogger mungkin saya nggak akan bisa menginap di hotel bintang lima sekelas Ritz Carlton di Singapore, Shangrila di Kuala Lumpur dan Evergreen di Siam Bangkok. Ada juga hotel bintang tiga seperti Amaris di Singapore atau Ibis di Bangkok.

Menginap di hotel itu enak banget, dibawakan kopernya, check inn dikasih senyum atau breakfastnya melimpah. Nggak salah memang kalo orang "kayah" selalu nginep di hotel bintang lima dan pesawat yang business class. Saya aja jadi ketagihan nginep di hotel bintang lima :D wkwkwkwk

A post shared by Diarysivika (@diarysivika) on


Sebenarnya saya juga memilih hotel kalo lagi liburan sekeluarga. Kadang saya nggak tega kalo anak saya nginep di hostel yang kamar mandinya ada di luar atau dapat kasur yang keras. Bukan milih yang bintang lima sih, tapi standart yang bintang tiga atau dua seperti di Amaris Singapore. Kalo lagi di Bangkok pun lebih asik memilih hotel karena harganya sama dengan harga hotel di Indonesia.


hotel bintang tiga yang saya tempati

Kalo lagi sama sekeluarga, menginap di hotel itu jatuhnya terkadang sama dengan hostel karena di hostel itu dihitung per bed/orang. Misalnya nih di hostel harganya 300k/per orang, saya bertiga sudah kena 900k. Sedangkan hotel di Singapore yang bintang 3 itu sekitar se jutaan, jatuhnya nggak jauh namun lebih nyaman.

... 

Jadi pertimbangkan baik-baik pilihan penginapan sesuai budget, jangan pengennya murah malah jadi rugi. Hotel, hostel atau apartment tetap saja terasa menyenangkan karena memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kalo kalian pilih yang mana sih?