Mimpi traveling saya itu kadang simpel banget menurut sebagian orang, meskipun sayanya agak susah mewujudkannya karena jarak, waktu dan biaya. Mimpi saya hanya ingin mengunjungi Wisata Kota Tua Jakarta dan melihat Museum Fatahilah. Ngefans banget sama kawasan bersejarah ini, gara-garanya habis nonton acaranya Safea anaknya Ahmad Dhani. Di acara tersebut si Safea asik berkeliling sambil selfie dan kuliner. Saya yang udik dari Surabaya, sampai melongo penasaran dengan Museum Fatahillah.

Mungkin perasaan saya sama halnya dengan orang Jakarta yang penasaran dengan House Of Sampoerna di Surabaya, begitulah saya yang juga teramat sangat ingin ke Jakarta karena pengen melihat Museum Fatahillah. Setelah berandai-andai untuk mewujudkan mimpi ini, akhirnya ada rezeki saya diundang dalam acara blogger ke Jakarta secara gratis. Waktunya juga pas dikala weekend, jadi setelah acara saya bisa melipir ke wisata kota tua Jakarta.

Konon, akses untuk menuju museum fatahillah ini sangatlah mudah dijangkau, bisa dengan busway, mikrolet dan metromini, karena lokasinya memang sangat strategis dan juga tak jauh dari Stasiun Kota Jakarta. Namun, option untuk menggunakan transportasi umum tidak saya pilih, karena saya dapat fasilitas voucher taksi gratis. Tinggal duduk di taksi sambil menikmati suasana Jakarta, sayapun sampai ke Kota Tua Jakarta sekitar 30 menit dari kawasan Kelapa Gading.

Sekilas tentang kawasan kota tua Jakarta adalah Kawasan yang merupakan bukti kejayaan dan keberadaan zaman Belanda, yang dulunya disebut Batavia. Yang membuatnya unik adalah gaya bangunannya bergaya Eropa yang sangat megah. Kawasan kota tua ini juga dijadikan pusat pemerintahan pada tahun 1650-an hingga digantikan masa peralihan penjajahan Jepang yang berganti nama Jakarta. 

Sekeliling kawasan kota tua, kini dijadikan museum-museum, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri dan Museum Seni Rupa. Lalu, Semenjak tahun 1972 Kota Tua Jakarta dijadikan warisan Budaya oleh Gubernur Jakarta kala itu. Hingga kini kawasan ini, menjadi tempat wisata yang disukai masyarakat karena harganya yang murah, namun syarat dengan sejarah Indonesia.




Jam 10.00 pagi, kawasan kota lama ini sudah ramai dengan lautan manusia. Rupanya bukan saya saja yang antusias di kawasan ini, pengunjungpun riuh dan sibuk berfoto didepan museum dan dengan para seniman. Sayapun asik ikut-ikutan berfoto, para seniman itu ada yang berdandan ala noni belanda, pasukan peperangan, dan aneka kostum yang aneh-aneh. Selesai berfoto dengan mereka, sayapun ditagih goceng. Saya kira awalnya gratis loh hehehe...




A photo posted by Diarysivika (@diarysivika) on

Selain foto dengan para seniman, wisata asik lainnya adalah menyewa sepeda yang biayanya sekitar Rp. 20.000,- untuk 30 menit. Saya sih ngga menyewa sepeda tersebut, hanya mengamati para pengunjung yang asik berkeliling dengan sepeda yang lengkap dengan sewa topi jadulnya.

A photo posted by Diarysivika (@diarysivika) on

A video posted by Diarysivika (@diarysivika) on


Saya kagum dengan wisata kota tua Jakarta yang sangat bersih dan teratur, para petugas pariwisatapun tak segan-segan berkoar-koar di speaker agar tidak membuang sampah sembarangan, CCTV pun mengintai pengunjung yang membuang sampah sembarangan ini, dan memberikan hukuman jika melanggarnya. 

Begitulah liburan murah meriah saya di Jakarta, karena panasnya Jakarta saya hanya mengeksplore kawasan ini sekitar 1,5 jam saja. Jangan lupa bawa payung jumbo  untuk menghindari panasnya Wisata Kota Tua Jakarta. Jadi, yang di Jakarta sudah pernah kan ke Wisata Kota Tua Jakarta?